Kegunaan Cuka Apel Bagi Kesehatan: "Manfaat, Efek Samping, dan Cara Pakainya"
Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 31 Jan 2019Ilustrasi Foto Cuka Apel (kompas.com)
Siapa sangka kalau cuka apel, dibalik rasanya yang keterlaluan asamnya, mengandung banyak manfaat luar biasa bagi kesehatan.
Namun ingat, begini cara penggunaannya yang tepat.
Bagi Anda yang gemar memasak pasti sudah tidak asing lagi dengan kegunaan cuka apel dalam masakan alias apple cider vinegar.
Jenis cuka ini sering digunakan dalam berbagai resep hidangan, seperti salad, marinasi daging, bahkan minuman, untuk menambahkan rasa asam yang segar.
Namun tahukah Anda? Selain sebagai bahan masakan, cuka apel juga bisa digunakan sebagai obat herbal serba guna yang sudah dikenal sejak zaman Yunani kuno.
Cuka dari buah apel merupakan salah satu bahan pengobatan yang banyak dipakai oleh ahli kesehatan di masa lalu.
Cuka apel adalah cairan yang dibuat dengan cara melumatkan apel dan memeras cairannya.
Setelah cairan apel didapat, nantinya akan dimasukkan bakteri dan ragi ditambahkan ke dalam cairan untuk memulai proses fermentasi alkohol.
Selain ragi, ditambahkan juga gula dalam cairan apel yang akan diubah menjadi alkohol.
Dalam proses fermentasi kedua, alkohol diubah menjadi cuka oleh bakteri pembentuk asam asetat (acetobacter).
Cuka yang diperoleh dari proses fermentasi panjang ini juga menyisakan komponen seperti asam asetat, asam gallic, katekin, dan lain-lain.
Selain asam asetat, cuka ini juga mengandung vitamin (A, B1, B2, B6, C, dan E), potasium, kalsium, dan magnesium. Ini menjadikan cuka memiliki manfaat sebagai antioksidan serta antibakteri.
Saat ini cuka, terutama cuka apel, mulai kembali dimanfaatkan oleh masyarakat dan dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh.
Bahkan cuka apel dikabarkan bisa membantu pengobatan penyakit.
Apa Saja Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan?
Iluatrasi (hellosehat.com)
Umumnya, ada beberapa manfaat cuka apel yang banyak diincar masyarakat untuk mendapatkan khasiatnya.
Ini dia enam manfaat cuka apel bagi kesehatan.
1. Membantu menurunkan berat badan
Salah satu manfaat cuka apel yang banyak dipercaya yaitu membantu Anda menurunkan berat badan.
Dilansir dari WebMD, Debbie Davis, RD, seorang ahli gizi menyatakan bahwa cuka apel mungkin berpengaruh terhadap penurunan berat badan.
Sebuah penelitian yang mempelajari efek jangka panjang cuka apel pada kesehatan menemukan bahwa konsumsi cuka apel dapat membantu menurunkan berat badan, meskipun memang dalam jumlah yang sedikit.
Pada penelitian manfaat cuka apel tersebut, para peserta diminta mengonsumsi 2 sendok makan cuka sebelum makan besar setiap harinya selama 4 minggu.
Rupanya, berat badan yang turun berkisar antara 1-2 kg. Artinya kegunaan cuka apel untuk diet juga bisa Anda lakukan.
Meski demikian, menurut beberapa ahli cara menurunkan berat badan yang baik dan benar yaitu tetap dengan menjaga pola makan sehat diiringi dengan olahraga.
Anda diminta tidak lantas menjadikan kegunaan cuka apel untuk kurus sebagai satu-satunya cara tanpa perubahan pola makan atau olahraga.
2. Mengatur kadar gula dalam darah
Ini merupakan salah satu manfaat cuka apel yang paling dikenal.
Terutama bagi penderita diabetes, kadar gula dalam darah merupakan suatu hal yang harus diperhatikan dengan serius.
Suatu penelitian yang di terbitkan dalam jurnal Diabetes Care menyatakan bahwa cuka dapat meningkatkan sensitivitas insulin, terutama saat Anda mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.
