Pakar Prediksi Indonesia Jadi Pusat Penyebaran Corona Setelah Wuhan 

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 27 Mar 2020

Pakar Prediksi Indonesia Jadi Pusat Penyebaran Corona Setelah Wuhan 

Ilustrasi pakar corona - Image from news.detik.com

Pakar prediksi Indonesia jadi pusat penyebaran corona. 

"Mungkin kita akan mengikuti Wuhan atau Italia. Saya pikir, kita berada dalam kisaran tersebut," ungkap Ascobat Gani, yang merupakan Pakar Kesehatan Masyarakat. Benarkah?

Peningkatan kasus corona di Indonesia yang terus meningkat, bahkan dalam empat hari saja, jumlah pasien Covid-19 bisa meningkat 2 kali lipat. 

Hal ini mendorong ilmuwan memprediksi Indonesia bisa jadi episentrum baru penyebaran virus di dunia, setelah Wuhan. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Ascobat Gani, yang merupakan Pakar Kesehatan Masyarakat memprediksi Indonesia bakal jadi episentrum baru virus korona atau Covid-19, setelah Kota Wuhan, Tiongkok. 

Menurut Gani, Indonesia telah kehilangan kendali untuk menghambat penularan virus korona yang telah menyebar luas di seluruh penjuru negerinya. 

"Mungkin kita akan mengikuti Wuhan atau Italia. Saya pikir, kita berada dalam kisaran tersebut," ucap Gani dari Reuters, Rabu (25/3/2020).

Baca juga : Ada Dugaan Ditutupi, Kasus Corona di Indonesia Diperkirakan Capai 44.650 Orang

Selain itu, pakar juga mengklaim, lonjakan drastis kasus virus korona di Indonesia disebabkan oleh respons lambat dari pemerintah yang sengaja menutupi jumlah korban Covid-19 yang sebenarnya.

Ditambah lagi fasilitas kesehatan yang kurang canggih dengan jumlah yang sangat terbatas. 

Serta minimnya tenaga medis juga berdampak pada penanganan pasien virus korona yang lambat dan tidak optimal. Hal ini tidak hanya menyulitkan para tenaga medis, namun juga pasien.

Fakta-fakta itulah yang menyebabkan, Indonesia berisiko menjadi episentrum Covid-19, setelah Wuhan, Tiongkok.

Mengalih bahasakan Free Malaysia Today, sebuah studi Pemodelan Matematika untuk Penyakit Menular yang berbasis di London pada hari Senin (24/2/2020) merilis laporan yang menyebutkan bahwa Indonesia hanya melaporkan 2 persen dari jumlah keseluruhan kasus positif virus korona.

Jika berpijak pada jumlah kasus Covid-19 per pagi ini, Kamis, 27 Maret 2020, yakni sebanyak 893 kasus. Maka 100% nya adalah sebanyak 44.650 orang yang diprediksi sudah berstatus positif Covid-19. Hal ini sungguh sangat mengkhawatirkan. 

Update Jumlah Kasus Covid-19 Indonesia

Berdasarkan informasi terbaru mengenai perkembangan pandemi corona di Indonesia, tercatat jumlah pasien positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19) bertambah sebanyak 103 orang menjadi 893 orang pada Kamis (26/3). 

Dari jumlah tersebut, korban meninggal mencapai 78 orang, dengan jumlah pasien yang sembuh sebanyak 35 orang.

"Ada penambahan kasus konfirmasi positif kurang lebih 103 orang sehingga jumlah totalnya 893," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan persnya, di gedung BNPB, Jakarta, Kamis (26/3).

Ia juga menyebut ada penambahan kasus kematian akibat Covid-19 dari hari sebelumnya, Rabu (25/3)

"Kasus kematian penambahan 20 kasus, totalnya 78," ujar Yurianto.

Selain itu, Yuri menyebut ada penambahan empat pasien yang sembuh pada Kamis (26/3)

"Secara akumulasi 4 penambahan kasus yang sembuh, jumlah kasus sembuh 35 orang,"  tandasnya.

Berdasarkan data pemerintah, saat ini kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta, dengan penambahan sebanyak 53 pasien baru Covid-19. 

Baca juga: Rapid Test Corona Ternyata Tidak Semudah yang Dibayangkan

Sehingga total kasus di DKI Jakarta sebanyak 515 kasus. 

"Masih didominasi banyak di DKI Jakarta" kata Yuri 

Sedangkan di seluruh Indonesia sudah ada 12 provinsi yang mengkonfirmasi adanya kasus positif Covid-19 di wilayahnya. 

Sulawesi Selatan mencatat ada tambahan 14 kasus baru positif Covid-19, Jawa Timur menambah 8 kasus baru.

Selain itu pula, data pemerintah juga menunjukkan ada 3 provinsi lagi yang mencatat kasus perdana Covid-19. Diantaranya ialah Aceh, Sumatera Barat dan Sulawesi Tengah.  

SHARE ARTIKEL