Titi Wati Wanita Berbobot 350 Kg Jalani Operasi, Tim Dokter Temukan Ini Ditubuhnya

Penulis Penulis | Ditayangkan 17 Jan 2019

Titi Wati Wanita Berbobot 350 Kg Jalani Operasi, Tim Dokter Temukan Ini Ditubuhnya
Sumber gambar liputan6.com

Sebelum di bawa ke Rumah Sakit untuk melakukan evakuasi Titi Wati, wanita yang memiliki berat 350 Kg sedikit mengalami kesulitan namun berhasil dibawa ke Rumah Sakit.

Demikian pula saat proses operasi yang dilakukan Tim Dokter, menemukan ini di perut Titi Wati.


Operasi bedah pasien obesitas Titi Wati menghadapi kendala. Tim Dokter RSUD Dorrys Sylvanus, Palangkaraya, mengatakan, ketebalan lemak di perut Titi Wati yang mencapai 15 sentimeter menyulitkan proses pembedahan.

Tim dokter akhirnya memutuskan membedah area di atas pusar Titi. Menurut ketua tim dokter, Gede Eka Rusdiantara, tingkat ketebalan lemak di area itu lebih kecil.

Titi Wati Wanita Berbobot 350 Kg Jalani Operasi, Tim Dokter Temukan Ini Ditubuhnya
Sumber gambar tribunnews.com

"Agar kamera bisa dimasukkan ke dalam perut, tim memutuskan mencari lokasi yang tingkat ketebalan lemak kurang dari 15 sentimeter," kata Gede, dikutip dari Liputan6.com.

Gede mengatakan, secara umum operasi pembedahan Titi berlangsung selama satu jam 15 menit dan berjalan lancar. Diagnosis awal dokter menyebut, usai operasi gula darah dan fungsi organ tubuh lainnya berjalan normal.

Baca juga:

  1. Mengaku Jadi Tuhan dan Nekat Duduki Al Quran, Pria Ini Berikan Keterangan Aneh
  2. Manjurnya Rendaman Air Garam Untuk Keluarkan Racun Hingga Asam Urat

Titi, imbuh Gede, menjalani operasi pengambilan 50 hingga 60 persen bagian lambung. Upaya itu untuk menurunkan berat badan Titi.

"Harapannya nanti pasien akan bisa menurunkan berat badan antara 15 kilogram hingga 25 kilogram setiap bulannya," ujar dia.

Penanganan Titi rencananya tidak akan berhenti pada operasi ini. Direktur RSUD Sylvanus Palangkaraya, Yayuk Indriaty, mengatakan, akan mendampingi Titi hingga sembuh.

"Kita akan tetap bekerja sama dengan Rumah Sakit Sanglah dan Rumah Sakit Royal di Bali untuk penanganan pasien ini," ujar dia.
SHARE ARTIKEL