Nangis Menjerit, Ibu ini Panggil Anaknya yang Hilang di Pohon Bambu, Ditemukan Tanpa Busana

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 24 Aug 2020



Nangis Menjerit, Ibu ini Panggil Anaknya yang Hilang di Pohon Bambu, Ditemukan Tanpa Busana

Ibu sedang memanggil anaknya dan sang anak saat ditemukan - Image from tribunnews.com

Hanya ibu yang dapat melihat anaknya

Bermula dari mandi di sungai, kemudian tak pulang-pulang hingga sore hari. Sudah dibantu warga dan tim SAR, namun hanya ibu yang dapat melihat. Anaknya baru ditemukan setelah 32 jam dalam kondisi telanjang. 

Viral video seorang ibu asal Magelang sedang memanggil anaknya yang hilang setelah mandi di sungai. Dalam video tersebut sang ibu terlihat terus menerus memanggil nama anaknya sembari melambaikan tangan ke arah pohon bambu. 

Saat ini, korban sudah ditemukan dalam kondisi tanpa busana. Video itu diunggah oleh sejumlah akun di antaranya akun Instagram @wajibbacacom pada Minggu (23/8/2020).

Dalam video itu terlihat warga dan tim SAR sedang mencari seorang pria hilang yang bernama Ehsan di hutan bambu sekitar sungai.

Hanya Ibunya yang Melihat Sang Anak 

Dalam video itu menunjukkan, seorang ibu yang mengenakan hijab merah fanta memanggil nama anaknya yang hilang. Ia turut melambai-lambai ke arah pohon bambu.

"Ehsan, rene san (kesini san). Yo aku weruh kae ditutupi kae lho (Ya aku lihat itu lho) ditutupi itu lho," ucap wanita itu hingga suaranya hampir habis.

Namun anehnya, warga dan tim SAR yang ikut mencari anak itu tidak melihat Ehsan sama sekali di arah yang ditunjuk sang ibu. 

Ibu korban menjelaskan sambil menunjuk posisi anaknya yang berada di atas pohon bambu kepada warga dan tim SAR. Keluarga Ehsan pun terdengar menangis di sekitar lokasi.

Kronologi Kejadian 

Berdasarkan keterangan, seorang pria bernama Ehsan (30) dikabarkan hilang setelah mandi di Kali Sungai Grogolyudan, Kabupaten Magelang pada Rabu (19/8/2020).

Ehsan mandi sekitar siang menjelang sore, namun hingga sore hari dia tak muncul juga. Saat dicari, hanya ada handuk dan peralatan mandi yang tertinggal.

"Nama ehsan
Usia 30 tahun
Alamat pucang Magelang
Lokasi pinggir kali dusun karang wetan desa pucang Magelang.

Kronologi hilang saat mandi di pinggir kali , Rabu 19 Agustus 2020 Sekitar siang menjelang sore.. pas sore di tunggu gak pulang-pulang. Di lokasi trakhir sodara ehsan mandi cuma ada anduk, pakean yg di pake dan peralatan mandi,.."

Keluargapun kemudian mencari keberadaan Ehsan. Saat melakukan pencarian, sang ibu melihat anaknya sedang berada di atas pohon. Namun warga lain dan tim SAR tidak melihat keberadaan Ehsan sama sekali.

"Hanya Keluarga Ehsan yg bisa melihat posisi keberadaan ehsan sore tadi.." tulis pengunggah.

Akhirnya Ehsan Ditemukan 

Kejadian ini terjadi di Desa Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
Ehsan kemudian ditemukan pada malam Kamis malam (20/8/2020) sekitar pukul 23.00 WIB dalam keadaan linglung.

Ia berjalan dalam keadaan telanjang menuju warung yang berada di depan MTS Pucang. Oleh warga, ia kemudian diberi kain untuk menutup badannya. 

