Pengertian Ilmu Tajwid Beserta Tujuan dan Hukum Membacanya
Penulis Wahyu Fajar | Ditayangkan 12 Mar 2019Image Source: tribunnews.com
Pengertian Ilmu Tajwid
Secara bahasa, Tajwid تَجْوِيْدٌ merupakan bentuk masdar, berakar dari fiil madhi جَوَّد yang berarti membaguskan atau memperindah.
Muhammad Mahmud dalam Hidayatul mustafiq memberikan batasan arti tajwid dengan الاِتْيَانُ بِالْجَيِّد yang berarti memberikan dengan baik.
Sedangkan menurut istilah,
اَلتَّجْوِيْدُهُوَعلْمٌ يُعْرَفُ بِهِ اِطَاءُكُلِّ حَرْفٍ حَقَّهُ وَمُسْتَحَقَّهُ مِنَ الصِّفَاتِ وَالْمُدُودِ وَغَيْرِ ذَالِكَ كَالتَرْقِيْقِ وَالتَّفْخِيْمِ وَنَحْوِهِمَا
Ilmu tajwid adalah ilmu yang berguna untuk mengetahui bagaimana cara melafalkan huruf yang benar dan di benarkan, baik berkaitan dengan sifat, mad, dan sebagainya, misalnya Tarqiq, Tafhim dan selain keduanya.
Dalam ilmu Qiro'ah, tajwid adalah mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan bacaan yang indah dan benar.
Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tata cara (hukum) membaca Al-Qur'an yang baik dan benar, baik hukum bacaannya maupun mahrojul hurufnya.
Karena kita sebagai umat Islam mempunyai kitab suci yang bernama Al-Qur'an yang tujuannya untuk di pelajari dan di pahami.
Ilmu tajwid adalah salah satu bagian dari ilmu Ulumul Qur'an yang perlu dipelajari.
Mengingat ilmu ini berkaitan dengan tata cara membaca Al-Qur'an yang baik.
Selain itu juga diartikan, ilmu tajwid adalah upaya menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat Al-Qur'an.
Para ulama menyatakan ilmu tajwid sangatlah penting untuk dipelajari, karena setiap ayat didalam Al-Qur'an memiliki arti.
Pada pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa ilmu tajwid merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara melafalkan atau mengucapkan huruf-huruf hijaiyah serta memperhatikan panjang, mendengung, pendek huruf hijaiyahnya.
Maka dari itu ilmu tajwid merupakan ilmu yang mempelajari tata cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar.
Baca Juga : Cara Cepat Mempelajari Ilmu Tajwid Agar Tidak Salah Arti Dalam Membaca Al Qur'an
Hal-hal yang Dipelajari dalam Ilmu Tajwid
- Tempat keluar-masuk huruf (makharijul huruf)
- Cara pengucapan huruf (Shifatul Huruf)
- Hubungan antar huruf (Ahkamul Huruf)
- Panjang Pendeknya suatu bacaan (Ahkamul maddi wal qasr)
- Hukum memulai atau menghentikan bacaan (Ahkamul Waqaf wal Ibtida’)
- Al-Khat Al-Utsmani.
Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid
Setelah mengetahui tentang pengertian ilmu tajwid maka hal yang tak kalah penting lainnya adalah memahami tujuan mempelajari Ilmu Tajwid.
Berikut tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah:
- Agar pembaca dapat melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan benar, sesuai dengan mahraj dan sifatnya.
- Agar dapat memelihara kemurnian bacaan Al-Qur’an melalui tata cara membaca Al-Qur’an yang benar, seperti yang diajarkan oleh Rasulullah, mengingat bacaan Al-Qur’an bersifat “tanqifi”, yakni mengikuti apa yang diajarkan Rasulullah Saw. Allah Swt berfirman:“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an dan membacanya adalah tangung jawab kami, jika kami telah membacakan, maka kamu ikuti bacaan itu.” (QS. Al-Qiyamah ayat 17-18).
- Menjaga lisan pembaca, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan terjerumus ke perbuatan dosa.
Dari ketiga tujuan mempelajari ilmu tajwid, maka dalam proses belajar-mengajar ilmu tajwid harus mempunyai cara tersendiri.
Hal ini dimaksudkan guna memenuhi tujuan yang di inginkan.
Kiat-kiat Mempelajari Ilmu Tajwid
Berikut adalah kiat-kiat untuk mempelajari ilmu tajwid adalah:
1. Pengajar dan murid saling berhadap-hadapan
Antara guru dan siswa dalam proses belajar-mengajar harus berhadap-hadapan.
