Miris, Viral Video Warga Jakarta Tak Takut dan Malah Cuek dengan Corona

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 23 Mar 2020

Miris, Viral Video Warga Jakarta Tak Takut dan Malah Cuek dengan Corona

Warga Jakarta yang masih beraktivitas seperti biasa - Image from twitter.com/

Warga Jakarta tak takut corona! 

Permadi Arya, mengungkap masih banyak orang Jakarta yang masa bodoh dengan adanya corona. Bahkan masih banyak yang terlihat berkeliaran di sekitar publik area. 

Aktivis media sosial, Permadi Arya yang biasa dikenal dengan Abu Janda sengaja berjalan-jalan di Jakarta untuk meminta tanggapan orang-orang Jakarta terkait virus corona.

Dia ingin tahu apakah warga DKI Jakarta patuh terhadap Gubernur Anies Baswedan untuk terus berdiam diri di rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19 serta alasannya. 

Permadi Arya merekam dialog tersebut yang berisi hasil wawancaranya dengan orang-orang. Lalu dia mengunggahnya di akun Twitter @permadiaktivis, Minggu, 15 Maret 2020.

"Hari ini hari kedua saya turun ke jalan untuk mengecek apakah peringatan dari Pak Gubernur sampai ke warga. Di wilayah pedagang kaki lima di daerah Arteri Pondok Indah, masih ada ramai pedagang, pembelinya juga datang ramai," kata Permadi dalam video tersebut.

Baca juga : Fakta atau Hoax? Ningsih Tinampi Masukkan Virus Corona di Tubuhnya

Berikut adalah dialog antara Permadi dengan beberapa warga Jakarta yang ia tanyakan tanggapannya terkait virus corona.

Pertama ia mendekati seorang laki-laki berkulit gelap, rambut keriting, yang sedang memakai kaos hijau.

Permadi : P Warga Jakarta : WJ

P : "Bapak pernah dengar virus corona?" 

WJ : "Ya, kenapa?" 

P : "Takut sama virus corona?"

WJ : "Enggak, enggak takut, kenapa mesti takut?"

Berikutnya, Permadi menghampiri dua ibu-ibu, satu orang memakai jilbab hitam, satunya lagi memakai jilbab merah.

P : "Ibu pernah dengar virus corona, enggak?"

WJ : "Dengar," 

P : "Ibu kagak takut virus corona?"

WJ : "Kagak."

Permadi selanjutnya menemui laki-laki berperut gendut, bertopi. 

P : "Abang pernah dengar virus corona gak, Bang?"

WJ : "Sering, dari Wuhan itu."

P : "Abang kagak takut virus corona?"

WJ : "Kagak."

P : "Itu kata gubernur, katanya kan sebaiknya diam di rumah dulu, hindari keramaian."

WJ : "Itu kan katanya."

P : "Jadi kagak takut, Bang?"

WJ : "Kagak."

Permadi kemudian mendekati laki-laki berkaos biru, memakai topi putih.

P : "Abang pernah dengar virus corona, gak?

WJ : "Ya."

P : "Terus Abang gak takut virus corona?"

WJ : "Enggak."

P : "Kok gak takut, Bang?"

WJ : "Kan bisa disembuhkan."

Permadi berjalan lagi, menghampiri seorang laki-laki berkemeja putih. 

P : "Enggak pernah dengar virus corona?"

WJ : "Pernah melihat, Pak."

P : "Melihat pernah? Kayak gimana bentuknya virus corona?"

Laki-laki berkemeja putih itu menjawab, tapi tidak jelas apa yang ia katakan.

Menanggapi video tersebut, Jubir Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto meminta masyarakat yang sudah memiliki kesadaran tinggi terhadap bahaya virus Corona untuk memberi tahu orang-orang kesadarannya masih rendah.

Sehingga masyarakat juga punya kewajiban untuk mengedukasi orang lain, khususnya lingkup keluarga, kerabat dan teman-teman dekat. 

Baca juga: Miris, Tak Peduli Corona, 2 Anggota Dewan ini Malah Pesta Narkoba

"Yang kesadarannya sudah tinggi, kasih tahu yang rendah. Sosialisasi harus ditingkatkan, sosialisasi oleh orang-orang yang sudah paham ke orang-orang yang belum paham. Kalau urusan negara, tidak mungkin diselesaikan satu orang. Sudah nggak kurang-kurang instruksinya (pemerintah terkait wabah virus Corona), toh saya tiap hari ngomong disiarkan se-Indonesia," ucap Yurianto. 

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar jumpa pers, menyampaikan beberapa arahan kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

Arahan Anies Baswedan yaitu.

  1. Aturan berkendara dengan sistem ganjil genap ditiadakan sampai batas waktu yang belum ditentukan, agar warga tidak memakai kendaraan umum. Agar warga memakai kendaraan pribadi, sehingga tidak bersentuhan dengan orang banyak yang tidak jelas riwayat perjalanan sebelumnya.
  2. Menyarankan kepada seluruh pelaku usaha untuk membuat kebijakan karyawan bekerja di rumah.
  3. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan satu gedung di rumah sakit Duren Sawit yang khusus untuk menangani pasien corona. 
  4. Kebijakan memberi libur sekolah bukan berarti liburan melainkan harus belajar di rumah, diam di rumah. Libur sekolah tersebut ditetapkan selama dua pekan, 16-29 Maret 2020.
SHARE ARTIKEL