Anehnya, saat akan diantar pulang dengan mobil, ia menolak dan malah meminta digendong saja. Akhirnya warga pun menggendongnya menuju ke rumah dengan kawalan Basarnas Semarang dan juga BPBD.

"Saat di ketemukan Ehsan menolak diantar pulang dengan menggunakan mobil tapi malah meminta di gendong oleh warga yg di temui di warung. Alhamdulillah Sudah di temukan dengan keadaan selamat jam 22.30 di lapangan mts pucang Magelang" tulis akun @magelang_raya.

Saat ini pemuda bernama Eksan Aji Saputra itu telah mendapat penanganan medis. 

Kepala Basarnas Semarang, Nur Yahya, Jumat (21/8/2020), menjelaskan menerjunkan ratusan anggota SAR gabungan untuk mencari Eksan Aji Saputra (30), warga Prayan RT 4 RW 2 Desa Pucang Kecamatan Secang Kabupaten Magelang.

Tidak diduga, Eksan yang awalnya diduga tenggelam ternyata malah ditemukan selamat sejauh 2 kilometer dari lokasi awal dia menghilang. 

Menurut Yahya, kronologi hilangnya korban bermula pada Rabu (19/8/2020) sekitar pukul 14.00. Saat itu korban minta ijin kepada keluarganya hendak mandi di sungai Grogolyudan.

Sebelum dinyatakan hilang, warga setempat sempat melihat pakaian yang ditinggalkan korban di pinggir sungai. Namun keberadaan korban tidak terlihat sekira pukul 15.00.

"Melihat jejak pakaian yang di tinggalkan awalnya kami menduga korban terseret arus saat mandi di sungai Grogolyudan," jelas Yahya.

Ia lantas memberangkatkan 1 tim rescue Kantor Pencarian dan pertolongan Semarang untuk melakukan operasi pencarian disertai berbagai perlengkapan. 

Upaya pencarian tim SAR gabungan dengan metode penyisiran susur sungai dari tempat kejadian menuju ke arah Selatan kurang lebih hingga 2 km. 

"Kami bersyukur survivor telah ditemukan. Operasi SAR dinyatakan selesai dan tim SAR gabungan kembali kesatuannya- masing- masing," jelasnya.

Tidak Logis Jika Korban Hanyut 

Humas Basarnas Jateng, Nur Mustofa menerangkan, melihat kondisi kedalaman sungai yang dangkal, mustahil jika korban terseret arus. Kedalaman sungai kira-kira 30 sentimeter hingga kedalaman maksimal 1 meter.

Kondisi tersebut membuat para relawan kebingungan. Mereka menyisir sungai bolak-balik tetapi tak kunjung menemukan korban. Padahal arus sungai saat itu juga tidak deras.

"Kondisi sungai saat korban hilang juga tidak banjir. Logikanya tidak mungkin sungai menyeret korban hingga hanyut tenggelam," paparnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Jumat (21/8/2020).

Dijelaskan Mustofa, korban ditemukan di depan MTS Ma'arif Pucang. Ketika itu warga setempat bernama Utoro pedagang angkringan di depan MTS di tepuk punggungnya oleh seseorang.

Utoro kaget lantaran orang yang menepuknya dalam kondisi telanjang. Korban bilang ke Utoro untuk mengantarnya pulang. Setelah itu, Utoro menyadari bahwa orang yang menepuknya adalah Eksan tetangganya yang dikabarkan hilang.

Ia lantas mencari karung goni untuk menutupi tubuh Eksan. Akhirnya Eksan diantar pulang oleh tetangga lainnya bernama Samidi dengan cara digendong ke rumahnya.

"Alhamdulillah korban sudah ketemu setelah hilang hampir 32 jam," katanya.

Hingga kini penyebab Ehsan berpindah lokasi sejauh 2 km masih menjadi misteri. Entahlah perkara ghaib ataukah hanya sekedar kecelakaan yang terjadi saat di sungai.

SHARE ARTIKEL