Putin Lepaskan Singa untuk Takuti Warga di Luar Rumah, Hoax?
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 23 Mar 2020Vladimir Putin dan unggahan yang jadi viral - Image from banjarmasin.tribunnews.com
Warga Jakarta perlu singa agar tertib #dirumahaja?!
Warga Jakarta, meski sudah diliburkan masih banyak yang bersikeras liburan ataupun pergi ke tempat-tempat umum. Padahal pemerintah sudah berkali-kali mengingatkan untuk tetap berada di rumah.
Apa perlu singa ditugaskan untuk menakut-nakuti warga Jakarta seperti halnya unggahan yang viral, yang menyebut Presiden Rusia yang melepaskan singa untuk takuti warganya?
Beredar kabar bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin menerjunkan singa dan harimau untuk menakut-nakuti warganya sehingga mereka tetap di rumah saat pandemi corona COVID-19. Kabar ini tersebar lewat gambar di aplikasi percakapan WhatsApp dan beredar viral di Twitter, pada Minggu (22/3/2020).
Baca juga :
- Viral, 7 Potret Miris APD Dokter yang Menangani COVID-19
- Tidak untuk Semua, ini Kriteria Orang yang Dapat Ikuti Tes Massal COVID-19
Dalam unggahan tersebut, tampak seekor singa yang terlihat berada di persimpangan jalan pada malam hari. Terlihat juga beberapa mobil yang terparkir di sepanjang jalan tersebut.
Selain itu, terdapat narasi dalam gambar tersebut. Berikut isinya:
Russia:
Containment:
Vladmir Putin has dropped 800 tigers and lions all over the country to push people to stay home.
Di twitter beredar viral juga dengan tulisan :
#Covid_19#StayAtHome Vladimir Putin has given Russians two options. You stay at home for 2 weeks or you go to jail for 5years. No middle ground.
RUSSIA: Vladimir Putin has Dropped 800 tigers and Lions all over the Country to push people to stay Home.. Stay Safe Everyone!!
Jika diterjemahkan kurang lebih:
# Covid_19 #StayAtHome Vladimir Putin telah memberi Rusia dua opsi. Anda tinggal di rumah selama 2 minggu atau masuk penjara selama 5 tahun. Tidak ada jalan tengah.
RUSIA: Vladimir Putin telah Melepaskan 800 harimau dan Singa di seluruh Negara untuk memaksa orang agar tetap di Rumah.. Tetap Aman Semuanya !!” tulisnya sambil menyertakan gambar Putin dan seekor singa yang terlihat berjalan di sebuah kota.
Unggahan twitter yang viral - Image from banjarmasin.tribunnews.com
Setelah ditelusuri melalui fitur Google Images, ternyata gambar tersebut adalah foto lama yang diunggah oleh akun bernama The Classy English pada 13 Juli 2016 silam.
Penelusuran selanjutnya dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci 'Jorissen ST', yang merupakan nama jalan tempat singa itu berada.
Hasilnya terdapat satu artikel yang menjelaskan mengenai foto tersebut yakni berjudul "Paws at the traffic lights! Giant male lion is seen prowling around the streets of South Africa's biggest city (but it's not as dangerous as you'd think)" yang diunggah pada situs dailymail.co.uk lima tahun yang lalu tepatnya pada 15 April 2016 silam
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa singa yang berkeliaran itu berada di Kota Johannesburg, Afrika Selatan dan bukan merupakan singa liar. Selain itu, kejadiannya juga tak semengerikan yang dipersepsikan oleh banyak orang.
Diketahui singa itu bernama Colombus yang berasal dari salah satu kebun binatang di wilayah Afrika Selatan. Columbus memang sengaja dilepaskan ke jalanan kota untuk adegan syuting film.
Dalam pemberitaan NY post disebutkan bahwa pihak berwenang di Jalan Johannesburg mengatakan pembuatan film menggunakan singa itu belum disetujui olehnya. Sebab perusahaan tersebut terlalu mengambil risiko karena singa ternyata agak beringas dengan melompat ke mobil.
Tak hanya itu, ternyata penggunaan singa untuk syuting film ini tak mendapat izin penutupan jalan sekitar. Columbus yang tinggal di sebuah taman singa tak jauh dari kota Johannesburg itu sudah tampil di berbagai iklan dan film lainnya.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa, kabar tentang Presiden Rusia, Vladimir Putin yang menerjunkan 800 singa dan harimau agar warga tetap di rumah saat pandemi virus corona dipastikan tidak benar.
Foto singa yang berada di tengah jalan tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan pandemi virus corona dan bukan berada di jalanan Rusia.