Sejarah Maulid Nabi, Masihkah Disebut Bid`ah Bila Sejarahnya Seperti ini?

Penulis Anisa Nurfadila | Ditayangkan 11 Sep 2018


Sejarah Maulid Nabi, Masihkah Disebut Bid`ah Bila Sejarahnya Seperti ini?maulid nabi via indowarta.com

Jika Anda mengetahui begini sejarah Maulid Nabi, apakah memperingati maulid nabi itu masih dianggap bid'ah? 

Apakah memperingati maulid nabi itu sesat?

Arti makna dan hikmah maulid nabi besar Muhammad saw menjadi penting untuk dikaji, ditelaah dan diselami.

Agar perayaan dan tradisi untuk memperingati kelahiran baginda Nabi Muhammad tidak sebatas pada seremonial belaka.

Tetapi mengandung makna yang filosofis-substantif.

Kata maulid sama artinya dengan milad yang diambil dari bahasa Arab dengan arti: “hari lahir”. 

Peringatan terhadap kelahiran baginda Nabi Muhammad ternyata bukanlah tradisi yang ada ketika rasul hidup.

Yuk memahami maulid nabi arti, sampai pembahasan tentang apakah maulid nabi itu bid'ah dibawah ini. Simak terus ya!

Arti Maulid Nabi 

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, maulid sama halnya dengan milad yang artinya hari lahir. 

Jadi, maulud nabi bisa diartikan sebagai hari lahir baginda rasulullah Muhammad saw.

Seperti hari kelahiran pada umumnya yang dirayakan dengan ulang tahun atau birthday, maulid nabi dirayakan dengan tujuan memperingati ulang tahun kelahiran tokoh besar umat Islam, yakni Muhammad Saw.

Maulid Nabi Menurut 4 Imam Mazhab

1. Tidaklah setiap perbuatan yang tidak dilakukan oleh para Imam Mazhab 4 maka perbuatan tersebut adalah haram.

Bahkan perbuatan yang ditinggalkan Nabi Muhammad SAW sendiri belum tentu haram.

Selain itu, Pelarangan sesuatu hanya dapat diketahui dengan adanya nash dari Al-Qur’an / Hadits yang melarang perbuatan tersebut.

Bahkan dari perintah sebaliknya, tidak dapat terpaham langsung kepada haram, tapi hanya sampai pada taraf khilaf aula.

2. Pada Memperingati Maulid Nabi SAW yang bid’ah hanyalah pada tatacara pelaksanaannya dan bukan diri Memperingati Maulid Nabi itu sendiri, karena inti dari perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW terkandung dalam beberapa perintah.

Imam Syafi’i RA berkata:

“كل ما له مستند من الشرع فليس ببدعة ولو لم يعمل به السلف”

“Setiap perkara yang memiliki Sandaran dari syara’, Maka ia bukanlah bid’ah, Walaupun tidak dikerjakan oleh Shalaf/Shahabat”

3. Imam Isma’il bin ‘Umar bin Katsir rahimahullah (774 H)

Dikisahkan dalam riwayat masyhur bahwa Imam Ibn-Katsir pernah memuji Raja al-Mudhaffar yang menyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad secara besar-besaran. Imam Ibn-Katsir mengatakan :

الملك المظفر أبو سعيد كوكبري ابن زين الدين علي بن تبكتكين أحد الاجواد والسادات الكبراء والملوك الامجاد له آثار حسنة

“Raja Al-Muzhaffar Abu Sa’id Al-Kaukabari ibn Zainuddin ‘Ali bin-Tabaktakin adalah seorang dermawan, pemimpin yang besar, serta raja mulia memiliki peninggalan yang baik.”

Disisi lain, Imam Ibn-Katsir berkata:

وكان يعمل المولد الشريف في ربيع الاول ويحتفل به احتفالا هائلا وكان مع ذلك شهما شجاعا فاتكا بطلا عاقلا عالما عادلا رحمه الله وأكرم مثواه

“Dan dia menyelenggarakan maulid yang mulia di bulan Rabi’ul-Awwal secara besar-besaran. Ia juga seorang raja yang berpemikiran cemerlang, pemberani, kesatria, pandai dan adil. Semoga Allah SWT mengasihinya dan menempatkannya di tempat yang paling baik”.

