2020 WhatsApp Tak Lagi Gratis, Ini Faktanya

Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 14 Jan 2020

2020 WhatsApp Tak Lagi Gratis, Ini Faktanya

Image from style.tribunnews.com

Bagaimana jadinya bila WhatsApp menjadi aplikasi berbayar?

Adakah yang setuju? Dikabarkan whatsapp tidak akan lagi gratis bagi para penggunanya di tahun 2020 ini nanti, namun dengan satu sarat. Simak penjelasannya berikut ini.

WhatsApp adalah salah satu aplikasi chatting/berkirim pesan paling besar yang banyak digunakan oleh pengguna Internet.

Jika isu ini benar dan sesuai dengan prediksi yang beredar, WhatsApp yang juga berafiliasi dengan Facebook ini pasti suatu saat akan menempelkan iklan di aplikasinya.

WhatsApp sendiri memang dikabarkan tidak akan lagi gratis bagi para penggunananya di tahun 2020.

Namun dengan satu syarat, pemberlakukan iklan ini tersebut bakal mulai dirasakan oleh semua pengguna WhatsApp.

Meski belum dipastikan kapan waktunya, apakah awal tahun atau pada akhir tahun 2020.

Juga tidak diketahui apakah WhatsApp juga akan memberlakukan biaya langganan pada tahun ini untuk menghilangkan iklan.

WhatsApp akan menampilkan iklan pada aplikasi pengiriman pesannya.

Pengumuman itu disampaikan dalam acara Facebook Marketing Summit (FMS) 2019 di Berlin, Jerman.

Peserta konferensi Olvier Ponteville berbagi foto presentasi di Twitter-nya.

Bersamaan dengan detail tentang bagaimana iklan akan muncul dalam Status WhatsApp yang kini sudah banyak digunakan warganet.

Iklan ini akan ditayangkan di WhatsApp untuk Android dan iOS.

Iklan akan menempati seluruh layar, tetapi alih-alih menampilkan nama kontak, WhatsApp akan menampilkan nama perusahaan.

Juga, tautan swipe-up juga akan disertakan oleh perusahaan sosial media terbesar ini, mirip dengan Instagram.

Baca Juga:

Isu whatsapp berbayar

Belum diketahui awal mula kabar WhatsApp sendiri akan berbayar pada awal mulanya.

Facebook, yang mencaplok kepemilikan WhatsApp pada 2014 lalu mengabarkan akan melakukan monetisasi terhadap aplikasi populer sejagat itu.

Dengan biaya berlangganan sebesar US$ 1 atau setara Rp 14.000 per tahun, WhatsApp akan menghapus iklan yang ada di bagian Stories mereka.

Namun, perdebatan monetisasi WhatsApp dengan iklan pun telah membuat dua pendiri perusahaan, Brian Acton dan Jun Koum meninggalkan perusahaan.

Keduanya tak sepakat dengan kehadiran iklan dalam platform chatting ini sementara Mark Zuckerberg ingin segera monetisasi ini dilakukan, seperti dikutip dari Forbes, Rabu (8/1/2020).

Hal ini berawal diduga karena Facebook ingin menghasilkan uang melalui iklan, sedangkan Acton ingin membuat Whatsapp dengan biaya berlangganan.

Untuk mendapat keuntungan, mereka memiliki cara yaitu pengguna diharuskan membayar tagihan. Jadi nantinya, Whatsapp akan memiliki versi berbayar dan dikenakan biaya tahunan sebesar $ 1 dari pengguna.

Sebelum rencana monetisasi, WhatsApp menghasilkan pendapatan dari WhatsApp Business yang ditujukan sebagai tempat berikan dan berkomunikasi penjual dengan pembelinya.

SHARE ARTIKEL