Cuma Demam, Anak ini Dirawat Sampai 20 Hari, Ayah Temukan Keanehan di RS

Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 14 Jan 2020

Cuma Demam, Anak ini Dirawat Sampai 20 Hari, Ayah Temukan Keanehan di RS

Image from style.tribunnews.com

Sungguh mengejutkan..

Aneh cuman demam biasa anak ini dirawat sampai 20 hari. Sehingga sang ayah temukan 1 kejanggalan pada pihak rumah sakit tempat anaknya dirawat. Benar saja tagihannya membengkak hingga sebesar 99 juta hanya untuk membayar obat yang tak ada gunanya.

Kejanggalan ketika anak sedang dalam keadaan sakit memang banyak dimaklumi orangtua.

Hal ini dilakukan pastinya demi kesembuhan dan kesehatan sang anak yang selalu dikhawatirkan orangtua, karena demam pasti berbahaya bagi anak.

Namun berbeda dari pengalaman seorang ayah di Tiongkok yang baru-baru ini mengungkap sebuah kejanggalan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.

Pada Sabtu (11/1/2019) pengalaman yang dirasakan oleh ayah ini terjadi pada 8 Desember 2019 yang lalu saat di rumah sakit.

Sang ayah mendapati anaknya yang berusia 3 tahun menderita demam berkepanjangan.

Karena itulah orang tuanya membawanya ke Rumah Sakit Rehabilitasi Mingzhou Zhejiang.

Penderitaannya sang anak dimulai sejak bulan Agustus 2019 yang lalu.

Pada awalnya sang anak didiagnosis menderita infeksi bakteri di paru-parunya.

Kemudian, setelah bolak-balik ke rumah sakit berbeda selama berbulan-bulan, akhirnya anaknya dirawat di rumah sakit Zhejiang.

Pada tanggal 5 Desember 2019, keluarga itu rutin melakukan perawatan untuk sang anak di rumah sakit Zhejiang.

Tiga hari kemudian, mereka diberi tahu bahwa anaknya telah menderita demam.

Dan pada 8 Desember 2019, anaknya harus mengikuti rawat inap di rumah sakit tersebut.

Situasinya dikatakan sangat mengkhawatirkan oleh dokter, karena dikatakan bahwa demam itu bisa berdampak fatal pada kondisi sang anak.

Namun, setelah dirawat sejak lama dan sering berpindah rumah sakit kondisi anak malah tidak semakin membaik.

Justru kondisinya stabil dalam keadaan demam, padahal anaknya sudah terlihat lebih membaik.

Putranya juga tampak bersemangat dan sehat meskipun terdeteksi memiliki suhu tubuh tinggi.

Selain itu, tidak ada perawatan atau obat yang diresepkan yang memiliki efek menurunkan suhu anaknya.

"Seolah-olah obat yang diberikan ke anaknya tidak membantunya sama sekali," kata Jiang, kepada wartawan Hotline Xiao Qiang.

Hingga suatu ketika ayahnya menaruh kecurigaan terhadap rumah sakit.

Ia akhirnya menemukan sesuatu yang mengejutkan.

Dia memperhatikan bahwa suhu tinggi tampaknya hanya dicatat oleh termometer merkuri yang diberikan oleh rumah sakit.

Baca Juga: 

Di Rumah Sakit Rehabilitasi Mingzhou Zhejiang, setiap pasien diberikan termometer merkuri.

"Perawat sesekali menggunakan termometer digital di dahi atau telinganya ketika memeriksanya, tulisannya normal, dan sedikit lebih tinggi dari 37 derajat celcius," katanya.

Namun, menurut Jiang perawat tampak tidak khawatir dan hanya melaporkan bahwa bocah itu menderita demam.

Akhirnya tanggal 27 Desember Jiang meminta perawat memberikan termometer baru.

Dia menguji suhu putranya dan menemukan bahwa sebenarnya anaknya telah sembuh.

Selama 20 hari termometer yang digunakannya mencatat 39,3 derajat Celcius secara terus menerus, kata sang ayah.

Sementara termometer barunya yang dicoba pada anknya telah terbaca memiliki suhu tubuh 37,8 derajat Celcius.

Menurut MedicineNet demam didefinisakan jika suhu tubuh berada di atas 38 derajat Celcius.

Termometernya selama ini mengidentifikasi panasnya 1,1 derajat Celcius lebih tinggi.

Dia tidak khawatir dengan putranya, tapi tagihan rumah sakit membengkak hingga 50.000 yuan (Rp99 juta) hanya untuk suntikan dan obat yang tidak dibutuhkan.

Rumah sakit awalnya membantah tuduhan Jiang atas kesalahan diagnosisnya dengan menaikkan suhu anak itu.

Departemen kesehatan Tiongkok pun akhirnya melakukan penyelidikan pada masalah yang dirasakan oleh sang ayah ini.

Rumah sakit juga mendiskusikan kompensasi dengan keluarga itu.

Saat ini anak itu masih dirawat tapi sebenarnya sudah pulih sejak lama.

SHARE ARTIKEL