Imam Ibnu Katsir RA, berkata:

وكان يصرف على المولد في كل سنة ثلاثمائة ألف دينار

“Ia (Raja Al-Muzhaffar) membelanjakan hartanya sebesar 3000 dinar emas untuk perayaan maulid Nabi saw setiap tahunnya”.

Kalau memang Memperingati Maulid Nabi SAW merupakan satu perbuatan bid’ah yang tercela.

Tentu saja Imam Ibnu Katsir tidak akan memuji Raja Al-Muzhaffar, dengan seorang yang alim, adil, dan akan mengatakan itu adalah salah satu ahli bid’ah. Tapi ini tidak.

Apakah Maulid Nabi Itu Sesat ?

Apakah maulid nabi itu bid'ah yang dilarang? Yuk kita simak jawabannya berikut ini.

Ulama dari zaman dahulu sudah sepakat bahwa merayakan maulid nabi ini adalah hal yang baik, asalkan dirayakan dengan kegiatan yang bermanfaat dan tidak bertentanga dengan agama.

Firman Allah yang artinya:

"Dan Ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah" (Qs. Ibrahim [14];5)

Imam An-Nasa'I menjelaskan bahwa Rasulullah menafsirkan makna "Hari-Hari Allah" pada ayat diatas  sebagai Nikmat dan karunia Allah SWT.

Dan Kelahiran Nabi Muhammad adalah Nikmat dan karunia terbesar yang mesti diingat dan disyukuri.

Rasulullah berpuasa pada hari Senin, karena pada hari itu terjadi berbagai sejarah penting yang membuat Rasulullah berpuasa di hari itu.

Salah satunya karena beliau dilahirkan pada Hari Senin tersebut.

Walaupun begitu, tidak semua perayaan maulid nabi Muhammad yang dibolehkan. 

Perayaan Maulid yang dibolehkan ialah yang diisi dengan hal hal bermanfaat dengan tujuan mengingatkan kita kembali akan suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW.

Jika perayaan maulid Nabi diisi dengan hal hal yang tidak bermanfaat atau bahkan maksiat, maka hal ini sangat tidak dibenarkan.

Syekh Yusuf Qardawi juga menegaskan bahwa Perayaan yang diisi dengan hal hal yang tidak berfaedah itu bukanlah perayaan maulid nabi dan beliau tidak membenarkan seorangpun untuk melaksanakan nya.

Semoga, dengan merayakan Maulid nabi Muhammad SAW secara benar bisa menambah kecintaan dan kerinduan kita kepada mahkluk yang paling Allah cintai ini.

Setelah kita menemui jawaban dari pertanyaan apakah maulid nabi itu sesat atau tidak. Kita akan memahami sejarah maulid nabi full agar meningkatkan iman kita.

Sejarah Maulid Nabi Full

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali dilakukan oleh Raja Irbil (wilayah Irak sekarang), yang bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri, pada awal abad ke-7 Hijriyah. 

Dalam kitab Tarikh ibnu katsir berkata:  Muzhaffarruddin Al-Kaukabri  mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada bulan Rabi'ul Awal. 

Ia merayakannya secara besar-besaran. Ia adalah seorang yang alim, adil, pemberani, dan seorang pahlawan.

Seperti yang disebutkan oleh Sibth cucunya Ibnu Al-Jauzi, bahwa dalam peringatan maulid tersebut, Sultan Al-Muzhaffaruddin Al-Kaukabri  mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh ulama dari berbagai bidang ilmu, baik ulama dalam bidang ilmu Fiqh, ulama ilmu Hadits, ulama bidang ilmu kalam, ulama usul, ulama tasawuf, dan lainnya.

