Tata Cara Shalat Tahiyatul Masjid

Penulis Fajar R | Ditayangkan 06 Aug 2019

Bagi sebagian umat muslim yang sering beribadah ke masjid (Baitullah), melaksanakan shalat tahiyatul masjid adalah suatu hal yang umum diketahui.

Tapi apakah sudah benar niat dan cara shalat tahiyatul masjid yang kita lakukan saat ini? Tapi tenang saja, dalam artikel yang ini akan membahas tentang niat shalat tahiyatul masjid dan bacaanya secara lengkap dan benar.

Sholat tahiyatul masjid bukanlah sholat fardhu. Tetapi merupakan bagian dari sholat sunnah atau lebih tepatnya sunnah mustahab yang pahalanya lumayan besar.

Shalat tahiyatul masjid berjumlah dua rakaat yang sunnah dilakukan ketika seseorang masuk dalam masjid.

Shalat ini dilakukan sebelum seseorang duduk di dalam masjid. Tapi hukumnya akan tidak berlaku lagi apabila seseorang telah duduk dalam masjid.

Shalat sunnah tahiyatul masjid dilakukan untuk menghormati masjid sebagai tempat yang suci, dan menjaga tempat yang suci tersebut.

Artikel terkait: Doa Menuju Masjid

Sebagian para ulama berpendapat shalat Tahiyatul Masjid hukumnya sunnah & sebagian berpendapat hukumnya wajib.

Rasullulah bersabda,

” فإذا دخل أحدكم المسجد، فلا يجلس حتى يصلي ركعتين “

Artinya: “Apabila salah satu dari kalian masuk masjid, maka jangan duduk hingga shalat dua rakaat”.

Dengan adanya syariat ini kita sebagai seorang muslim tidak sepatutnya kita mengabaikan syariat ini.

Wajib baca akan menjelaskan niat shalat tahiyatul masjid yang benar juga akan dijelaskan tata cara beserta adabnya :

Tata Cara Shalat Tahiyatul Masjid

tata cara tahiyatul masjid - Image from palembang.tribunnews.com

Tata Cara Shalat Tahiyatul Masjid

Tata cara sholat tahiyatul masjid sebetulnya hampir sama dengan sholat sunnah umumnya tetapi yang membedakan pada niatnya.

Berikut adalah tata cara yang akan dijelaskan mulai dari sebelum memasuki masjid hingga selesai shalat dan keluar dari masjid.

1. Suci dari hadas kecil dan besar

Suci dari hadas kecil dan besar dilakukan dengan cara bersuci dahulu dengan syariat sesuai dengan ajaran agama islam.

Tentu hal ini dilakukan karena perintah shalat mewajibkan syarat ini dan juga tempat yang disinggahi adalah tempat suci yaitu masjid (baitullah).

2. Masuk ke dalam masjid

Setelah badan dalam keadaan suci, segeralah masuk ke dalam masjid dan mencari tempat terbaik untuk melaksanakannya.

Tapi ingat, ketika masuk dalam masjid segera laksanakan shalat tersebut tanpa duduk terlebih dahulu.

Adab masuk ke dalam masjid adalah ketika melangkah dahulukan kaki kanan untuk menapak. 

Seperti yang rasulullah ajarkan bahwa ketika kita melakukan kebaikan harus mendahulukan bagian anggota tubuh sebelah kanan.

Sebelum masuk masjid hukumnya sunnah untuk membaca doa sebelum masuk masjid. Berikut do'a sebelum masuk masjid :

اَللّهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Usholli sunnatan tahiyyatal masjidi rok’ataini lillaahi ta’aalaa

Artinya : “Saya niat shalat tahiyatul masjid dua rakaat karena Allah ta’ala”

3. Melaksanakan shalat tahiyatul masjid

Tata cara shalat tahiyatul masjid sebetulnya sama dengan tata cara shalat sunnah dua rakaat lainnya, yang menjadi pembeda adalah pada bagian waktu dan niatnya.

Syariat shalat tahiyatul masjid dilakukan ketika seseorang masuk ke dalam masjid dan bermaksud duduk di dalamnya.

Ini merupakan pendapat Imam Asy-Syafi’i & Ahmad bin Hambal, yang dikuatkan oleh Ibnu Taimiyah, Ibnu Baz, & Ibnu Al-Utsaimin –rahimahumullah.

Sedangkan niat shalat tahiyatul masjid adalah sebagai berikut

اُصَلِّى سُنَّةً تَحِيَّةَ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan tahiyyatal masjidi rok’ataini lillaahi ta’aalaa

Artinya : “Ya Allah, aku memohon kepadamu, karunia dari-Mu”.

4. Berdoa ketika keluar masjid

Tidak hanya masuk masjid saja hukumnya sunnah mengucapkan doa masuk masjid, tetapi ketika hendak keluar hukumnya sunnah pula membaca doa keluar masjid. Berikut doanya :

اَللهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Allahumma innii as-aluka min fadhlika

Artinya : “Ya Allah, aku memohon kepadamu, karunia dari-Mu”.

Nah, meskipun shalat tahiyatul masjid ini hukumnya sunnah mustahab. Ketika dikerjakan akan mendapat pahala tetapi ketika ditinggalkan tidak akan mendapat dosa. Tapi ada baiknya shalat sunnah tersebut dilakukan, demi menghormati kesucian dan kemuliaan tempat bersih dan suci tersebut.

SHARE ARTIKEL