Bukan Uang, Ini 3 Syarat yang Harus Terpenuhi Untuk Datangkan Ustad Somad

Penulis Alif Hamdan | Ditayangkan 15 Nov 2018

Bukan Uang, Ini 3 Syarat yang Harus Terpenuhi Untuk Datangkan Ustad Somad
Image from tribunnews.com

Pastinya semua orang bahkan penggemar Ustadz Somad sendiri bertanya-tanya, berapa ya kalau mau undang ceramah Ustad Somad ?

Jangan khawatir, yang diinginkan beliau bukan uang karena Ustadz Somad tidak mata duitan, tapi 3 syarat ini yang harus terpenuhi....

Pemerintah Kabupaten Gowa, Rabu (13/11), secara resmi mengumumkan batalnya dai sejuta viewers Indonesia, Ustad Abdul Somad atau UAS (41 tahun), di Masjid Agung Syekh Yusuf, Sungguminasa, Gowa.

Dalam rangka memperingati Hari Jadi Gowa (HJH) ke-698 Tahun, pemkab mengundang UAS untuk mengisi tabligh Akbar, Rabu (13/11) pagi hari ini.

Bukan karena dicekal, UAS batal karena manajemen UAS di Pekanbaru, Riau, tak pernah mengagendakan Tabligh Akbar di kabupaten berpenduduk 600 ribu jiwa itu.

Liason Officer (LO) UAS M Hidayat, menjelaskan ceramah di HUT Gowa, susah dipenuhi, sebab jadwal UAS sudah penuh hingga tahun 2022.

"Dan Pak Hidayat mengatakan Pak Ustad tidak bisa ke Gowa tanggal 14 November. Kalau mau nanti tahun 2022." ujar Kepala Dinas Sosial Pemkab Gowa Syamsuddin Bidol, mengutip pernyataan LO UAS di Banda Aceh, awal November 2018 lalu.

Syamsuddin mengaku juga bertemu langsung UAS dan sempat bicara soal jadwal.

“Ustad hanya senyum dan bilang, Apa Pak Syam sudah dijelaskan Pak Hidayat,” kata UAS sebagaimana dikutip salah satu orang kepercayaan bupati itu.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, hanya tersenyum dan berkomentar tenang.

“Ya, mungkin belum berjodoh,” katanya membalas pesan WA Tribun, tadi malam.

Informasi yang diperoleh Tribun dari jaringan silaturahim sahabat UAS di Makassar, Ikatan Cendekiawan Alumni Timur Tengah (ICATT), bahwa jadwal ceramah dai berusia 41 tahun itu, sudah fully booked hingga April 2020.

“Kita saja harus booking sampai beberapa bulan, bahkan bisa setahun sebelumnya,” kata H. Muhammad Zakaria Zaenal, LC, pembina pondok Pesantren Modern Islam Shohwatul Is'ad, Ma’rang, Pangkep, kepada Tribun, kemarin.

Jaringan ICATT di Pangkep, kata Zakaria, bertepatan peringatan 1 Muharram 1440 H, 6 September 2018 lalu, mendatangkan UAS.

Baca Juga :

Selain di Pangkep, UAS juga ceramah di Polman, Sulbar dengan naik helikoper, mampir di Ponpes Shohwatul Is'ad Pangkep, lalu ceramah Subuh di Perumahan Dosen Unhas, Tamalanrea.

Saat di Pangkep, UAS bertemu dan silaturahim dengan 12 alumni Al Azhar, antara lain; H Muhammad Mahrus Amri, LC, MA, Drs. H. Hasbuddin Halik LC, MH, Dr. H. Abd Hakim Jurumiah, LC, MA, H. Muammar Baba, LC, MA, H. Abdul Rahman Kambi, LC, MM, H. Muhammad Mukhlis Halide, LC, MA, H. Yaman Sahibe, LC., MA, Abdul Rahman, LC, Dr. H. Nikman Samad, LC, MA, H. Najamuddin, LC dan H. M. Arif Arfah, LC.

Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid, kepada Tribun, kala itu, mengatakan UAS mensyaratkan 3 hal untuk dia datang ceramah.

Ustadz Somad cuma minta : 

(1) keamanan jamaah dijamin 
(2) tak boleh bicara politik dan jelek-jelekkan orang, 
(3) serta di atas panggung harus kumpulkan alumni Mesir, temannya saat kuliah di Al Azhar, Kairo.

Zakaria mengkonfirmasikan, peran alumni Mesir untuk mendatangkan UAS ceramah.

“Tadi, waktu saya komunikasi dengan Somad, dia sudah di Pekanbaru, Somad baru dari Batulicin, naik jet pengusaha tambang asal Bugis di sana,” ujar Zakaria.

Zakaria juga mengirim video pendek UAS dari dalam kabin private jet milik pengusaha tambang batu bara, Haji Andi Syamsuddin Arsyad atau yang akrab disapa Haji Hisyam (44).

Zakaria adalah salah satu senior UAS saat kuliah di Universitas Al Azhar di Kampus Tanta, AL Qahirah, Mesir.

Zakaria kuliah di Mesir mulai tahun 1994 hingga selesai 1999.

Sedangkan UAS datang ke kampus Tanta Al Azhar, mulai tahun 1998.


“Kami sempat satu kawasan di Tanta, Somad itu akrab dengan anak KKS (kerukunan keluarga sulawesi) di Mesir,” ujar Zakaria.
SHARE ARTIKEL