Setan Tertawa dan Bangga Melihat Penderitaan Orang Pelit

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 26 Jun 2020

Setan Tertawa dan Bangga Melihat Penderitaan Orang Pelit

Ilustrasi orang pelit - Image from islami.co

Orang pelit jadi lelucon setan 

Tahukah kamu, orang yang tak pernah membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT karena khawatir jatuh miskin sesungguhnya sedang ditertawakan oleh para setan? Setan sangat bangga dan bergembira atas kejadian tersebut. 

Orang yang bakhil/kikir tidak mau membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT karena takut miskin. Padahal satu-satunya lawan bisikan syetan itu adalah dengan membelanjakan harta kita di jalan Allah. 

Imam Abu Hami Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumiddin berkata, 

“Orang hendaknya jangan terlalu sibuk memikirkan yang akan datang dan apa yang akan terjadi. Jika Allah SWT sendiri telah menjanjikan rezeki (kepada orang yang berderma) hendaknya ia meyakini dan memahami bahwa mengkhawatirkan keperluan pada masa yang akan datang itu adalah bisikan setan.” 

Hal ini sebagaimana telah disebut dalam surat Al Baqarah ayat 268: 

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Mahamengatahui.” 

Setan menjanjikan kemiskinan jika kita bersedekah, dengan itu setan menyuruh manusia untuk berbuat kikir, padahal Allah menjanjikan untukmu ampunan dan karunia-Nya. 

“Setan selalu membisikan ke dalam hati manusia berupa kekawatiran,” kata Imam Ghazali. 

"Jika kita tidak mengumpulkan harta maka pada waktu itu kita sakit atau sudah lemah dan tidak mampu bekerja atau datang keperluan yang mendesak, kita akan berada dalam kesulitan sehingga kita akan repot dan menderita," katanya. 

Pikiran-pikiran seperti itu, kata Imam al Ghazali, setan telah memerangkap orang ke dalam kesusahan, penderitaan, dan ketakutan yang berlebihan. 

Dan ia akan terus-menerus berada dalam penderitaan tersebut, setelah itu setan akan tertawa-tawa melihatnya. 

"Orang bodoh ini sedang terperangkap dalam penderitaan yang sebenarnya, yakni takut akan penderitaan yang semu demikianlah setiap waktu, ia resah memikirkan memikirkan bagaimana mengumpulkan harta dan kekhawatiran tentang masa depan selalu menghantuinya." 

Allah SWT memerintahkan dengan tegas kepada kita untuk membelanjakan harta kita di jalan-Nya sebagaimana bunyi dari firman berikut ini: 

وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Maka jika seseorang mengabaikan sedekah, maka sungguh kerugianlah baginya. 

Bahkan, kata Rasulullah, orang pelit itu memperoleh celaan dan akan mengalami kerugian yang besar di akhirat, sedangkan yang senantiasa membelanjakan hartanya di jalan Allah akan dapat naungan di akhirat. 

Dan hartanya tak akan berkurang sedikitpun, sebaliknya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. 

"....Dan Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa saja yang dikehendaki. Dan Allah Mahahalus karunia-nya lagi Maha mengetahui.” (Al-Baqarah 261)

Tentu kita semua tidak mau jadi bahan tertawaan dan sumber kebahagiaan bagi setan. Oleh sebab itu, belanjakanlah sebagian harta kalian di jalan Allah SWT. 

Dan jangan khawatir akan jatuh miskin sebab Allah SWT berjanji akan melipatgandakan sedekah yang kita berikan dan mencukupkan rezeki hamba-hamba-Nya yang beriman. 

SHARE ARTIKEL