Bandel Dibilangin, Nekat Mudik Sewa Travel Satu Rombongan Positif Corona

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 30 Apr 2020

Bandel Dibilangin, Nekat Mudik Sewa Travel Satu Rombongan Positif Corona

Ilustrasi - Image from twitter.com

Sudah dilarang, masih saja nekat sewa travel pula.

Biar menjadi pelajaran bagi semua yang tetap nekat dan bersikeras mudik. Kita harus bersabar, semua ingin wabah ini segera berakhir, jika kita masih nekat bukannya memutus rantai virus, melainkan malah menebarkan pada keluarga di kampung halaman.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkap adanya serombongan orang yang menyewa travel dari Jakarta lalu sembunyi-sembunyi melakukan mudik ke Cilacap. 

Belakangan diketahui, seluruh pemudik itu terkena Corona. Ini akibatnya jika sudah diingatkan dan diimbau oleh pemerintah dan berbagai kalangan, namun malah tak digubris. Kalau sudah begini, bukan hanya mereka yang kena dampaknya. 

Namun juga, keluarga tercinta di kampung halaman, tetangga dan orang-orang di sekitarnya, serta secara tidak langsung membebani pihak rumah sakit karena tugasnya akan semakin banyak. 

Baca juga : Perhatian, Diskon Listrik untuk Pelanggan 1300 VA & 900 VA Nonsubsidi, Simak Caranya

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi, membenarkan informasi itu.

Dia menyatakan delapan orang itu dinyatakan positif hasil rapid test. Sehingga, perlu dites lebih lanjut dan saat ini masih menunggu hasil swab. 

Namun dikatakan bahwa delapan orang tersebut kini telah disolasi di RSUD Majenang.

"Iya, masih rapid test. Mereka sudah diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang, sambil menunggu hasil swab yang sudah dikirim ke laboratorium di Yogyakarta," kata Pramesti, dilansir dari detik.com Rabu (29/4).

Kedelapan orang ini adalah warga Cimanggu yang melakukan perjalanan mudik bersama pada tanggal 8 April lalu. 

Mereka di Jakarta tinggal dalam kontrakan yang sama dan juga bekerja di lokasi yang sama, yakni di sebuah konveksi. 

Hasil positif COVID-19 rapid test itu diketahui ketika kakak dari salah satu pemudik meninggal dunia mendadak tak lama setelah kedatangan adiknya yang mudik. 

Kematian itu mencurigakan karena almarhum tidak memiliki riwayat bepergian atau datang dari wilayah zona merah Corona.

"Adiknya (si pemudik), kemudian dilakukan rapid test. Dan hasilnya positif," ujarnya.

Dari hasil itu kemudian petugas melakukan tracing ketat pada pemudik tersebut. Pasalnya, dari keterangan si pemudik, dia datang bersama tujuh rekan lainnya dari Jakarta.

"Hasilnya, tujuh orang lainnya dari hasil rapid test juga positif. Dari delapan orang tersebut, terdapat satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak," ucapnya.

SHARE ARTIKEL