Hati-hati, Usai Makan Permen Jari, 3 Anak ini Alami Diare Berat, 1 Anak Meninggal

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 02 Sep 2020

Hati-hati, Usai Makan Permen Jari, 3 Anak ini Alami Diare Berat, 1 Anak Meninggal

Ayah menunjukkan permen jari yang dikonsumsi anaknya - Image from islamidia.com

Jangan sampai lengah bun, awasi jajanan anak-anak

Diduga keracunan permen jari ketiga anak ini menderita diare dan muntah, salah satu dari ketiganya meninggal dunia. Ayahnya mengaku jika anak-anaknya sering memakan permen jari itu. Namun ayahnya tak menyangka jika jajanan yang sering dimakan anaknya itu telah membuat ketiga anaknya keracunan, bahkan harus kehilangan salah satunya.

Tiga anak yang berasal dari Desa Gunungsari, Ciamis, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan ‘permen jari’.

Salah satu anak bahkan meninggal sewaktu dalam perjalanan menuju rumah sakit. Kejadian itu sempat menggegerkan warganet Ciamis di media sosial.

Identitas anak meninggal tersebut ialah Muhamad Rizki (10). Sedangkan dua adiknya, Muhamad Rifki (7) dan Muhamad Syarif Hidayat (4), saat ini kondisinya terus membaik. 

Mereka adalah anak dari pasangan Aef Saeful Hidayat dan Ai Yulia. Saat ditemui di ruang perawatan, Aef menjelaskan ketiga anaknya diduga keracunan ‘permen jari’.

“Awalnya itu Kamis kemarin, saya kira hanya muntaber biasa. Saya kasih oralit dan obat, tapi sampai hari Sabtu masih belum sembuh. Langsung dibawa ke rumah sakit. Anak yang pertama tidak tertolong. Alhamdulillah yang dua lagi sekarang sembuh,” tutur Aef di RSUD Ciamis, Selasa (1/9/2020).

Menurut Aef, bungkus yang dijadikan mainan jari itu selama ini seringkali dikoleksi oleh anak-anaknya.

Ia mengaku tidak mengetahui persis tempat anaknya membeli permen jari tersebut. Sebab, sambung Aef, hanya bungkus plastik ‘permen jari’ yang dijadikan mainan yang tersisa di rumahnya. 

“Harapan saya, kalau bisa pengawasan makanan pedagang di warung diteliti keamanannya. Penjual dan produksi memperhatikan kesehatan. Jangan ada korban lagi. Mudah-mudahan tidak terulang. Mungkin ini cobaan bagi keluarga saya,” ucap Aef.

Kasi Pelayanan RSUD Ciamis Eri Arifah membenarkan pihaknya menerima tiga pasien anak yang berasal dari satu keluarga. Namun seorang anak telah meninggal saat dibawa ke RSUD.

“Saat pasien datang ke sini dalam keadaan diare berat. Datang pada Sabtu malam kemarin. Keluhannya diare, muntah, pusing. Kami tidak bisa memastikan keracunannya apa, karena perlu penelitian. Kalau dari permen sampelnya harus diteliti,” ujar Eri.

Eri menegaskan untuk dua anak lainnya saat ini telah menjalani perawatan intensif. Bahkan kini dinyatakan sehat dan bisa kembali pulang ke rumahnya. 

“Dua anak sudah sehat rencananya hari ini akan pulang,” ucap Eri.

Jadi jangan sampai lengah ya bun untuk awasi jajan yang dikonsumsi anak-anak. Sebaiknya biasakan anak-anak untuk membeli snack yang sudah terjamin sehat dan halal. 

Dan juga beri edukasi kepada anak-anak agar tidak jajan sembarangan atau berlakukan sistem ijin sebelum membeli. Jadi, Bunda gak akan kecolongan mengawasi anak-anak.

SHARE ARTIKEL