Viral, Benarkah Pesan Anjuran Tidak Pergi ke RS Meski Kena Gejala Covid-19?

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 02 Jun 2020

Viral, Benarkah Pesan Anjuran Tidak Pergi ke RS Meski Kena Gejala Covid-19?

Pesan Viral - Image from today.line.me

Mari kita cek kebenaran pesan viral itu. 

Judulnya "Hindari Rumah Sakit Sebisa Mungkin", di pesan tersebut juga dituliskan tips-tips mudah untuk mengatasi gejala Covid-19 dengan tetap berada di rumah. Lantas benarkah anjuran tersebut?

Beredar viral anjuran kepada masyarakat untuk menghindari ke rumah sakit saat pandemi Covid-19 viral di media sosial Facebook.

Pesan viral ini juga dibagikan oleh ribuan akun lain sejak beberapa hari lalu, namun sudah dihapus oleh pengunggahnya dan tidak ditemukan lagi pada Sabtu (30/5/2020).

Sejumlah dokter menanggapi informasi tersebut, sebagian besar informasi yang disebar itu menyesatkan.

Menurutnya ada yang tidak tepat sehingga perlu diluruskan dan diganti dengan informasi yang benar.

Pesan Viral yang Beredar

Berikut narasi dan tangkapan layarnya: 

"HINDARI RUMAH SAKIT SEBISA MUNGKIN

- Jika kalian sedang batuk, pilek, demam, anggap aja itu kalian kena Covid-19. Obatnya gampang di dapur banyak banget
- Jika batuk-batuk, ambil jeruk nipis potong jadi dua peras & masukkan ke air mendidih, minum saat hangat² tambahkan Madu/gula jawa.
- Jika panas & batuk beli obat Aspirin 100mg, dan paracetamol, dan minum vitamin atau perbanyak makan sayur & buah²an. Jangan makan buah yg banyak getahnya, paling bagus jeruk dan Buah mengkudu.
-Jika sesak nafas lakukan Nebul (caranya masak air saat air mendidih, uapkan hidung dan mulut diatas air mendidih tersebut) Lakukan 2 kali sehari.

JANGAN PERNAH MAU DIRUJUK KE RS KECUALI SAKIT PARAH 

Istirahat di rumah aja sampai benar-benar sehat, bukan agak sehat tapi benar-benar sehat.

INGAT! COVID tidak sehebat seperti video-video viral yg beredar. Buang rasa takut pada Covid jauh-jauh, karena obatnya didapur sudah tersedia.

Semoga bermanfaat, Semoga masyarakat +62 (Indonesia) tambah pinter gak digoblok²in sama Medsos. Terutama video dari Luar Negeri yg menakut-nakuti masyarakat sedunia. Tapi ingat jangan sampe meremehkan Covid-19, tetap mengikuti protokol kesehatan.

Inshaallah tidak lama lagi semua akan terungkap, ada tujuan apa di balik Covid ini.

INGAT! Covid itu hanya penyakit batuk, pilek biasa! Berpikir positif hilangkan rasa was² dan takut, itu akan menambah imun kita naik. SELAMAT TINGGAL COVID-19…

Ada beberapa hal dalam unggahan tersebut yang harus dicari kebenarannya, yaitu:

  • Benarkah sebaiknya menghindari rumah sakit meski muncul gejala Covid-19?
  • Benarkah Covid-19 hanyalah penyakit batuk pilek biasa?
  • Benarkah anjuran pengobatan mandiri untuk batuk pilek sebagaimana disebutkan dalam unggahan di atas?

Tanggapan Dokter atas Informasi Viral tersebut 

Dokter spesialis penyakit dalam yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof DR dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, Minggu (31/5/2020), menanggapi informasi tersebut dan memberikan penjelasan. 

Ia menjelaskan, sebagian besar informasi yang disebutkan dalam pesan tersebut hoaks atau tidak benar. 

Ari menekankan, jika mengalami gejala Covid-19 sebaiknya segera menuju ke rumah sakit sebelum terlambat ditangani. 

"Info ini (yang viral di Facebook) hoaks. Pasien Covid-19 yang meninggal karena terlambat datang ke RS. Lebih cepat datang ke RS lebih cepat mendapat pengobatan kalau memang masuk orang dalam pantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP). Kalau sudah sesak datang ke RS sudah terlambat," ujar Ari dilansir dari Kompas.com, Minggu. 

Menurut dia, informasi dalam unggahan akun di atas menyesatkan dan dapat membahayakan bahkan berakibat fatal. 

Apalagi, jika seseorang berstatus ODP dan PDP, kemudian mengalami gejala Covid-19, justru harus segera diberi tindakan medis. 

Pasien ODP dan PDP ini selanjutnya akan diperiksa terkait keluhan demam, batuk, dan pilek karena Covid-19 atau tidak.

"Pasien juga perlu pemeriksaan darah, di beberapa RS bisa dikerjakan rapid test, apalagi kalau ada riwayat kontak, jika ternyata masuk ODP dan PDP dirawat dan akan mendapat obat standar yang bisa menekan jumlah virus, sehingga inflamasi yang terjadi tidak berat," ujar Ari.

Penting Segera Memeriksakan Diri Jika Muncul Gejala Covid-19 

Sementara itu, ahli penyakit tropik dan infeksi, dr Erni Juwita Nelwan, SpPD-KPTI menjelaskan, ia tak menyarankan anjuran dalam pesan viral tersebut. 

Yakni melakukan pengobatan di rumah dan tidak memeriksakan diri ke rumah sakit. 

Menurutnya, seseorang dengan kondisi tertentu membutuhkan sejumlah pemeriksaan. Salah satunya adalah tes darah dan hal tersebut hanya bisa dilakukan di Rumah Sakit.

"Sebenarnya kalau memang sakitnya ringan dan bisa dengan obat yang dijual bebas memang tidak apa-apa. Akan tetapi ada beberapa penyakit gejalanya demam, ternyata demam berdarah," ujar Erni dilansir dari Kompas.com, Minggu siang.

Lanjutnya, masyarakat harus berhati-hati dengan gejala-gejala tersebut untuk memastikan penyakit yang dideritanya. 

Oleh karena itu, butuh penanganan medis dari petugas rumah sakit. 

"Jadi, harus lihat gejalanya itu sendiri. Jangan sampai bahaya karena terlambat. Misal kondisinya sudah lemah sekali, atau sampai tidak bisa makan, karena muntah-muntah tentu kondisi seperti ini harus ke dokter," lanjut dia.

Gejala ringan yang disebutkan dalam  pesan viral tersebut diantaranya ialah batuk, pilek, dan demam. Ia menegaskan, fase inkubasi adalah hal penting untuk dipahami. 

"Kalau gejala agak sulit, patokannya keadaan umum saja, dan sakitnya tidak yang pas hari iru keluar langsung jatuh sakit. Ada fase inkubasinya. Yang penting jaga daya tahan tubuh dan menerapkan protokol kesehatan," ujar Erni.

Jangan Remehkan Covid-19 dan Kenali Gejalanya 

Dokter Erni mengimbau masyarakat untuk tidak meremehkan penyakit Covid-19 ini. 

Upaya yang perlu dilakukan adalah selalu menaati protokol kesehatan dianjurkan dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala-gejala Covid-19. 

SHARE ARTIKEL