Jin Pengganggu Orang yang Sedang Berjima` Bacakan Doa dan Ikuti Sunnah Rasulullah
Penulis Penulis | Ditayangkan 13 Dec 2018Sumber gambar fanind.com
Bangsa jin yang suka merusak hubungan rumah tangga.
Jin ini ada disetiap rumah dan memiliki tugas-tugas khusus sehingga hubungan seseorang akan hancur, tak ayal jika ada yang suka ganggu seseorang ketika berjima'.
Dalam Islam sendiri, jima’ memiliki adab-adab yang dapat menjadikan jima’ bukan hanya sekedar menjadi sebuah kenikmatan, namun juga menjadi salah satu ibadah yang dapat mendatangkan pahala.
Agar mendapatkan keturunan yang baik, hendaknya melakukan hal-hal berikut sebelum berjima’ agar tidak diganggu oleh setan. Adapun adab-adab jima’ dalam Islam adalah sebagai berikut:
1. Berwudhu dan Membersihkan Diri
2. Memakai Wewangian
Wewangian adalah salah satu sunnah Nabi. Beliau bersabda: “Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah” [HR. Tirmidzi].
3. Shalat dua Raka’at
Adab ini terutama bagi pengantin baru. Sebagaimana atsar Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu yang menasehati pengantin baru agar mengajak istrinya shalat dua raka’at terlebih dahulu ketika memulai malam pertama.
4. Melakukan Jima’ di Tempat Tertutup
Baca juga:
- Mendesah Dengan Menyebut Nama Allah Ketika Berjima', Bagaimana Hukumnya
- Sedih Melihat Pengasuh Anak Ini Hanya Memperhatikan Majikannya Makan
5. Membaca Do’a
Yakni membaca doa:
بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Artinya: “Dengan Nama Allah, Ya Allah! Jauhkan kami dari syetan, dan jauhkan syetan agar tidak mengganggu apa (anak) yang Engkau rezekikan kepada kami” [HR. Bukhari dan Muslim]
6. Lakukan Pemanasan
Sebelum masuk ke bagian inti, sebaiknya pasangan melakukan pemanasan terlebih dahulu. Ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW,
“Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu,” [HR. Tirmidzi]
7. Tidak Memengtingkan Diri Sendiri
Ini sangat penting, yakni tidak mementingkan kepuasan diri sendiri.
“Apabila salah seorang diantara kamu menjima’ istrinya, hendaklah ia menyempurnakan hajat istrinya. Jika ia mendahului istrinya, maka janganlah ia tergesa meninggalkannya.” [HR. Abu Ya’la]
8. Tidak Menceritakannya Kepada Orang Lain
Jangan biarkan orang lain mengetahui rahasia dapur rumah tangga anda, cukup anda dan istri yang mengetahuinya agar tidak menimbulkan fitnah.