Ribuan kambing dan unta disembelih untuk dihidangkan kepada  para hadirin yang hadir dalam perayaan Maulid tersebut. 

Pada saat itulah segenap para ulama membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Sultan Al-Muzhaffar tersebut. 

Mereka semua menganggap baik perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar untuk pertama kalinya itu.

Hingga masih berkembang sampai sekarang. 

Namun demikian, masih ada juga orang-orang yang memperselisihkan tentang hukum perayaan maulid Nabi Muhammad SAW.

Bacaan Maulid Nabi Lengkap

Saat Maulid Nabi tiba, umat muslim dianjurkan untuk membaca salawat nabi sebanyak-banyaknya, berbuat baik, sedekah dan mengungkapkan kebahagiaan.

Berikut adalah sejumlah bacaan maulid nabi lengkap yang bisa diamalkan dengan sebanyak-banyaknya membacanya:

1. Sholawat ma'tsuroh

أللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحّمَّدٍ نِالنَّـبِىِ اْلأُمِّىِّ وَعَلٰى اٰلِهِ وَسَلِّمْ

Artinya

“Ya Alloh! Limpahkanlah sholawat kepada Muhammad yang tiada dapat membaca dan menulis (Ummy) dan semoga keselamatan tercurah kepada segenap keluarganya”.

2. Sholawat ibrohimiyah

اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أَٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعٰلَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Artinya

“Ya Alloh, limpahkan sholawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaiman yang telah Engkau limpahkan pada Ibrahim dan keluarganya, berkatilah Muhammad dan keluarganya sebagaiman Engkau memberkati Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia”.

3. Sholawat al fatih 

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِماَ سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الْحَقَّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِى إِلٰى صِرَاطِكَ الْمُسْـتَقِيْمِ. صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ.

Artinya :

“Ya Alloh limpahkanlah rahmat dan keselamatan serta berkah kepada nabi Muhammad saw, sebagai pemuka sesuatu yang terkunci, dan penutup sesuatu (para nabi) yang terdahulu, dialah penolong yang benar dengan membawa kebenaran serta petunjuk menuju jalan-Mu yang lurus. Semoga Alloh melimpahkan rahmat-Nya kepada keluarga dan para sahabatnya dengan sebenar-benarnya dengan pangkat dan kedudukan yang agung.”

4. Sholawat qutbhul aqthob

اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلأَوَّلِيْنَ وَصَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلآخِرِيْنَ وَصَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلـمُرْسَلِيْنَ وَصَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْمَلَإِ اْلأَعْلٰى إِلٰى يَوْمِ الدِّيْنَ.

Artinya :

 ”Ya Alloh, berikan rahmat takdzim kepada junjungan kita nabi Muhammad saw, di masa-masa permulaan dan berikan rahmat kepada Nabi Muhammad saw, di masa-masa penghabisan dan berikan rahmat kepada nabi Muhammad saw sebagai utusan serta berikan rahmat kepda nabi Muhammad saw dan kepada orang-orang yang memiliki kemiliaan sampai hari kiamat. ”

5. Sholawat ummy

اَللَّــهُمَّ صَلِّ عَـلـٰى سَـيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَـبِـيِّكَ وَرَسُوْلِكَ نَبِى الْأُمِّـى وَعَــلـٰى أَلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسِلِّـمْ

Artinya :

“Ya Alloh, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw, sebagai hamba, Nabi, dan utusan-Mu yang Ummy (tidak bisa membaca dan menulis) beserta keluarga dan sahabatnya dengan salam yang sesungguhnya.

6. Sholawat mukafa'ah

اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عِلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً دَائِمَةً مَقْبُوْلَةً تُـؤَدِّى بِهَا حَقَّهُ الْعَظِيْمِ 

Artinya :

“Ya Alloh, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada junjungan kita Muhammad saw yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang menjadi kekasih Alloh swt, yang luhur pangkatnya dan yang agung kemuliaannya, dan limpahkanlah pula atas keluarganya dan para sahabatnya.”

