Cara Mendidik Anak Menurut Islam Seperti yang Diajarkan Rasulullah

Penulis Wahyu Fajar | Ditayangkan 19 Feb 2019
Cara Mendidik Anak Menurut Islam Seperti yang Diajarkan Rasulullah

Image Source: prelo.co.id

Anak adalah karunia dari Allah Swt. Sebagai orang tua sudah seharusnya kita menjaga anak dengan sebaik mungkin. Memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya. Serta memberikan pendidikan untuk bekal masa depannya agar anak bisa menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlakul karimah.

Sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau memberikan cara-cara mendidik anak menurut islam yang baik. Beliau dikenal penyayang dan penyabar. Tidak suka membentak anak, namun juga tegas dalam urusan agama.

Cara mendidik anak menurut Ki Hajar Dewantara, cek selengkapnya disini (Baca: Cara Mendidik Anak Agar Berkarakter Lewat Metode Ki Hajar Dewantara)

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, Rasulullah Shallallau ‘alaihi wasallam berasabda,

“Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR.Tirmidzi)

Lewat Al-Qur'an dan hadist, Rasulullah telah memberikan panduan bagaimana cara mendidik anak dalam islam, sesuai dengan posisi dan tanggung jawab masing masing. 

Terdapat hak antara orang-tua terhadap anak maupun anak terhadap orang tuanya. Dalam mendidik anak secara Islam, orang tua perlu memahami posisi anak dalam keluarga yakni:
  1. Anak sebagai amanah bagi kedua orang tuanya
  2. Anak sebagai investasi akhirat
  3. Anak sebagai penghibur dan perhiasan bagi orang tuanya
  4. Anak sebagai ujian bagi kedua orang tuanya
Untuk menghasilkan anak yang Allah ridha akan dirinya sehingga orang tua pun memperoleh keberkahan dari hadirnya sang anak ditengah keluarga. Bagaimana cara mendidik anak menurut islam?

Pesan-pesan Rasullullah Tentang Tata Cara Mendidik Anak Menurut Islam

Sesuai dengan judulnya buku ini berisi tentang tata cara mendidik anak sesuai dengan sabda Rasullullah beserta butir-butir kutipan dari para Imam guna memperjelas sabda Nabi tersebut.

1. Mengenalkan dan mendidik anak tentang Tauhid

Rasullullah SAW bersabda: “Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailaha-illaallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailaha-illallah”.

Sesungguhnya barangsiapa awal dan akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (sya’bul Iman, juz 6, hal. 398 dari Ibn abbas)

1. Pada usia 3 tahun, ajarkan kepadanya kalimah Tauhid, “Laila ha illallah” sebanyak tujuh kali.
2. Pada usia 3 tahun 7 bulan, ajarkan kepadanya kalimah “Muhammad Rasullullah.”

Mendidik anak perempuan pun ada caranya tersendiri, bagaimana? (Baca: 10 Cara Rasullullah Mendidik Anak Perempuan Agar Menjadi Anak Shalihah)

2. Mendidik anak tentang Salat

Masih dalam kitab yang sama, Imam al Baqir dan Imam ash Shadiq ra menerangkan bagaimana seharusnya kita mengenalkan dan mendidik anak tentang salat.

1. Setelah anak usia 5 tahun dan telah memahami arah, maka coba tanyakan mana bagian kanan dan kirinya. Lalu ajarkan padanya arah kiblat dan mulailah mengajaknya salat.

2. Pada usia tujuh tahun ajaklah ia untuk membasuh muka dan kedua telapak tangannya dan minta padanya untuk melakukan salat.

3. Tata cara berwudhu secara penuh boleh diajarkan pada usia 9 tahun. Kewajiban untuk melakukan salat serta pemberian hukuman bila meninggalkannya sudah dapat diterapkan pada usia ini. Pada usia ini anak biasanya sudah pandai memahami akan urutan, aturan dan tata tertib.

Ajarkan anak mengenai cara-cara shalat, rukun shalat dan juga syarat wajib shalat berikut ini (Baca: Syarat Wajib, Syarat Sah, dan Rukun Sholat 5 Waktu yang Wajib Diperhatikan)

3. Tentang ibadah-ibadah dan amalan lainnya

Saat anak mendekati usia baligh, maka wajib bagi orang tua untuk mengenalkannya dengan puasa serta mewajibkan salat. Selain itu juga memerintahkan padanya untuk mencari ilmu, menghafal Al-Qur’an, dan jika tidak mampu maka perintahkan padanya untuk mencatat.

Subhanallah, betapa indah tuntunan yang telah Nabi berikan untuk mendidik anak kita. Sebagai penutup berikut adalah penjelasan Imam Ali Zainal Abidin dalam kitab Risatul Huquq.

“Adapun hak anakmu adalah, ketahuilah bahwa ia berasal darimu. Dan segala kebaikan dan keburukannya di dunia, dinisbatkan kepadamu. Engkau bertanggung jawab untuk mendidiknya, membimbingnya menuju Allah dan membantunya untuk menaati perintah-Nya.”

