Aksi Pembakaran Al Quran di Swedia Picu Kerusuhan Hebat

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 02 Sep 2020

Aksi Pembakaran Al Quran di Swedia Picu Kerusuhan Hebat

Kerusuhan yang terjadi di Swedia - Image from cnbcindonesia.com

Dirobek, diludahi dan dibakar 

Pemicu pembakaran Al Quran memang kerap menunjukkan kebenciannya pada Islam. Bahkan di video Youtubenya pernah menampilkan Al Quran yang dibungkus babi. 

Tindakan aktivis-aktivis sayap kanan Swedia membakar alquran di Kota Malmo memicu kerusuhan hebat. 

Polisi mengatakan kerusuhan terjadi setelah sekitar 300 orang berkumpul untuk menggelar demo. 

Pada Jumat (28/8) malam pengunjuk rasa menyalahkan api dan melempari polisi serta tim penyelamat dengan berbagai benda. 

Peristiwa itu membuat sejumlah petugas polisi terluka dan beberapa demonstran ditangkap. 

Kekerasan dipicu pembakaran Alquran pada Jumat malam di dekat pemukiman imigran. 

Kantor berita TT melaporkan aksi tersebut dilakukan oleh aktivis sayap kanan dan direkam lalu diunggah ke internet.

Tak lama kemudian tiga orang ditangkap karena dianggap menghasut kebencian terhadap kelompok etnik setelah menendang kitab suci umat Muslim. 

Kronologis Kejadian Kekerasan 

Sebagaimana dilansir dalam laman indianexpress.com, aksi demonstrasi merebak setelah salinan Alquran dibakar di Malmo pada hari Jumat itu oleh anggota partai sayap kanan garis keras Denmark, Stram Kurs.

Sebelumnya pada hari itu juga, pemimpin partai sayap kanan yang dikenal anti Islam, Rasmus Paludan, ditolak izinnya untuk mengadakan pertemuan di Malmo. 

Rencananya Paludan akan bicara dengan topik "Islamisasi di negara-negara Nordik". 

Surat kabar Swedia Aftonbladet pun melaporkan saat itu Al Quran dibakar. Bahkan ada yang mengabarkan pula, sebelumnya Al Quran juga dirobek dan diludahi. 

Paludan diundang oleh artis dan provokator Swedia Dan Park, yang sebelumnya dihukum karena menghasut kelompok etnis.

Siapakah Rasmus Paludan?

Paludan adalah seorang politikus dan pengacara Denmark yang mendirikan partai sayap kanan Stam Kurs pada tahun 2017. 

Dia mulai populer karena membuat video anti-Muslim di YouTube, yang isinya termasuk membakar Alquran.

Tak hanya membakar, Paludan juga kerap mengunggah video Alquran yang dibungkus dengan babi. 

Dia membenarkan tindakan itu sebagai hal yang dibenarkan serta sebagai penghargaan untuk kebebasan dalam berbicara. 

Lembaga PBB Mengecam Kejadian tersebut

Lembaga PBB yang melawan ekstremisme, United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC), mengecam pembakaran kitab suci umat Islam tersebut. 

"UNAOC mengecam dengan keras pembakaran alquran yang dilakukan ekstremis sayap kanan sebagai tindakan tercela dan sama sekali tidak bisa diterima," kata juru bicara UNAOC Nihal Saad, Sabtu (30/8).

Saad mengatakan Komisioner Tinggi UNAOC Miguel Ángel Moratinos meminta tokoh-tokoh agama untuk mengecam kebencian berdasarkan kepercayaan dan agama. 

Ia menambahkan 'tindakan tercela itu dilakukan oleh pelaku kejahatan atas kebencian'.

"Dan kelompok radikal lain yang melakukan kekerasan dan mengoyak struktur masyarakat kami," tambahnya.

Ia mengatakan tindakan tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap nilai-nilai PBB. 

Saad menegaskan UNAOC akan bekerja guna memperkuat dialog antar budaya dan agama.

Semoga kejadian ini segera diusut tuntas dan pelaku penghinaan bisa diberikan hukuman yang setimpal. 

SHARE ARTIKEL