7. Sholawat ghozali

اَللّٰـهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَّبِىِّ اْلأُمِّيِّ الْحَبِـيْبِ الْعَالِى الْقَادِرِ الْعَظِيْمِ الْجَاهِ وَعَلٰى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.

اَللّٰـهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً دَائِمَةً مُسْتَمِرَّةً تَدُوْمُ بِدَوَامِكَ وَتَبْقٰى بِبَقٰـئِكَ وَتَخْلُدُ بِخُلُوْدِكَ وَلَاغَايَةً لَهَا دُوْنَ مَرْضَاتِكَ وَلَاجَرَاءَ لِقَائِكَ وَمُصَلِّيْهَا غَيْرَ جَـنَّــتِكَ وَالنَّظَرَ إِلٰى وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ

Artinya :

“Ya Alloh, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada junjungan kita Muhammad saw yang kekal dan terus menerus, ia kekal karena Kekekalan-Mu, ia tetap karena ketetapan-Mu, ia langgeng karena kelanggengan-Mu, tidak ada ujung bainya tanpa keridhoan-Mutidak ada balasan bagi pembacanya dan yang memintakan rahmat selain surga-Mu dan melihakt Wujud-Mu yang Mulia.”

8. Sholawat syifa'

اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَصِحَّةَ اْلأَبْدَانِ وَعَافِـــيَــتِهَا وَنُوْرِ اْلأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَعَلٰى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ

Artinya :

“Ya Alloh, limpahkanlah rahmat, kepada junjungan kita bnabi Muhammad saw yang menjadi dokter semua hati dan obatnya, yang menjadi sehat semua badan dan kesejahteraannya, yang menjadi cahaya semua hati dan kemuliaannya. Dan semoga rahmat terlimpah kepada segenap keluarga beliau dan kepada para sahabat-sahabatnya, serta limpahkanlah salam dan kesejahteraan kepada mereka semua."

9. Sholawat munjiyat

اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَ بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلأَهْوَالِ وَالْأَفَاتِ وَتَقْضِى بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّــيـِّـــــئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلٰى الدَّرَجَاتِ وِتُبَلِّغُنَا بَهَا أَقْصٰى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاتِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ إِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَىيْئِ قَدِيْرٌ.

Artinya :

“Ya Alloh, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, melalui rahmat itu Engkau menyelamatkan kami dari segala ketakutan dan malapetaka. Yang dengan rahmat itu Engkau memenuhi segala hajat kami, yang dengan Engkau mensucikan kami dari segala keburukan, yang dengan Engkau mengangkat derajat kami setinggi-tingginya, yang dengan Engkau mengantar kami ketempat yang paling ujung dari semua kebaikan hidup di dunia dan kehiduan setelah mati.”

10. Sholawat hajat dunia akhirat

اَللّـٰــهُمَّ صَلِّ عَـلـٰى سَيَّـدِنَـا مُحَمَّدٍ وَعَـلـٰى أَلِ سَيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلـٰى أَهْلِ بَــيْـتِهِ

Artinya :

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw, dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad saw, dan kepada ahli keluarganya ”

11. Sholawat kamilat

اَللّـٰــهُمَّ صَلِّ وَسَلِّـمْ وَبَـارِكْ عَـلـٰى سَــيـِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ وَعَـلـٰى أٰلِـهِ كَمَا لَا نِـهَايَـةَ لِـكَـمـَالِكَ عَدَدَ كَـمـَالِـهِ

Artinya :

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat keselamatan dan berkah kepada junjungan kami Muhammad dan keluarganya, sebagaimana tiada batas akhir bagi kesempurnaan-Mu, sebagai hitungan kesempurnaan”

Baca Juga : Sebagai Pengharap Syafa'at Rasul, Berikut Bacaan Sholawat Nabi Lengkap Beserta Artinya

Demikian sekelumit artikel seputar maulid nabi besar Muhammad saw. Semoga bermanfaat. Amiin.

SHARE ARTIKEL