Nekat, Ibu Loncat dari Atap ke Atap, Selamatkan 5 Anak Terjebak Banjir Sukabumi

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 23 Sep 2020

Nekat, Ibu Loncat dari Atap ke Atap, Selamatkan 5 Anak Terjebak Banjir Sukabumi

Kondisi banjir di Sukabumi - Image from news.detik.com

Terjebak banjir di lantai dua rumahnya 

Tak ada pilihan lain, ibu dan 5 anak ini harus selamatkan diri dengan loncat dari satu atap ke atap lainnya. Akibat aksinya tersebut, ibu ini harus menderita luka robek di kakinya. Begini kisah selengkapnya. 

Aksi dramatis seorang ibu yang berhasil selamatkan lima anak dari bencana banjir menarik perhatian masyarakat. 

Pada Senin sore (21/9/2020) hujan deras melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

Akibatnya, debit air yang besar ini memicu terjangan banjir bandang.

Tak pandang bulu, banjir tersebut menerjang apa saja, mulai dari pepohonan, rumah, hingga kendaraan.

Warga yang terdampak banjir pun panik selamatkan diri. Salah satu warga bernama Pipit.

Ibu Selamatkan 5 Anak dengan Loncat ke Atap

Pipit tinggal di rumah yang berlokasi di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Sukabumi. 

Saat banjir bandang menerjang rumahnya, ia sempat terjebak banjir di lantai dua rumahnya.

Pipit kemudian berusaha menyelamatkan diri dengan loncat dari atap rumah ke atap rumah lainnya. 

Tidak sendirian, Pipit juga membawa dua anaknya.

Selain itu, ternyata ada tiga anak tetangga yang juga turut terjebak banjir tersebut.

"Sekitar 5 anak loncat dari atap. Kejadiannya sekitar jam 5 kurang," kata Indra, saksi mata kejadian, sebagaimana dikutip dari Kompas TV, Selasa (22/9/2020).

Saat ini, ratusan relawan tengah mencari korban banjir yang belum ditemukan. 

Adapun lebih dari 300 kepala keluarga harus mengungsi karena rumahnya rusak parah pasca diterjang banjir bandang. 

Pipit pun menyelamatkan diri beserta 5 anak yang juga terjebak banjir. 

Alhamdulillah, mereka pun bisa selamat namun kaki Pipit harus mengalami luka robek.

Sebanyak 12 desa di tiga Kecamatan Kabupaten Sukabumi terdampak banjir bandang luapan air Sungai Citarik-Cipeuncit pasca diguyur hujan lebat selama hampir dua jam. 

Akibat kejadian tersebut, ratusan rumah mengalami kerusakan ringan, sedang, hingga berat.

Selain itu, dua warga pembuat roti dilaporkan hanyut terseret banjir. Ratusan rumah milik warga juga terkena dampak.

Hingga saat ini, petugas gabungan masih melakukan penyisiran guna membantu korban banjir.

Fakta Banjir Sukabumi 

1. Hujan dengan intensitas tinggi

BPBD Sukabumi menjelaskan, empat kampung yang dilanda banjir berada di satu kelurahan yang sama. 

Kampung tersebut adalah Kampung Cipari Desa Cisaat, Kampung Cibuntu Desa Pasawahan, Kampung Nyangkowek dan Kampung Lio Desa Mekarsari.

Sementara itu, banjir bandang menerjang wilayah Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/9/2020) sekitar pukul 17:00 WIB.

Peristiwa tersebut terjadi setelah sejumlah daerah diguyur hujan berintensitas tinggi selama beberapa jam. 

2. Dua warga pembuat roti hanyut

Sementara itu, ada dua warga yang dilaporkan hanyut terseret banjir bandang. Menurut Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna, peristiwa itu terjadi saat sungai di sekitar Perumahan Setia Budi Desa Bangbayang, meluap. 

"Informasinya ada yang hanyut dua orang, sedang dalam upaya pencarian dan datanya masih diidentifikasi," kata Daeng Sutisna.

3. Ketinggian capai 6 meter

Sementara itu, Daeng Sutisna menjelaskan ketinggian banjir mencapai 5-6 meter. Sejumlah sungai, seperti Citarik-Cipeuncit meluap pasca diguyur hujan lebat. 

"Ketinggian air mencapai sekitar lima hingga enam meter," ujar dia. 

4. Pabrik Aqua terendam

Sementara itu, pabrik PT Aqua Golden Mississipi yang berada di Jalan Siliwangi, Desa Mekarsari, juga turut terendam banjir hingga setinggi 30 cm.

Dilansir dari Antara, air diduga bisa menjebol tembok panel karena diterjang banjir.

"Terendamnya pabrik Aqua di Desa Mekarsari tersebut karena disebabkan tembok panel tidak bisa menahan derasnya terjangan arus banjir bandang yang akhirnya jebol. Dampaknya, air masuk dan merendam ke sebagian ruangan di perusahaan tersebut," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri.

Akibatnya, pabrik tak bisa beroperasi dan belum diketahui berapa total kerugiannya. 

Semoga pemerintah dan juga aparat setempat bisa segera memberikan bantuan kepada korban banjir di Sukabumi. 

Dan semua warga diberikan keselamatan atas musibah itu. 

SHARE ARTIKEL