Wanita Makassar Ngaku Yahudi, Banting dan Ancam Robek Al Quran

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 10 Jul 2020

Wanita Makassar Ngaku Yahudi, Banting dan Ancam Robek Al Quran

Wanita ngaku Yahudi yang banting Al Quran - Image from today.line.me

Dilaporkan sebagai kasus penistaan agama 

Wanita ini tiba-tiba mendatangi sekelompok pria, marah-marah, dan membanting Al Quran. Meski sudah diperingatkan, ia tetap melakukannya, berikut kronologi lengkapnya. 

Sebuah video jadi viral di media sosial, lantaran menunjukkan seorang wanita mengamuk hingga membanting Alquran. Video ini diunggah oleh akun Facebook Johandi Akbar. 

Dalam video berdurasi satu menit itu, nampak seorang wanita berpakaian warna orange tiba-tiba mendatangi sekelompok pria. Wanita ini kemudian memegang Alquran, dan langsung memarahi pria itu.

"We, mau main-mainko. Bikin malunya keluarga Hasikin begitu. Apa maksudnya bilang begitu," teriak wanita ini kepada kerumunan pria itu sambil melempar Al Qur'an. 

Salah seorang pria yang berada di kerumunan itu sempat menegur wanita itu, karena ia berdosa melempar Alquran. Tapi lagi-lagi si wanita mengatai pria itu bahwa dia tidak takut dosa, sebab ia orang Yahudi.

Dalam video, wanita itu terus marah-marah kepada pria tersebut. Bahkan, wanita yang belum diketahui identitasnya itu kembali mengambil kitab suci itu dan bersiap merobeknya. 

Namun aksi perempuan ini, terus dihalangi oleh sekelompok pria, sehingga ia gagal merobeknya. 

"We berdosako. Janganko begitu, (kau berdosa jangan begitu)" ucap pria itu.

Dilaporkan atas Kasus Penistaan Agama

Adanya peristiwa tersebut, membuat sejumlah masyarakat mengatasnamakan dirinya sebagai anggota FPI Kota Makassar, menggeruduk Polres Pelabuhan Makassar untuk meminta agar mengusut kasus penistaan agama ini.

"Kedatangan massa FPI tersebut dalam rangka mempertanyakan kasus pelemparan kitab suci Alquran yang dilakukan oleh warga," kata Kapolres Pelabuhan, AKBP Kadarislam dikutip dari Tagar, Kamis 9 Juli 2020 malam.

Kadarislam menerangkan, kasus ini sementara ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan. Ia meminta, agar masyarakat menahan diri untuk menghakimi dan mempercayakan penanganan kasus ini pada pihak kepolisian. 

Setiap muslim pasti akan marah dengan perlaku seenaknya sendiri wanita itu terhadap Al Quran. Tapi, alangkah lebih baiknya untuk tak menghakimi dengan sewenang-wenang atas perilakunya. 

Biarkan hukum dan juga Allah SWT yang memberikan balasan untuknya. Dan semoga kejadian ini tak terulang kembali. 

Sudah sepatutnya perbedaan agama tidak mendorong pada perselisihan, melainkan saling menghargai dan menghormati keyakinan masing-masing.

SHARE ARTIKEL