Sehari Sebelum Idul Adha, Anak Tega Sembelih Ayah Kandungnya Sendiri
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 01 Aug 2020Potret Aam, ABG yang sembelih ayah kandungnya - Image from suara.com
Miris, ibunya menyaksikan kejadian saat sang suami disembelih anaknya
Kejadian ini terjadi tepat sehari sebelum Idul Adha, anaknya tiba-tiba datang ke ruang televisi sambil menenteng parang menuju ke arah sang ayah. Beginilah jawaban sang anak saat diinterogasi pihak kepolisian.
Aam, remaja berusia 17 tahun tega menyembelih ayah kandungnya, Murham (45). Insiden ini terjadi tepat sehari menjelang perayaan Idul Adha, Kamis (30/7) sekitar pukul 09.00 pagi.
Murham dibunuh Aam saat sedang rebahan menonton acara stasiun televisi dalam rumahnya, Dusun Rawanmangun, Desa Bunde, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Berdasarkan pernyataan tertulis Polda Sulawesi Barat, tragedi itu berawal ketika Murham sedang asyik menonton televisi di ruang tamu.
Sedangkan istrinya duduk tak jauh darinya. Persis saat itulah, Aam datang dari arah belakang sembari menenteng parang. Kemudian ia mendekati Marham, memegang kepala lantas menebas leher sang ayah.
Ibu Aam yang melihat kejadian itu langsung berteriak histeris hingga mengundang perhatian para tetangga. Tetangga secara sigap melumpuhkan pelaku.
Para tetangga kemudian segera melarikan Murham ke rumah sakit, tapi dia meninggal dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.
Pelaku Alami Gangguan Jiwa
“Berdasarkan keterangan keluarga dan warga, pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Dia sempat dirawat di rumah sakit jiwa,” kata Kabid Humas Polda Sulbar Ajun Komisaris Besar Syamsu Ridwan, yang dikutip dari Sinarlampung.com, Jumat (31/7/2020).
Ia mengatakan, korban tewas setelah mendapat tiga bacokan pada bagian lehernya. Syamsu Ridwan juga memaparkan, selain bacokan di leher Murham tewas karena menderita luka bacokan pada tangan dan juga punggung.
Seusai kejadian, Aam segera dilumpuhkan oleh para tetangga. Kemudian polisi datang untuk menangkap pelaku dan membawanya ke Polsek Sampaga untuk ditahan.
Syamsu Ridwan mengungkapkan, proses hukum terhadap Aam hingga saat ini masih digelar sehingga belum ada keputusan hukuman atasnya.
Pasalnya, kata dia, belum ada surat keterangan dari dokter yang menyatakan pelaku benar-benar mengalami penyakit kejiwaan.
“Kasusnya masih berjalan, karena belum ada surat keterangan kesehatan jiwa dari dokter, yang menunjukkan pelaku menderita sakit kejiwaan,” kata dia.
Kapolsek Sampaga Ipda Jasman menuturkan, polisi kesulitan menggali keterangan dari pelaku untuk mengetahui motif pembunuhan yang dilakukannya pada ayah kandungnya tersebut.
Sebab, kata dia, pelaku sering melontarkan jawaban yang tidak cocok dengan pertanyaan-pertanyaan penyidik.
"Kami mengalami kendala, karena setiap kami tanya pelakunya soal alasan sampai berani menghabisi nyawa bapak kandungnya, dia hanya menjawab lain dan tidak nyambung,” kata dia.
Sebaiknya jika Ayah dan Bunda memiliki anak dengan gangguan kejiwaan segera periksakan ia ke rumah sakit jiwa agar segera ditangani secara medis.