Ketika Anda mengonsumsi cuka apel sebelum makan, maka cuka apel bekerja dengan cara memperlambat proses pelepasan gula dari makanan ke dalam darah.
Ini mencegah Anda mengalami sugar rush, suatu keadaan di mana kadar gula dalam darah melonjak tiba-tiba setelah Anda mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.
Penelitian lain menyatakan bahwa cuka dapat meningkatkan meningkatkan sensitivitas insulin pada 19 persen orang diabetes melitus tipe 2 dan 34 persen pada orang pradiabetes.
Mengonsumsi dua sendok makan cuka apel sebelum tidur dikatakan dapat menurunkan kadar gula orang diabetes tipe 2 hingga 6 persen di pagi hari.
Carol Johnston, Ph.D. dari Arizona State University telah mempelajari cuka apel selama lebih dari 10 tahun.
Dilaporkan oleh WebMD, Carol menyatakan bahwa cuka apel memiliki efek antiglikemik.
Maksudnya, cuka apel bisa menghambat penyerapan karbohidrat sehingga gula darah Anda tidak meningkat secara drastis setelah makan.
Meskipun begitu, fokus terhadap pola makan sehat secara keseluruhan tetap harus Anda lakukan jika Anda memiliki penyakit diabetes.
Para ahli tidak menyarankan untuk berhenti mengkonsumsi obat diabetes lalu digantikan dengan cuka apel.
Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
3. Mengatasi sembelit, maag, asam lambung, dan gangguan pencernaan lain
Menurut Carol Johnston, karena sifatnya yang membatasi penyerapan karbohidrat.
Maka sebagian karbohidrat dan pati yang tidak tercerna kemudian akan menjadi makanan untuk bakteri baik yang terdapat dalam sistem pencernaan Anda.
Anda disarankan mengonsumsi cuka apel yang belum mengalami proses penyaringan.
Biasanya jenis cuka apel ini berwarna coklat keruh dan jika didiamkan akan terbentuk ampas di dasar botol.
Ampas ini disebut “the mother”, kaya akan probiotik dan bakteri-bakteri baik lain yang berperan dalam menyehatkan saluran cerna.
Jenis cuka apel ini dapat membantu kerja sistem imun dan bagi sebagian orang bisa mencegah sembelit semakin parah.
Tidak hanya sembelit, konsumsi cuka apel juga dapat membantu mengatasi gangguan asam lambung dan maag.
Meskipun hal ini tergantung dari masing-masing orang dan apa penyebab terjadinya maag tersebut.
4. Manfaat cuka apel untuk diare
Cuka apel terbuat dari ekstrak apel yang difermentasi.
Fermentasi apel ini menghasilkan senyawa pektin yang membantu mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus.
Keberadaan bakteri baik di usus ini sangat baik bagi pencernaan, karena dapat melancarkan saluran cerna serta mencegah peradangan pada organ cerna.
Dikutip dari Medical News Today, sebuah penelitian membuktikan bahwa cuka apel memiliki sifat antibiotik alami yang dapat menghancurkan bakteri E.coli dan juga Salmonella.
Bakteri ini menjadi menjadi penyebab utama diare dan keracunan makanan.
Karena cuka apel berperan sebagai antibiotik alami, beberapa peneliti menyimpulkan bahwa bahan ini efektif untuk mengatasi diare akibat infeksi bakteri.
Beberapa bukti penelitian juga menunjukkan bahwa cuka apel dapat memperlambat proses pencernaan sehingga memberikan waktu untuk feses dapat mengeras sebelum dikeluarkan.
Cuka apel yang mentah, organik, dan tidak disaring adalah jenis cuka apel yang direkomendasikan untuk menjadi obat diare alami.
Biasanya, cuka apel jenis ini berwarna keruh dan terdapat serat-serat halus di dalamnya.
Meskipun ada penelitian yang menyatakan bahwa bahan ini cukup efektif, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Pasalnya, cuka apel melalui proses fermentasi yang menghasilkan asam asetat.
Asam asetat inilah yang pada beberapa orang justru dapat menyebabkan sakit perut, mulas, bahkan memperparah diare.
