Ditinggal Istri Karena Anak Terlahir Cacat, Pria ini Rawat Anak Sambil Jualan Es Serut

Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 07 Dec 2019

Ditinggal Istri Karena Anak Terlahir Cacat, Pria ini Rawat Anak Sambil Jualan Es Serut

Kisah Miris Seorang Ayah Ditinggal Istri Karena Anak Terlahir Cacat - Image from style.tribunnews.com

Biasanya pria yang mau enaknya! Kali ini wanitanya!

Kisah miris seorang ayah ditinggal istri karena anaknya terlahir cacat. Harus berjualan es serut setiap hari sambil merawat sang putra.

Roda hidup selalu berputar, sebuah pepatah yang mungkin dirasakan seorang bapak penjual es serut di pinggir jalan ini.

Tanpa lelah ia berjualan setiap hari demi menyambung hidup dirinya dan anaknya.

Anaknya yang selalu menemani di samping dagangannya terlihat duduk di kursi roda, putranya divonis mengidap keadaan medis berkebutuhan khusus.

Dengan keadaan ini sang ayah harus berjualan sambil membawa anaknya karena tak ada yang menjaga sang putra bila ditinggal di rumah sendirian.

Istrinya diketahui pergi meninggalkannya begitu saja di kala mengetahui anak mereka divonis memiliki kekurangan fisik.

Pria yang telah berumur ini terlihat sedih ketika diwawancarai wartawan karena mengingat kepergian istrinya waktu itu. Tapi, ia harus bangkit dan berjuang demi pengobatan putranya.

Pria yang akrab disapa Paman Dam oleh pembeli langganannya itu pun menceritakan kisahnya.

Baca Juga:

Ditinggal Istri Karena Anak Terlahir Cacat, Pria ini Rawat Anak Sambil Jualan Es Serut

Kisah Miris Seorang Ayah Ditinggal Istri Karena Anak Terlahir Cacat - Image from style.tribunnews.com

Saat diwawancarai oleh Wongnai.com pada Rabu (4/12/2019), Paman Dam berjualan di pinggir jalan di salah satu sudut kota metropolitan Thailand, Bangkok.

Sama seperti di Indonesia, es serut cukup populer di Bangkok mengingat cuaca di sana yang panas.

Setiap hari Paman Dam selalu mangkal di lokasinya berjualan bersama gerobak dagangannya juga bersama putranya tersebut.

Jarak rumah dengan tempatnya berjualan tak dekat. Setidaknya ia harus menempuh jarak 6 kilometer dengan berjalan kaki setiap hari.

Sang putra pun duduk di sebelah gerobak, tampak payung besar melindunginya dari teriknya matahari.

Paman Dam menjual es serutnya seharga 10 Baht (Rp 5 ribu) per mangkuknya.

Baca Juga:

Ditinggal Istri Karena Anak Terlahir Cacat, Pria ini Rawat Anak Sambil Jualan Es Serut

Kisah Miris Seorang Ayah Ditinggal Istri Karena Anak Terlahir Cacat - Image from style.tribunnews.com

Awalnya ia menjual seharga 15 baht (Rp 7 ribu), tapi banyak pembeli merasa terlalu mahal sehingga memutuskan untuk menurunkan harga.

Putra Paman Dam menunjukkan tanda-tanda cacat fisik ketika ia berusia delapan bulan. Ketika istrinya mengetahui kondisi anaknya, ia meninggalkan mereka berdua.

Baca Juga:

Paman Dam mengaku hancur dan sempat mencoba bunuh diri saat itu. Namun, akhirnya Paman Dam memilih bertahan dan bangkit. Memulai bisnis sendiri sambil merawat putra satu-satunya yang ia miliki.

Sebuah ketulusan ayah yang sangat luar biasa dikala seharusnya membesarkan anaknya bersama-sama dengan istrinya tapi nasib berkata lain ia harus berjuang sendiri membesarkan putra sendiri.

Mungkin ini pelajaran bagi kita semua agar hal seperti ini dapat diambil pelajaran hidup yang berharga serta hikmah dari kisah paman dam.

Demikian yang bisa kami sampaikan semoga kita mengambil manfaat dan kebaikan dari kisah ini. Terimakasih

SHARE ARTIKEL