Nasihat Untuk Penghafal Al Qur`an Dari Umar Bin Khattab

Penulis Al Putra | Ditayangkan 21 Apr 2020

Nasihat Untuk Penghafal Al Qur`an Dari Umar Bin Khattab

kitab - Image from Jurnal Ahmad-WordPress.com

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang.

Keberadaan Al-Qur’an merupakan hal yang patut kita syukuri, karena tanpanya kita tidak bisa mengetahui antara hak dan yang batil, dan tanpanya pula kita tidak bisa mengetahui bagaimana jalan menuju surganya Allah subhanahu wa ta'ala.

Sebagai bentuk rasa syukur kita terhadap Al-Qur’an, maka sepatutnya kita membaca, mentadaburi dan yang paling utama adalah menghafal dan mengamalkannya.

Sebagaimana pesan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Tentang pentingnya menghafalkan Al-Qur’an, beliau bersabda : 

“Jaga dan rawat lah Al-Qur’an (menghafal dan mengamalkannya), demi Zat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh Al-Qur’an lebih cepat lepas (hilang dari hafalan) daripada lepasnya unta dari ikatannya,” (HR Bukhari).

Nasihat Penghafal Al Qur'an dari Umar Bin Khattab

Indahnya menghafalkan Al-Qur’an tidak semudah membalik telapak tangan, akan ada halangan rintangan yang akan kita hadapi dalam menghafal Al-Qur’an.

Karena sejatinya setan tidak ingin kita mendapatkan kebaikan dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Oleh karena itu, kita patut merenungkan pesan-pesan yang telah diberikan oleh sahabat Nabi tercinta Umar Bin Khattab.

Umar Bin Khattab adalah salah seorang sahabat yang sangat memperhatikan Al-Qur’an, bahkan pada masa kekhalifahan Abu Bakar As-Siddiq, Umar Bin Khattab mengusulkan untuk menyusun tulisan Al-Qur’an yang berserakan dikalangan para sahabat dan menjadikannya sebagai satu mushaf.

Usulan Umar Bin Khattab tersebut tidak lepas dari kondisi di mana ketika itu 70 sahabat penghafal Al-Qur’an gugur di dalam medan perang.

Melihat kejadian tersebut Umar Bin Khattab pun khawatir kalau Al-Qur’an akan hilang bersamaan dengan hilangnya para penghafal Al-Qur’an.

Pada mulanya Abu Bakar as-siddiq keberatan dengan usulan Umar tersebut dikarenakan pada zaman Nabi hal itu tidak dilakukan namun pada akhirnya Abu Bakar sepakat dan menugaskan beberapa orang untuk menyelesaikan tugas pengumpulan tulisan-tulisan Al-Qur’an.

Abu Bakar mengumpulkan beberapa kalangan sahabat di antaranya adalah Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, dan Ubay bin Ka’ab. Zaid bin Tsabit, selaku sekretaris pribadi Nabi Muhammad, ditunjuk sebagai ketua pelaksana. 

Pada saat Umar Bin Khattab menjadi khalifah, dia meminta laporan tentang prajurit-prajurit nya yang sudah hafal Al-Qur’an. Sebagai penghormatan, Umar memberi tunjangan kepada para prajurit yang hafal Al-Qur’an dan mengirim mereka ke seluruh penjuru wilayah kekuasaan Islam untuk menyebarluaskan dan mengajarkan Al-Qur’an kepada umat.

Salah seorang pemimpin pasukan melaporkan bahwa ada 300 orang lebih yang telah hafal Alquran. Kemudian Umar Bin Khattab memberikan nasehat kepada para penghafal Al-Qur’an, yaitu mengingatkan bahwa Al-Qur’an adalah pahala, kehormatan, dan simpanan bagi para penghafalnya. Para penghafal diminta untuk mengikuti Al-Qur’an, bukan sebaliknya Al-Qur’an yang mengikuti mereka. 

Mereka yang mengikuti Al-Qur’an, maka Al-Qur’an akan membawa mereka masuk ke dalam surga. sebaliknya, jika mereka yang diikuti Al-Qur’an maka Al-Qur’an sendiri akan melemparkannya ke dalam neraka.

“Jika engkau bisa, jadikan lah Al-Qur’an sebagai temanmu, dan jangan sampai ia menjadi musuhmu. Sebab, barang siapa yang mana Al-Qur’an menjadi temannya niscaya ia masuk surga. Dan barangsiapa dimusuhi Al-Qur’an, niscaya ia masuk neraka,” kata Umar bin Khattab dalam Hayatush Shahabah (Syekh Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi, 2019).

Umar Bin Khattab juga mengingatkan bahwa membaca Al-Qur’an dalam shalat merupakan harta yang terpendam dan kebaikan yang tersembunyi. 

Maka beliau meminta kepada semua pasukan dan umat Islam agar memperbanyak membaca Al-Qur’an karena Al-Qur’an adalah hujjah yang memberatkan atau meringankan.

Khalifah Umar Bin Khattab berkata: "Karena itu, muliakanlah Al-Qur’an dan Jangan rendahkan. Sebab, Allah memuliakan orang yang memuliakan Al-Qur’an dan merendahkan orang yang merendahkan Al-Qur’an. Ketahuilah bahwa barangsiapa membaca Al-Qur’an, menghafal, dan mengamalkannya serta mengikuti apa yang dikandungnya, ia memiliki doa yang Mustajab di sisi Allah. Jika dia menghendaki maka Dia doa tersebut di dunia. Jika tidak, doa tersebut menjadi simpanan baginya di akhirat".

Demikian kumpulan nasehat untuk para penghafal Al Qur’an. Semoga Kita mampu mengamalkan dan menghafal Al-Qur’an.

Baca Juga:

SHARE ARTIKEL