Perjuangan Perawat Berusaha Keras Melahirkan Anaknya Saat Terinfeksi Covid-19

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 01 Jul 2020

Perjuangan Perawat Berusaha Keras Melahirkan Anaknya Saat Terinfeksi Covid-19

Ilustrasi bayi baru lahir - Image from hellosehat.com

Sedih, tak bisa bertemu dan menggendong bayinya

Padahal melahirkan adalah momen yang sangat berarti bagi seorang ibu, tapi bagimana jika melahirkan di tengah pandemi seperti ini. Perjuangan berat ini pun dirasakan oleh salah seorang perawat yang sebelumnya ia dan suaminya dinyatakan positif covid-19 

Di masa pandemi seperti ini tentu bukanlah hal yang mudah untuk mengandung dan melahirkan anak. Pasalnya ada serangkaian protokol kesehatan yang harus dipatuhi dan berbeda dari kehamilan di luar masa pandemi. 

Seorang perawat asal India yang bekerja di Uni Emirat Arab berhasil melahirkan anak pertamanya dengan lancar meski dalam keadaan positif terinfeksi Covid-19.

Disadur dari Gulf News, perempuan bernama Jincy Antony (32) itu melahirkan Angeline, putri pertamanya pada 6 Juni setelah dua hari sebelumnya dinyatakan negatif Covid-19.

Meskipun saat ini dirinya sudah dinyatakan negatif, Jincy Antony sempat harus berjauhan dari anaknya setelah melahirkan.

Dia harus menjalani isolasi di rumah sakit sambil menunggu hasil tes Covid-19 keduanya untuk memastikan dirinya benar-benar terbebas dari virus corona. 

Jincy Antony yang bekerja di Rumah Sakit Internasional Medeor di Al Ain, kali pertama dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada pertengahan Mei lalu saat kandungannya sudah berusia 36 minggu.

Seminggu sebelum terinfeksi, suaminya, Jose Joy lebih dulu terserang virus corona dan sudah menunjukan gejala Covid-19 seperti sulit bernafas dan demam.

“Saya masih dinyatakan positif COVID-19, jadi saya tidak bisa menggendong bayi saya (usai melahirkan)," kenang Antony dikutip Gulf News, Selasa (30/6/2020).

"Sementara itu, suami saya dirawat di rumah sakit sendirian. Itu adalah masa yang sulit."

Untungnya, penantian Jincy Antony untuk bisa memeluk anak sulungnya itu cepat berakhir. Empat hari berselang, tes kedua Covid-19 menunjukan hasil negatif.

“Aku tidak bisa menggambarkan kegembiraan menggendongnya di lenganku, dan air mata memenuhi mataku saat aku memegangnya," kata Antony.

"Saya masih memakai masker ketika membawanya pulang untuk karantina sendiri, dan saya tidak banyak memegangnya. Tapi sungguh menyenangkan bisa membawa bayi saya."

Kebahagiaannya begitu terpancar ketika akhirnya ia bisa memeluk dan menggendong anaknya dengan leluasa. Dari peristiwa ini, kita bisa melihat begitu besarnya perjuangan dan kasih sayang seorang ibu untuk anaknya. 

SHARE ARTIKEL