Ganti kWh Baru, Warga Garut ini Ditarik 450 Ribu, Tak ada Uang Domba Jadi Jaminan

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 27 Aug 2020

Ganti kWh Baru, Warga Garut ini Ditarik 450 Ribu, Tak ada Uang Domba Jadi Jaminan

Perbaikan Kwh - news.detik.com


Jadi pembelajaran untuk kita semua, terutama ibu-ibu yang awam

Dikira petugas PLN ternyata hanya teman orang yang bekerja di PLN. Awalnya kWh rusak lalu disuruh ganti dengan yang baru, setelah itu disuruh bayar 450 ribu. Tak punya uang akhirnya membayar dengan domba. Padahal ganti kWh baru itu gratis.

Yeni (37) warga Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet, terpaksa menyerahkan dombanya kepada petugas dari PLN yang bertugas mengganti kWh meter. 

Penyerahan dilakukan karena ia tak punya uang untuk membayar uang penggantian kWh kepada petugas yang meminta pembayaran.

Ia bercerita, beberapa bulan kWh meter yang ada di rumahnya rusak sehingga listriknya bermasalah. Yeni pun bersama suaminya, Engkar (50) melaporkan hal tersebut kepada petugas PLN untuk mengeceknya. 

"Saya minta ke petugas PLN yang dulu masang listrik untuk dicek. Petugas itu menyebut kalau kWh yang ada di rumahnya harus diganti karena sudah rusak. Karena mau bener lagi listriknya, kita sepakat mengganti," ujarnya, Rabu (26/8).

Saat penggantian dilakukan, Yeni sontak kaget karena ternyata ia bersama suaminya harus membayar biaya penggantian kwh sebesar Rp 450.000. Ia bersama suaminya pun bingung karena tak punya uang untuk membayarnya. 

Kepadanya, petugas menyebut bahwa biayanya sudah dibayarkan oleh petugas sehingga kewajiban Yeni tinggal mengganti uang kepadanya. 

"Saat itu saya betul-betul tidak punya uang. Dan setelah diganti memang listriknya tidak ada masalah, tapi muncul masalah baru karena harus bayar biaya penggantian," sebutnya.

Petugas tersebut, diungkapkan Yeni, beberapa kali datang guna menagih ke rumahnya, tetapi ia belum bisa membayarnya. Akhirnya, karena bingung harus membayar pakai apa, ia pun mengusulkan kepada suaminya untuk membayar dengan domba yang ada di rumahnya.

"Cuma domba harta yang kami punya di rumah. Jadinya kita berikan domba tersebut kepada petugas PLN. Petugas tersebut pun tidak menolak dan membawa domba yang kami berikan sebagai pengganti uang Rp 450 ribu itu," ungkapnya.

Domba Dikembalikan Kepada Yeni dan Engkar

PLN UP3 Garut memastikan bahwa domba yang sempat dibawa oleh petugas pengganti kWh telah dikembalikan kepada Yeni. 

Humas PLN UP3 Garut, Agus Mulyana menyatakan bahwa pihaknya sudah menyambangi rumah Yeni untuk menyelesaikan perkara dan menegur petugas tersebut. 

Agus menjelaskan bahwa petugas yang mengganti kWh meter dan menerima domba sebagai pembayaran bukanlah dari pegawai PLN. Petugas tersebut merupakan rekanan PLN dan menegaskan bahwa aksi yang dilakukan itu tak dibenarkan. 

"Petugas vendor itu akan diberi sanksi oleh kami. Itu sudah merusak citra dari PLN. Salahnya, konsumen itu tak datang langsung ke kantor PLN Pameungpeuk, tapi langsung menghubungi si petugas itu, karena petugasnya yang pasang kWh meter dulunya," ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa penggantian kWh rusak karena tidak disengaja tidaklah dikenakan biaya sebab hal itu merupakan kewajiban PLN. "Kecuali sengaja dirusak, saat diganti akan dikenakan denda," jelasnya.

Agus mengatakan bahwa penggantian kWH biasanya dilakukan secara rutin oleh PLN setiap 20 tahun sekali. Hal tersebut dilakukan karena kWh meter merupakan aset kepunyaan PLN.

Jadi bisa jadi pembelajaran buat keluarga lainnya, jika mengalami kondisi yang sama sebaiknya langsung laporkan ke kantor PLN. Hal ini demi mengantisipasi tindakan penipuan dari orang-orang yang tak bertanggungjawab. 

SHARE ARTIKEL