Curhatan ART Penuh Perjuangan, Melahirkan Bayi Kembar 3 Tanpa Ditemani Suami

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 10 Aug 2020

Curhatan ART Penuh Perjuangan, Melahirkan Bayi Kembar 3 Tanpa Ditemani Suami

Ibu hamil 3 anak kembar - Image from www.tribunnews.com

Miris, ditinggal suami sejak hamil  3 bulan

Sedih jelas dirasakan oleh sang istri. Saat ia sedang mengandung tiga anak kembarnya, malang sang suami malah meninggalkannya saat usia kandungan masih 3 bulan. Meski begitu, dia tak pernah lepas dari berdoa.

Kisah perjuangan ini datang dari seorang ART yang melahirkan bayi kembar tiga. Ia ditinggal suami saat usia kandungan masuk 3 bulan. 

Ruang Kana di Lantai 6 RS Siloam Kupang, Sabtu (8/8/2020) malam terasa tenang. Di salah satu bangsal, tampak seorang wanita paruh baya sedang berbaring diselimuti kain panas cokelat. Di lengan kirinya, berbaring seorang bayi mungil yang diselimuti kain berwarna pink. 

Sementara di lengan kanannya, berbaring dua bayi mungil yang juga diselimuti kain motif bunga warna hijau. Efi Bani (36), perempuan itu tampak tersenyum saat memperhatikan ketiga bayi tersebut dalam pelukan lengannya. Ketiganya belum juga berusia sehari.

Ketiganya tampak sangat lucu dan menggemaskan. Mereka juga tampak sangat tenang menikmati tidur di sisi ibu mereka. Ketika disapa, Efi yang sehari harinya bekerja sebagai asisten rumah tangga di keluarga salah seorang dokter itu tampak tenang dan membalanya dengan senyum bahagia. 

"Ini sonde rencana kaka, tapi Tuhan kasih berkat tiga memang," ujarnya ketika ditanya pos-kupang.com.

Perempuan yang lahir di Silu Camplong, Kabupaten Kupang tiga puluh enam tahun silam itu mengaku sangat bahagia karena tiga buah hatinya lahir dalam kondisi sehat dan tak kekurangan satu apapun. 

"Beta senang kaka, bahagia sekali. Yang pertama perempuan, duanya laki laki," timpalnya.

Efi mengisahkan, dokter yang menanganinya sempat menganjurkannya untuk menjadwal operasi pada 17 Agustus. Namun, Jumat pagi, ia sudah merasakan kontraksi di perutnya. 

Ia lalu memutuskan untuk langsung ke RS Siloam untuk mendapat perawatan.

"Kemari pagi kesini, nginap lalu tadi pagi katanya siap untuk masuk kamar operasi," kisah sulung dari lima bersaudara ini.

Saat Operasi, Sempat Gugup dan Takut 

Saat masuk kamar operasi, ia sempat takut dan gugup. Namun perasaan tersebut tak berlangsung lama. Setelah berserah dan berdoa, ia merasa siap dan kuat untuk menghadapi operasi.

"Beta banyak berdoa saja kaka, karena memang awalnya agak takut," katanya.

Saat saat itu, ia hanya berpikir tentang keselamatan ketiga anaknya. Ia telah bersiap, meski sejak tiga bulan kehamilanya, suaminya pergi meninggalkannya entah kemana. Ia pergi tanpa meninggalkan pesan ataupun kabar.

"Beta hanya pikir kasih besar mereka sekarang, itu saja," ujarnya ketika disinggung tentang pasangannya.

Selama hamil, ia rutin memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter. Ia mengaku telah mengetahui bahwa calon bayinya yang kembar tiga. 

Berkat didampingi oleh ibunya angkatnya, Halena Suan (52) dan salah satu saudarinya, Sindy Patmaro (21) ia melalui hari hari hingga operasi berjalan sukses. 

"Harapan hanya mereka nanti jadi anak yang baik dan berguna untuk keluarga dan juga bangsa negara," harapnya.

Belum Diberi Nama 

Perempuan yang tinggal di daerah Jalur 40 Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa Kota Kupang itu mengaku belum memberi nama pada ketiga anaknya. 

"Ini anak kedua, beta juga masih bingung cari nama," katanya.

Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim dokter RS Siloam Kupang yang telah membantu proses persalinan anaknya yang kelima, keenam dan ketujuhnya tersebut. 

Dr Anastasia Michelle yang menangani pasca operasi persalinan mengungkapkan bahwa kondisi ibu dan ketiga bayinya sehat. Penanganan pemulihan setelah operasi tetap dilakukan dengan standar medis. 

"Saat ini stabil tidak ada masalah dari keadaan ibu, demikian pula ketiga anaknya. Karena kondisi saat lahir baik, tidak ada penangan khusus," ujar dr Michelle saat diwawancara.

Ia mengatakan, kondisi luka operasi dan pemulihan setelah operasi berjalan baik sehingga dilaksanakan perawatan pasca operasi dengan bedrest total. 

Sebelumnya, Direktur RS Siloam dr Hans Lie yang dihubungi menjelaskan, operasi persalinan kepada pasien Efi Bani berlangsung dengan lancar dan berhasil. 

Tim dokter yang terdiri dari dr.Jenny E. Pally, Sp.OG, dr.Andi Muhari Barzah Sp.An dan dr.Yosef Oematan, Sp.A bersama tim medis melakukan operasi pada pukul 09.30 Wita.

"Tadi pagi, pasien melahirkan secara operasi atau istilahnya ection cesarea. Ibu dan dan bayi sehat. Lahir sekitara jam 10 pagi," katanya.

Ketiga bayi tersebut masing masing bayi pertama berjenis kelamin perempuan dengan berat 2550 gram dan panjang 45 cm lahir pada 10.07 Wita. 

Selanjutnya bayi kedua laki laku dengan berat 1.800 gram dan panjang 41 cm lahir pada 10.08 Wita dan bayi ketiga laki laki dengan berat 2.600 gram dan panjang 48 cm yang lahir pada 10.09 Wita.

Dalam catatan, ini bayi kembar pertama yang lahir di Kupang pada tahun 2020. Sebelumnya pada 23 Februari 2019, Ny Rince Bell (29), juga melahirkan tiga bayi kembar yang dioperasi di RSUD Prof WZ Johannes Kupang. 

Semoga kelak ketiga anak ini menjadi anak yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama. 

SHARE ARTIKEL