Pasien BPJS Meninggal Dunia, Diduga Ditelantarkan di RSAM Lampung

Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 12 Feb 2020

Pasien BPJS Meninggal Dunia, Diduga Ditelantarkan di RSAM Lampung

Keluarga Pasien BPJS yang Meninggal di Selasar Rumah Sakit Sempat Bersihkan Kamar Rawat Sendiri - Image from facebook.com

Tak segera ditangani, akhirnya sampai meninggal

Pihak RSAM dinilai tidak sigap menangani pasiennya, seperti yang dialami anak dari Lilik Ansori ini, saat mereka tiba dengan kondisi anak yang kritis tubuhnya kejang-kejang dan panas yang tinggi, pihak RS tak langsung menangani dari jam enam pagi hingga 10 malam.

Keluarga pasien yang meninggal di selasar Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM) Lampung kecewa dengan penanganan rumah sakit plat merah tersebut.

Pasalnya, pihak RSAM tidak sigap menangani anak mereka, M Rezky Mediansori (21) yang saat tiba sudah dalam kondisi kritis dengan tubuh kejang-kejang dan panas tinggi.

Orangtua Rezky, Lilik Ansori mengatakan, anaknya didiagnosa demam berdarah saat dirujuk dari RS Bob Bazar Lampung Selatan. “Namanya gawat darurat, harusnya sigap.

Anak saya ini butuh penanganan khusus. Karena di RS Kalianda (RS Bob Bazar) itu masuk IGD, di Abdul Moeloek juga masuk IGD,” kata Lilik saat ditemui di rumahnya di Dusun Pasar Senin Baru, Desa Palas Pasemah, Lampung Selatan, Selasa (11/2/2020).

Lilik mengatakan, Rezky masuk ke IGD RSAM pada Minggu (9/2/2020) pukul 06.00 WIB tapi tidak langsung ditangani oleh dokter. “Padahal sudah ada keterangannya anak saya ini demam berdarah.

Saya tanya mana dokternya, kata perawat baru datang jam lima sore,” kata Lilik. Kemudian pukul 22.00 WIB, setelah diperiksa dan konsultasi dengan dokter Riki, anaknya dipindahkan ke ruangan rawat.

Baca Juga:

Pasien BPJS Meninggal Dunia, Diduga Ditelantarkan di RSAM Lampung

Keluarga Pasien BPJS yang Meninggal di Selasar Rumah Sakit Sempat Bersihkan Kamar Rawat Sendiri - Image from facebook.com

“Namun, bukan ruangan penyakit dalam, tapi di ruangan penitipan, di ruang penyakit syaraf,” kata Lilik. Di ruangan penitipan, kondisi Rezky yang kejang dan menjerit-jerit ternyata menggangu pasien lain sehingga dipindahkan ke kamar lain. “(Kamar) masih berantakan. Ya kami sadar diri, namanya pasien BPJS kelas 3, kami bersihin sendiri,” kata Lilik.

Hingga Senin (10/2/2020) pukul 14.00 WIB, dokter yang menangani mengatakan Rezky harus dirawat di ruang rawat khusus penyakit dalam. “Udah tau ini penyakit dalam, kenapa nggak dari kemarin? Kenapa jadi pembiaran? Nunggu kayak gini (kritis) baru dipindahkan?” kata Lilik. Lilik makin kecewa setelah Rezky dibawa ke ruang penyakit dalam.

“Mau masuk kamar ini penuh, kamar itu penuh, ternyata belum disiapkan, masih dicari-cari? Kayak dipingpong cari ruangan,” kata Lilik. Sementara itu, Direktur Pelayanan RSAM Pad Dilangga membantah tuduhan tersebut.

Pasalnya, pasien ini sudah dirawat di IGD dan telah dikonsultasikan kepada Dokter Riki untuk ditransfusi darah sebanyak dua kantong serta trombosit 10 kantong. “Dokter Riki sudah mengedukasi keluarga pasien kondisi pasien sangat serius dan akan dipindahkan ke ruangan rawat khusus penyakit dalam,” kata Pad Dilangga.

Diberitakan sebelumnya, sebuah momen yang diduga penelantaran pasien di Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM) Bandar Lampung menjadi viral di media sosial.

Peristiwa itu viral setelah sebuah video amatir diunggah akun Facebook Agus Rahmat Suhada di @TVTIADATARA pada Senin (10/2/2020) sekitar pukul 15.00 WIB. Dalam video itu disebutkan, peristiwa terjadi di selasar RS Abdul Moeloek (RSAM) Lampung.

SHARE ARTIKEL