Seorang Bayi 4 Hari Terjebak Banjir, Tim SAR Selamatkan Menggunakan Baskom

Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 04 Jan 2020

Seorang Bayi 4 Hari Terjebak Banjir, Tim SAR Selamatkan Menggunakan Baskom

Cerita Heroik Anggota SAR Selamatkan Bayi 4 Hari Menggunaka Benda Ini - Image from www.kompas.com

Alhamdullillah bisa diselamatkan.

Sudah 4 hari lamanya bayi beserta ibunya ini terjebak dalam banjir yang menggenangi rumahnya, tak terbayangkan bagaimana susahnya perjuang ibu dan bayinya ini. 

Tim SAR pun sempat kuwalahan karena akses yang sempit dan kurangnya peralatan, akhirnya bisa disematkan dengan menggunakan baskom.

Badan SAR Nasional ( Basarnas) membagikan sejumlah video upaya evakuasi yang dilakukan para anggota tim SAR terhadap korban banjir di berbagai titik di DKI Jakarta dan wilayah lainnya.​

Salah satu video yang mendapatkan perhatian warganet adalah rekaman evakuasi seorang bayi oleh anggota Basarnas yang dibagikan akun media social Basarnas @SAR_NASIONAL.

“Evakuasi bayi di perumahan pondok mitra lestari Bekasi #Basarnas #AvignamJagatSamagram #BanjirJakarta2020”," demikian narasi video itu. Video ini dibagikan lebih dari 750 kali dan disukai lebih dari 1.400 akun.

Dalam video itu terlihat anggota Basarnas tengah menyelamatkan bayi dengan masuk ke rumah terendam banjir. Bayi yang dievakuasi terlihat dibawa perlahan menggunakan sebuah wadah.

Baca Juga: 

Bagaimana di balik cerita penyelamatan ini?

Saat dikonfirmasi, Tim Rescue Arif Yulianto diketahui merupakan Anggota Spesial Grup Basarnas yang terekam dalam video itu. Arif mengatakan, ia dan rekan satu timnya datang ke Kompleks Perumahan Pondok Mitra Lestari Bekasi tersebut sekitar pukul 16.10 WIB, Rabu (1/1/2020).

“Awalnya, ada laporan ke Basarnas 115. Perumahan di Blok C. Setelah itu langsung menerjunkan tim. Satu regu 5 orang kemarin,” cerita Arif saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/1/2020) pagi.

Adapun untuk proses evakuasi terhadap bayi dalam video itu terjadi sekitar pukul 17.39 WIB. “Celah mengeluarkan bayi dari pintu utama rumah sekitar 30 cm. Tapi posisi bayi aman di lantai dua.

Saya turunkan, baru kemudian keluar lewat pintu utama bawah,” kata dia. Arif menyebutkan, ia menggunakan peralatan yang tersedia di rumah tersebut, dan akhirnya memilih baki plastik seperti terlihat dalam video.

“Kami menggunakan peralatan yang ada yang bisa dimanfaatkan. Karena adanya itu (baskom), saya mengevakuasinya lebih aman saya gunakan itu,” ujar Arif.

Arif menyebutkan, di rumah itu, selain sang bayi, dievakuasi pula beberapa orang lainnya, yakni 1 balita 1, 2 anak-anak, 2 orang lansia, dan 2 orang pemuda. Ia mengatakan, ada ratusan orang yang dievakuasi oleh timnya di kompleks perumahan tersebut.

Ketika itu, ketinggian air yang ada adalah sekitar 3-4 meteran. Proses evakuasi sendiri berlangsung dari sore hingga dini hari.

Baca Juga:

Arif mengatakan ia dan timnya tak hanya menyelamatkan bayi dalam video tersebut. “Ada juga bayi baru lahir usia 4 hari kemarin. Sayangnya enggak sempat ambil gambar, karena airnya cukup deras.

Enggak memungkinkan,” kata dia. Sementara, dari sejumlah video yang diunggah Basarnas di akun Twitter-nya, tampak pula evakuasi beberapa lansia, dua di antaranya menggunakan kursi roda.

Arif mengatakan, salah satu tantangan saat proses evakuasi adalah ketika banyak warga meminta diprioritaskan.

Sementara, anggota Tim SAR mengutamakan ibu hamil, lansia, balita dan orang sakit. Tantangan lainnya, arus yang sangat deras karena lokasi perumahan yang langsung menghadap ke sungai sehingga luapan sungai langsung menghantam rumah.

Kepada para warga, Arif mengingatkan, agar segera mengevakuasi diri ketika terjadi bencana. “Warga sebaiknya lebih tanggap diri ketika terjadi potensi banjir.

Potensi bencana sekecil apa pun yang membahayakan diri atau masyarakat segera mungkin evakuasi diri,” ujar dia. Menurut dia, sejumlah warga yang terjebak di rumahnya saat

SHARE ARTIKEL