Gara-Gara Haus Saat Diklatsar Siswa Jember ini Tewas Minum Minyak Campur Bawang
Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 23 Dec 2019Pelajar Jember Tewas usai Minum Minyak Campur Bawang saat Diklatsar - Image from news.detik.com
Jangan asal makan atau minum yang tidak tahu efeknya.
Diduga karena kelelahan dan haus, minyak yang dicampur bawang sebagai obat nyamuk ini diminum habis. Langsung seketika tewas.
Seorang siswa SMA 2 Negeri Jember Rafditya (17) meregang nyawa saat mengikuti Diklatsar penerimaan anggota baru organisasi pecinta alam sekolah tersebut, pada Sabtu (21/12) malam.
Penyebab kematiannya, diduga karena tidak sengaja korban meminum minyak bercampur bawang.
Baca Juga:
- Cerita Haru, Seorang Anak SD yang Tinggal Sendirian di Kontrakan Karena Ditinggal Ibunya Bekerja
- Viral Pengguna Tol Diminta Bayar Rp 1 Juta karena Kartu e-Toll Hilang
Dari informasi yang dihimpun, korban tergesa-gesa meminum cairan yang pengusir nyamuk itu karena kehausan.
Rute yang dilalui untuk sampai ke lokasi orientasi harus melewati jalan setapak sejauh 10 kilometer dalam kawasan Perkebunan Sentool milik Kodam V Brawijaya.
Baca Juga:
- 10 Cara Mendapatkan Anak Kembar Meskipun Tidak Ada Keturunan
- Jelas Dihujat, Pria ini Selfie Saat Istri Kesakitan Mau Melahirkan
"Jauhnya perjalanan harus istirahat. Mungkin kelelahan, tanpa disadari korban minum minyak, dia kira air," Syaiful memperkirakan.
Korban seketika muntah-muntah dan pingsan. Sehingga, teman-temannya berusaha meminta tolong dengan membawa korban ke Balai Desa Suci.
Syaiful mengatakan, saat tiba di Balai Desa, dan diperiksa oleh petugas medis Puskesmas Suci, ternyata korban sudah tidak bernyawa.
Kemudian, petugas medis merujuk korban ke RSD dr. Soebandi untuk dilakukan visum terhadap korban.
Kapolres Jember, AKBP Alfian Nurrizal menyatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan.
"Untuk memastikan korban meninggal dunia karena ada unsur kesengajaan pihak lain atau tidak. Tapi disinyalir keracunan," terangnya.
Baca Juga:
- Cara Cek Saldo Jaminan Hari Tua BPJS, Bisa Lewat SMS, Apliaksi dan ATM
- Hoax? Gubernur DKI Berkata: `Tak Ada yang Bisa Atasi Banjir Termasuk Nabi Nuh?`
Apalagi, dari dokumen yang masuk ke Desa Suci, permohonan ijin kegiatan melalui surat resmi dari pihak sekolah.
Alfian membenarkan pihak sekolah mengetahui kegiatan tersebut. Namun, pihak sekolah tidak melakukan pendampingan langsung oleh sekolah.
"Itu akan kita dalami.
Apakah ada unsur kelalaian. Sementara interogasi awal dari 3 siswa yang bersama korban," urai Alfian