Kesal Sering Ditanyai Soal BLT, Kades Bacok Warganya Hingga 3 Kali
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 04 Sep 2020Kondisi korban yang dibacok kades - Image from islmidia.com
Nggak dapat BLT malah dapat bacokan
Korban mengaku kaget dengan perilaku beringas si kades pada dirinya. Akibatnya, kedua tangannya yang menangkis bacokan tersebut jadi terluka parah dan langsung dirawat ke rumah sakit. Begini kronologis lengkapnya.
Zulkarnaini (33) warga yang dibacok oleh Kepala Desa Puloe Kitou, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara, mengaku dihadang dan dibacok oleh pelaku.
Pelaku berinisial MY diketahui telah menunggunya keluar dari rumah.
Setiba di jalan Desa Ujong Reuba, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara sekitar pukul 19.30 WIB, pelaku kemudian menabrak sepeda motor yang ditumpangi korban.
“Malam itu saya mau menuju Simpang Rangkaya, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara. Saat di lokasi saya ditabrak dari samping. Lalu saya terjatuh dan kepala desa mengambil parang yang tersedia di motornya,” kata Zulkarnaini, kepada wartawan, Senin (31/8/2020) di Rumah Sakit Arun Lhokseumawe.
Saat terjatuh itu, sambungnya, pelaku langsung membacoknya. Namun korban berhasil menangkisnya dengan tangan. Sehingga korban terluka di tangan bagian kiri dan kanan.
“Saya rasa dia mau membacok kepala saya. Tapi saya tahan pakai tangan. Maka tangan saya yang kena,” katanya.
Setelah membacok korban, kepala desa itu lalu pergi dengan menggunakan sepeda motor. Sedangkan korban berada di lokasi langsung didatangi dan dibantu oleh warga sekitar.
Diduga karena Kesal Sering Ditanyai Soal BLT
Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara lalu dirawat di Rumah Sakit Arun Lhokseumawe.
“Saya tidak tahu apa masalah dengan kepala desa. Saya sudah lama tak bicara dengan kepala desa, yang ada saya pernah tanya soal BLT,” terangnya.
Kepala Hubungan Masyarakat Polres Lhokseumawe, Salman, kepada wartawan, Minggu (30/8/2020), menyebutkan saat ini korban masih dalam perawatan medis.
Ia mengalami luka pada tangan dan sebagian tubuhnya karena dibacok tiga kali oleh pelak.
“Semalam juga pelaku sudah dijemput petugas ke rumahnya. Ini untuk penyidikan lebih lanjut dan menghindari peristiwa yang tak diinginkan jika masih di desa,” katanya.
Dia menyebutkan, polisi masih mendalami motif pembacokan tersebut. Diduga pelaku kesal karena sering ditanyao oleh korban soal bantuan langsung tunai (BLT).
“Semua informasi penyebabnya terus didalami. Kita dalami semua informasi itu, ini kasusnya sedang penyelidikan. Kalau sudah jelas terang benderang kita gelar konferensi pers,” pungkasnya.
Walah sekedar bertanya kok ujungnya jadi tragis begini. Semoga segera diusut motif dari pembacokan ini dan yanag bersalah segera diberi hukuman.
Jangan sampai dengan kejadian ini, warga menjadi takut untuk menanyakan dan mencari tahu tentang bansos kepada perangkat desa.
Sebab, bagaimanapun juga, bansos adalah hak warga yang membutuhkan dan tentu mereka berhak bertanya atas hal itu.