“Maka, perlakukanlah anakmu sebagaimana perlakuan seseorang yang mengetahui bahwa andaikan ia berbuat baik pada anaknya, niscaya ia akan mendapatkan pahala dan andaikan ia berbuat buruk niscaya ia akan memperoleh hukuan.” (Al Khislal, hal.568)

Selain cara mendidik anak perempuan yang memiliki cara tersendiri, mendidik anak laki-laki pun juga ada cara khususnya, berikut penjelasannya (Baca: 15 Cara Mendidik Anak Laki-Laki Agar Kelak Bisa Diandalkan Keluarga)

Hak Anak Dalam Pendidikan

Berkaitan dengan pendidikan agama, ada beberapa hal yang harus orang tua lakukan antara lain:

1. Memberikan nama yang baik.
2. Diakikahkan dan dipotong rambutnya (akan lebih baik dilakukan pada hari ketujuh).
3. Ada hak anak yang tertambat pada ayahnya yaitu mendapat pengajaran budi pekerti yang luhur, menulis, dan latihan fisik yang menyehatkan badannya serta diwarisi harta yang halal.

Cara Mendidik Anak Dalam Islam

1. Mengajarkan ilmu tauhid

Cara mendidik anak secara islami sejak dini yaitu dengan ilmu tauhid. Ilmu tauhid adalah ilmu tentang ketuhanan. Ilmu ini sangat penting untuk diajarkan kepada anak sejak dini. Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah, beliu mengajarkan anak-anaknya untuk mengucapkan "Lailaha illaallah" yang mana berarti tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah itu Maha Esa. Dijelaskan dari Ibn Abbas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailaha-illaallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailaha-illallah. Sesungguhnya barangsiapa awal dan akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (sya’bul Iman)

Apa itu ilmu tauhid? Mengapa ilmu tauhid wajib dipelajari sejak dini? (Baca: Pengertian Ilmu Tauhid)

2. Mengajarkan anak untuk berbakti kepada orang tua

Bagaimana cara mendidik anak yg baik menurut islam? Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mengajarkan kepada anak-anaknya tentang keutamaan berbakti kepada orang tua. Sebab anak yang durhaka menurut islam adalah perbuatan dosa besar.

Diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha: “Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih mirip dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam cara bicara maupun duduk daripada Fatimah.” ‘Aisyah berkata lagi, “Biasanya apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Fatimah datang, beliau mengucapkan selamat datang padanya, lalu berdiri menyambutnya dan menciumnya, kemudian beliau menggamit tangannya hingga beliau dudukkan Fatimah di tempat duduk beliau. Begitu pula apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang padanya, maka Fatimah mengucapkan selamat datang pada beliau, kemudian berdiri menyambutnya, menggandeng tangannya, lalu menciumnya.” (Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani).

Banyak orangtua yang kesusahan mendidik anak di era digital ini, ingin tahu caranya? (Baca: Jadilah Orang Tua Cerdas, Ini 5 Cara Mendidik Anak Ala Islam di Era Digital!)

3. Mendidik anak dengan shalat

Dalam kitab Imam al Baqir dan Imam ash Shadiq ra menerangkan bagaimana seharusnya kita mengenalkan dan mendidik anak tentang shalat. Dimulai dengan :

  • Setelah anak usia 5 tahun dan telah memahami arah, maka coba tanyakan mana bagian kanan dan kirinya. 
  • Lalu ajarkan padanya arah kiblat dan mulailah mengajaknya shalat. 
  • Pada usia 7 tahun mulai biasakan untuk membasuh muka dan kedua telapak tangannya. 
  • Kemudian ajak padanya untuk melakukan shalat.
  • Tata cara berwudhu secara penuh mulai diajarkan pada usia 9 tahun. Kewajiban untuk melakukan shalat serta pemberian hukuman bila meninggalkannya sudah dapat di terapkan pada usia ini. Karena pada usia ini anak biasanya sudah pandai memahami akan urutan, aturan dan tata tertib.

Beberapa riwayat menjelaskan perlu ketegasan dalam mendidik anak seperti beberapa hadist berikut ini;

وعن ابن عباس مرفوعا :
“علقوا السوط حيث يراه أهل البيت فإنه لهم أدب “

Dari Ibnu Abbas, Nabi bersabda, “Gantungkan cambuk di tempat yang bisa dilihat oleh para penghuni rumah karena itu bermanfaat untuk mendidik mereka” [Silsilah Shahihah no 1447].

وقال المناوي أيضا: أي هو باعث لهم على التأدب والتخلق بالأخلاق الفاضلة والمزايا الكاملة التي أكثر النفوس الفاظة تتحمل فيها المشاق الشديدة لما له من الشرف ولما به من الفخار.))

Al Munawi juga mengatakan, “Maksud hadits, keberadaan cambuk itu akan mendorong anak-anak untuk bersikap sopan dan berakhlak dengan akhlak mulia dan pekerti yang utama, hal yang banyak jiwa bersabar untuk menanggung kesulitan agar bisa memilikinya adalah di dalamnya terdapat kemuliaan dan suatu yang membanggakan”.