Sehingga siswa mengerti benar suara yang dialunkan sekaligus dapat melihat mimik gurunya.
Demikian itu sangat membantu dalam mengetahui kedudukan huruf secara pasti, baik berkaitan dengan mahraj maupun sifatnya.
2. Langsung mempraktekkan teorinya
Setelah pemberian teori ilmu tajwid, seorang guru langsung mempraktekkan teorinya.
sehingga apa yang sudah dimiliki siswa tidak terlupakan dan memberikan pengalaman praktek secara benar.
3. Tekun membaca secara rutin
Perlu pembiasaan membaca secara tekun, rajin, dan sabar bagi siswa dan seorang guru tetap memperhatikan bacaan siswanya.
4. Prioritaskan kualitas daripada kuantitas
Dalam praktek membaca Al-Qur’an, tidak perlu mengejar kuantitas (membaca yang banyak) tetapi yang lebih penting adalah meraih kualitas (biar sedikit asalkan benar).
Karena dengan belajar praktek sedikit yang benar maka mempermudah praktek selanjutnya.
Sebaliknya, jika yang sudah dibaca itu banyak kesalahan, maka lebih sulit memperbaikinya.
Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Menurut Muhammad Mahmud, hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardu kifayah, yaitu kewajiban yang boleh diwakilkan oleh sebagian orang muslim saja.
Namun dalam pengamalannya fardu ’ain, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh pembaca Al-Qur’an.
Allah Swt berfirman dalam surat Al-Muzammil ayat 4 yang berbunyi.
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan bacaan yang tartil.” (QS: Al-Muzammil ayat 4)
Pada firman tersebut dianjurkan unruk membaca Al Quran dengan lafal “tartil”.
Tartil dalam ayat tersebut sebenarnya mempunyai dua makna. Diantaranya ialah:
Pertama: makna hissiyah, yaitu dalam membaca Al-Qur’an harus tenang, pelan, tidak tergesah-gesa, disuarakan dengan baik, dan tata cara lain yang berhubungan dengan membaca Al-Qur’an.
Kedua: makna maknawi, yaitu dalam membaca Al-Qur’an diharuskan dengan ketentuan tajwidnya, yang berkaitan dengan makhraj, sifat, mad, waqaf dan sebagainya.
Makna kedua inilah yang pernah dinyatakan oleh khalifah Ali bin abi Thalib, bahwa yang dimaksud tartil adalah ilmu tajwid yang berarti:
“Perbaikan bacaan huruf-hurufnya serta mengetahui tempat pemberhentian kalimat.”
Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid menurut Jumhur Ulama
Berdasarkan pendapat jumhur ulama menyatakan bahwa hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardu kifayah.
Akan tetapi mengamalkan ilmu tajwid pada saat membaca Al-Qur’an hukumnya fardu ain (wajib mutlak) baik pada laki-laki maupun perempuan.
Mengapa membaca Al-Qur’an diwajibkan sesuai dengan ilmu tajwid?
Sebab di dalam bahasa arab sendiri perubahan atau perbedaan pelafalan satu kata saja dapat merubah arti dari ayat yang dibaca.
Jadi, mempelajari ilmu tajwid memang sangatlah penting karena disetiap bacaannya memiliki arti.
Apabila dalam membaca Al-Qur'an tanpa memperhatikan tajwidnya, maka bacaan tersebut bisa memiliki arti yang berbeda.
Baca Juga : Sebelum Membaca Al-Qur'an, Pahami Hukum Tajwid Terlebih Dahulu
Contohnya pada saat kita membaca surat Al Ikhlas ayat 1, yakni “Qul huwallahu ahad”.
Jika kita melafalkannya mengunakan “Qul huwallahu ahad” maka artinya “Katakanlah, Dialah Allah, yang Maha Esa”.
Sedangkan jika kita melafalkan “Kul Huwallahu Ahad” maka artinya “Makanlah, Dialah Allah, yang Maha Esa”.
Perbedaan yang sangat jauh bukan dari makna yang sebenarnya.
Nah hal tersebut merupakan salah satu alasan mengapa diwajibkan untuk membaca Al-Qur’an dengan tajwid, agar tidak merubah makna atau arti dari ayat yang dibaca.
Baca Juga : Cara Mudah Belajar Ilmu Tajwid Lengkap, Beserta Contonya
Itulah penjelasan mengenai pengertian ilmu tajwid, tujuan mempelajari ilmu tajwid serta hukum mempelajari ilmu tajwid.
Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca.