Cerita 4 Pasien Positif Corona di Semarang, Bocorkan Kunci Kesembuhannya

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 02 Apr 2020

Cerita 4 Pasien Positif Corona di Semarang, Bocorkan Kunci Kesembuhannya

Cerita pasien yang sembuh dari corona - Image from wajibbaca.com

Peluang sembuh dari Corona sangat besar. 

Hal ini juga telah dibuktikan oleh pasien positif corona di Semarang. Mereka membocorkan kunci penting kesembuhannya. Untuk semua orang, tidak hanya yang muda, namun juga tua, jika menerapkan kunci utama tersebut, inshaAllah akan mendapatkan kesembuhan. 

Salah satu dari empat pasien Covid-19 di Semarang, Jawa Tengah yang telah dinyatakan sembuh ialah Muyin. 

Muyin merupakan pemuda asal Rembang, ia mengaku terinfeksi corona setelah ia pulang bekerja sebagai buruh proyek di Bali. 

Ia mengeluhkan gejala yang sama dengan penyakit Covid-19, seperti demam, batuk dan sesak napas.

"Pulang dari Bali, sampai rumah badan saya terasa panas dingin, batuk, dan napas terasa sesak. Dibawa ke RS di Rembang tidak bisa menangani terus dirujuk ke RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang,” katanya, Selasa (31/3/2020).

Berbeda halnya dengan pasien sembuh bernama Sutan Baiti asal Kaliwungu Kendal. Perempuan ini berprofesi sebagai perawat ini awal terinfeksi corona setelah merawat pasien positif corona saat di RS Colombia Semarang. 

Baca juga : Miris, Wartawan Gejala Covid-19 Meninggal, Usai Ditolak RS Rujukan

"Awalnya memang enggak terasa apa-apa cuman pilek saja dan tenggorokan enggak enak. Karena lagi musim corona jadi saya agak parno gitu daripada nanti kalau positif membahayakan keluarga, saya inisiatif saja periksa di rumah sakit tempat saya kerja. Ternyata pas diperiksa hasil lab infeksi virus tapi belum tau itu virus apa. Lalu saya dirujuk ke RSUD KRMT Wongsonegoro," ungkapnya. 

Pasien kedua yang juga berhasil sembuh bernama Lastri warga Susukan Kabupaten Semarang yang juga turut bercerita tentang pengalamannya terinfeksi corona.

Lastri menceritakan, setelah pulang dari Bali tubuhnya terasa lemas dan tulang-tulangnya terasa sakit. Kemudian ia dilarikan ke UGD RS Ken Saras Kabupaten Semarang yang kemudian akhirnya dirujuk ke RSUD KRMT Wongsonegoro.

“Selama diisolasi di sini, kami istirahat total. Semua perawat selalu memberi semangat. Teman-teman dan keluarga juga selalu menguatkan kami. Sekarang sudah merasakan sehat, tulang-tulang juga sudah gak sakit lagi. Cuma tambah gemuk," katanya.

"KUNCINYA hidup sehat, makan makanan sehat, sayur, vitamin, dan dibuat gembira. Saya sangat berterimakasih kepada para perawat dan dokter di sini yang membuat kami kembali sehat,” ujarnya.

Kemudian, pasien sembuh bernama Risa, warga Kedung Mundu Semarang ini mengungkapkan awal mula dia terinfeksi corona. Yakni saat setelah ia mengikuti pameran UMKM nasional di beberapa kota. 

Ia mengaku awalnya tidak merasakan gejala yang sama dengan Covid-19. Tetapi setelah didiagnosis positif corona, ia menduga tertular virus corona saat sedang mengadakan pameran. Ia melakukan kontak dengan orang-orang yang datang menghadiri pamerannya tersebut. 

“Waktu saya pameran di Kuta, Bali 7 hari masih belum terasa apa-apa bisa jalan-jalan ke pantai. Habis itu lanjut ke Surabaya 7 hari, waktu itu sudah ramai corona tapi saya masih berpikir positif," ceritanya.

"Selanjutnya saya pameran di Bandung 7 hari. Pas di Bandung itu kurang tiga hari pameran saya udah mulai terasa sesak napas. Padahal saya enggak ada riwayat sakit apapun. Minum sama makan sampai keluar dari hidung tapi masih saya tahan," kata Risa. 

Kemudian ketika tiba di Semarang, usai turun dari kereta, Risa langsung memeriksakan diri ke RSUD KRMT Wongsonegoro dan langsung diisolasi setelah hasil tesnya positif. 

Sementara itu, Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang Susi Herawati mengatakan keempat pasien yang sembuh tersebut telah dinyatakan negatif corona dan dipastikan tidak berpotensi menularkan. 

Keempat pasien tersebut telah dirawat selama 14 hari serta menjalani tes swab sebanyak dua kali dan kedua hasilnya negatif.

“Tidak ada obat khusus, tapi bagaimana kita merawat dengan meningkatkan imunitas tubuh pasien menjadi lebih kuat. Sehingga bisa melawan corona," jelasnya. 

Selain itu, lanjutnya, KUNCINYA adalah dengan istirahat cukup, makanan sehat, sayuran, vitamin, dan antivirus oseltamivir. Selain itu, yang paling penting adalah membuat pasien merasa gembira, karena apabila psikisnya sehat maka kekebalan tubuh akan meningkat.

“Meski pasien sembuh sudah boleh pulang, kami tetap memantau. Sekarang ini yang penting adalah bagaimana kita tidak tertular dan menularkan. Tingkatkan daya imun, jangan panik, jaga daya tahan tubuh, makan sehat, dan sering cuci tangan,” katanya. 

Hingga saat ini, di RSUD KRMT Wongsonegoro tercatat ada 40 pasien dalam pengawasan (PDP) dengan satu orang dinyatakan positif Covid-19 dan telah dilakukan isolasi. Jumlah tersebut termasuk dalam 193 hasil rapid test ODP dan PDP yang ditangani oleh pihak RSUD KRMT Wongsonegoro.

SHARE ARTIKEL