5. Menjaga kesehatan jantung
Manfaat mengonsumsi cuka apel secara teratur dapat menurunkan kadar lemak dalam darah (lipid).
Menurunkan kadar lipid dapat membantu mencegah penyakit jantung, yang menjadi salah satu faktor penyebab disfungsi ereksi (impotensi) pada pria.
Sebuah studi tahun 2014 pada tikus betina menemukan manfaat cuka apel yang serupa, yakni mampu menurunkan lemak dalam darah.
Kemudian, studi tahun 2017 menyatakan bahwa tikus jantan yang diberikan cuka apel memiliki kesehatan jantung dan pembuluh darah yang lebih baik.
Meskipun tikus mengkonsumsi makanan tinggi lemak, cuka apel mampu mengurangi risiko obesitas yang berkaitan dengan kesehatan jantung yang buruk.
Tikus yang mengonsumsi cuka apel juga cenderung tidak mengalami perubahan metabolik yang terkait dengan risiko obesitas dan penyakit jantung.
Masih perlu lebih banyak lagi studi untuk meneliti manfaat cuka apel untuk memperbaiki gejala-gejala penyakit penyebab disfungsi ereksi, maupun manfaatnya secara langsung pada impotensi itu sendiri.
Bagaimanapun juga, cuka apel bukanlah obat impotensi yang utama.
Siapa pun yang hendak menggunakan cuka apel sebagai pengobatan alami tetap harus bijak dan berhati-hati.
Anda harus konsultasikan dulu hal ini kepada dokter.
Menurut beberapa ahli, cara mengobati impotensi yang baik dan benar tetap dengan cara mengatasi penyebabnya, menjaga pola makan, dan berolahraga teratur.
6. Untuk obat psoriasis alami
Biasanya, manfaat cuka apel lebih banyak digunakan untuk mengawetkan makanan.
Semakin berkembangnya zaman, National Psoriasis Foundation telah berhasil menemukan manfaat cuka apel sebagai obat psoriasis alami, terutama untuk psoriasis pada kulit kepala.
Cuka apel memiliki sifat antiseptik yang dapat membantu mengurangi iritasi dan gatal akibat psoriasis.
Beberapa orang bahkan sudah membuktikan adanya penurunan gejala psoriasis setelah merasakan manfaat cuka apel selama beberapa minggu.
Baca Juga : Hadist Rasulullah "Sebaik-baik lauk adalah cuka", Rahasia Besar Dibalik Ucapan Beliau
Awas, Jangan Kebanyakan Minum Cuka Apel!
Cuka apel (shutterstock)
Walau ada banyak manfaat cuka apel yang baik bagi kesehatan, herbal ini juga bisa memiliki efek samping.
Terutama ketika konsumsinya berlebihan atau terlalu besar.
Dilansir dari hellosehat.com, ini dia beberapa efek samping cuka apel.
1. Memperlambat pengosongan perut
Cuka apel membantu mencegah lonjakan gula darah dengan mengurangi kecepatan makanan meninggalkan perut dan kecepatan makanan memasuki saluran pencernaan bagian bawah.
Nah, cuka yang berlebihan akan membuat proses penyerapan makanan dari saluran pencernaan ke aliran darah jadi lebih lambat.
Penelitian yang dilaporkan dalam Bio Med Central menyatakan bahwa minum air putih dengan 2 sendok makan (30 ml) cuka dari apel bisa meningkatkan jumlah waktu makanan yang tertinggal di perut, dibandingkan dengan minum air putih saja.
Terlebih lagi bagi para penderita gastroparesis yang umumnya terjadi pada penderita diabetes tipe 1.
Pada gastroparesis, saraf di perut tidak bekerja dengan baik, sehingga makanan tetap berada di perut terlalu lama dan tidak dikosongkan dengan kecepatan seperti biasanya.
2. Luka pada tenggorokan
Karena keasamannya, cuka ini bisa memperparah kondisi maag atau menyebabkan orang menjadi mual.
Minum cuka apel secara langsung juga menyebabkan luka pada tenggorokan karena keasamannya.