4. Mengajarkan cara berpakaian yang sesuai syariat agama

Bagaimana cara mendidik anak perempuan menurut islam? Bagi anak perempuan, Rasulullah juga memberikan pendidikan tentang bagaimana menjadi Muslimah yang baik dengan cara berpakaian secara Islami. Yakni mengenakan pakaian longgar dan berjilbab syar’i.

“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Ahzab:59)

Diriwayatkan dari Aisyah ra bahwa Asma’ binti Abi Bakar menemui Rasulullah Saw dengan kondisi ia berpakaian pendek, aka berpalinglah Rasulullah Saw seraya berkata, “Wahai Asma’, sesungguhnya wanita, apabila telah baligh, tidak pantas terlihat kecuali ini dan ini (beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya).” (HR. Abu Daud)

5. Mencintai dan bergantung pada Allah

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Nak, aku akan memberimu beberapa pelajaran: peliharalah Allah, niscaya Dia akan balas memeliharamu. Peliharalah Allah, niscaya kamu akan menjumpai-Nya dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, dan jika kamu meminta pertolongan, mohonlah kepada Allah. 

Ketahuilah, sesungguhnya andai kata manusia bersatu padu untuk memberimu suatu manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan dapat memberikannya kepadamu, kecuali mereka telah ditakdirkan oleh Allah untukmu.”

Baca Juga:

6. Mendidik anak dengan akhlak mulia

Kebaikan seseorang dinilai dari 2 hal yakni agama dan akhlaknya. Sedangkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang akhlaknya paling baik di muka bumi ini. Beliau diutus untuk memperbaiki perilaku manusia.

Maka dari itu, beliau selalu mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada anak-anaknya, tentang akhlak dalam Islam, cara meningkatkan akhlak, hubungan akhlak dengan iman dalam islam , serta hubungan akhlak dengan iman dan Islam.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.”

7. Mengajarkan ilmu agama

Cara mendidik anak menurut islam dalam menghadapi cabaran masa kini yaitu dengan mempelajari dan memperdalam ilmu agama. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengajarkan ilmu agama kepada anak semenjak dini.

Sebab jika anak tidak dididik agama sejak kecil maka bisa saja ia terpengaruh pergaulan dan menjadi salah langkah. Ilmu agama yang diajarkan oleh Rasulullah kepada anaknya tentu sangat luas. Dan itu diajarkan secara bertahap tidak serta-merta.

8. Berlaku adil kepada anak perempuan dan laki-laki

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah membeda-bedakan antara anak laki-laki dan perempuan. Bukan berarti anak laki-laki derajatnya lebih tinggi dari perempaun ataupun sebaliknya. Dalam suatu hadist dijelaskan:

Dari Nu’man bin Basyir, beliau pernah datang kepada Rasulullah lalu berkata, “Sungguh, aku telah memberikan sesuatu kepada anak laki-lakiku yang dari Amarah binti Rawwahah, lalu Amarah menyuruhku untuk menghadap kepadamu agar engkau menyaksikannya, ya Rasulullah.” Lalu Rasulullah bertanya, “Apakah engkau juga memberikan hal yang sama kepada anak-anakmu yang lain?” Ia menjawab, “Tidak.” Rasulullah bersabda, “Bertakwalah kamu kepada Allah dan berlaku adillah kamu diantara anak-anakmu.” Nu’man pun mencabut kembali pemberiannya.” (HR. Bukhari)

9. Mengajarkan ibadah puasa

Diriwayatkan dari Ar-Rubayyi’ bintu Mu’awwidz, salah satu perempuan shalehah sahabat rasul. Ia berkata: “Kami menyuruh puasa anak-anak kami. Kami buatkan untuk mereka mainan dari perca. Jika mereka menangis karena lapar, kami berikan mainan itu kepadanya hingga tiba waktu berbuka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

10. Mengajari adzan untuk anak laki-laki

Bagaimana cara mendidik anak laki laki menurut islam? Abu Mahdzurah bercerita: "Aku bersama 10 orang  remaja berangkat bersama Rasulullah dan rombongan. Pada saat itu, Rasulullah adalah orang paling kami benci.

Mereka kemudian menyerukan adzan dan kami yang 10 orang remaja ikut pula menyerukan adzan dengan maksud mengolok-ngolok mereka. Rasulullah bersabda, ‘Bawa kemari 10 orang remaja itu!’ Beliau memerintahkan,‘Adzanlah kalian!’ Kami pun menyerukan adzan."

Kemudian selesai adzan, Rasulullah bersabda‘Alangkah baiknya suara anak remaja yang baru kudengar suaranya ini. Sekarang pergilah kamu dan jadilah juru adzan penduduk Mekkah.’ Beliau bersabda demikian seraya mengusap ubun-ubun Abu Mahdzurah, kemudian beliau mengajarinya adzan dan bersabda kepadanya: Tentu engkau sudah hafal bukan?’ Abu Mahdzurah tidak mencukur rambutnya karena Rasulullah waktu itu mengusapnya. (HR. Ahmad, Musnadul Makkiyah)

Demikian cara mendidik anak dengan baik menurut islam. Semoga dapat bermanfaat.

Wallahu'alam.

loading...