Untungnya, ini adalah efek samping yang jarang terjadi.
Menurut ahli gizi Katherine Zeratsky, iritasi kerongkongan adalah efek samping yang paling mungkin terjadi dari cuka apel yang terlalu banyak, terutama dengan penggunaan dalam jangka waktu yang panjang.
Maka dari itu, campurkan dulu cukanya dengan air yang dapat membantu mencegah dinding kerongkongan menempel langsung dengan sari cuka yang pekat.
Selain itu itu, orang yang sedang mengalami gangguan pencernaan atau memiliki kesulitan menelan tidak disarankan untuk menggunakan cuka dari apel ini.
3. Masalah gigi
Makanan dan minuman asam telah terbukti bisa merusak lapisan enamel gigi.
Enamel gigi yang terus menerus terkikis bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut seperti gigi berlubang.
Apalagi cuka dari apel yang tidak dilarutkan, ini dapat merusak gigi ketika dikonsumsi secara langsung.
Selain itu, dalam jumlah yang tinggi dan jangka waktu lama, sari cuka dari apel dapat memberikan efek warna kekuningan di gigi dan membuat gigi jadi sensitif.
4 . Menurunkan kadar gula darah
Dilansir dalam Medscape General Medicine, kebanyakan konsumsi cuka ini dapat menurunkan kadar gula darah tubuh karena efek antiglikemiknya.
Dalam beberapa kasus, hal tersebut dapat menimbulkan hipoglikemia (kekurangan gula darah), mengurangi pasokan gula darah ke otak, pingsan, bahkan koma.
Karena dalam jumlah yang terlalu banyak bisa bersifat fatal, oleh karena itu penderita diabetes sebaiknya mengonsultasikannya dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi sari cuka apel.
Bagaimana Cara Mengkonsumsi Cuka Apel yang Benar?
Ilustrasi (tribunnews.com)
Jika Anda ingin mengonsumsi cuka apel, hal terpenting yang harus Anda perhatikan adalah cara meminumnya.
Anda sangat tidak disarankan untuk langsung meminum cuka apel tanpa dilarutkan dalam air terlebih dahulu.
Karena sifatnya yang asam,jika tidak Anda campur dengan air, cuka apel malah bisa melukai tenggorokan Anda.
Selain itu sifat asamnya juga berbahaya untuk kesehatan gigi karena dapat mengikis lapisan enamel gigi.
Hal ini akan menyebabkan gigi Anda gampang keropos.
Perbandingan cuka apel dan air setidaknya 1 berbanding 10.
Jika Anda menggunakan 1 sendok makan cuka apel, campurkan dengan 10 sendok makan air putih.
Konsumsi cuka apel setidaknya 1 sampai 2 sendok makan per harinya.
Tidak ada aturan khusus kapan Anda diharuskan mengonsumsi cuka apel, tetapi beberapa orang biasanya minum cuka apel di pagi hari atau sebelum dan sesudah makan.
Jangan lupa untuk berkumur dengan air setelah meminum cuka apel untuk menghilangkan asam pada mulut Anda agar tidak merusak gigi.
Selain itu, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum menggunakan cuka apel dalam pola makan Anda sehari-hari.
Ini tata cara mengkonsumsi manfaat cuka apel:
- Batasi asupan cuka apel. Mulai dari dosis yang kecil secara bertahap. Maksimal 2 sendok (30ml) makan per hari atau tergantung toleransi tubuh masing-masing.
- Gunakan sedotan saat minum supaya tidak langsung kena gigi.
- Bilas mulut. Setelah mengonsumsi minuman mengandung cuka dari apel, berkumurlah. Atau untuk mencegah kerusakan enamel lebih lanjut, sikat gigi setelah 30 menit mengonsumsi larutan cuka apel.
- Hindari sari cuka apel jika Anda memiliki gastroparesis, atau batasi jumlahnya tak lebih dari satu sendok teh (5 ml) saja dalam sehari.
Demikianlah pembahasan mengenai manfaat, efek samping serta cara mengkonsumsi cuka apel dengan benar.
Semoga bermanfaat untuk Anda.