Fakta Penyebab Balap Liar Susah Diatasi yang Aksinya Seringkali Meresahkan Masyarakat

Penulis Nadiah Ratna | Ditayangkan 25 Sep 2018

Fakta Penyebab Balap Liar Susah Diatasi yang Aksinya Seringkali Meresahkan Masyarakat
balap liar via eurekazt.wordpress.com

Sudah banyak kecelakaan yang terjadi dalam ajang balap liar. Namun kenapa hingga kini, balap liat ini masih susah diatasi? Bagaimana seharusnya solusi yang paling tepat agar terjadi ajang liar semacam ini?


Balap liar adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, yang dilakukan diatas lintasan umum. Artinya kegiatan ini sama sekali tidak digelar dilintasan balap resmi, melainkan di jalan raya.

Kegiatan ini biasanya dilakukan tanpa menggunakan standart keamanan yang diperlukan dan kebanyakan menggunakan motor pretelan yang tentunya sangat membahayakan, baik nyawa pelaku maupun nyawa penonton ataupun pengguna jalan lainnya.

Remaja sekarang ini lebih menuruti ego nya daripada keselamatan dirinya, sekarang ini banyak dijumpai anak muda sekolah dari SMP sampai SMA melakukan kegiatan balap liar sepeda motor. Lalu, apa penyebab terjadinya balap liar? Banyak faktor yang mendorong terjadinya balap liar yaitu:

1. Ketiadan faisilita sirkuit untuk balapan
Ketiadaan fasilitas sirkut untuk balapan membuat para pecinta otomotif ini memilih jalan raya umum sebagai gantinya, jikapun tersedia biasanya harus melalui proses yang panjang.

2. Gengsi dan Nama besar
Selain itu ternyata balap liar juga merupakan ajang adu gengsi dan pertaruhan nama besar

3. Uang taruhan
Kemudian uang taruhan juga menjadi faktor yang membuat balap liar menjadi suatu hobby.

4. Kesenangan dan memacu adrenalin
Bagi pelaku pebalap liar mengemukakan mereka mendapatkan kesenangan dari sensasi balap liar, ada rasa yang luar biasa yang tak dapat digambarkan ketika usai balapan, ujar mereka.

5. Keluarga dan lingkungan
Kurangnya perhatian orang tua, terjadi masalah dalam keluarga, atau ketika terlalu berlebihannya perhatiian orang tua kepada anak, dan sebagainya, juga dapat menjadi faktor pendorong anak melakukan aktivitas-aktivitas negative seperti balap liar. Selain itu pengaruh teman juga dapat menjadi salah satu faktor pendorong anak ke perilaku negative tersebut.

Baca Juga : Masalah yang Sering Terjadi Pada Mesin Motor Beserta Penanganannya


Istilah di Balap Liar

Fakta Penyebab Balap Liar Susah Diatasi yang Aksinya Seringkali Meresahkan Masyarakat
ilustrasi balap liar via lintasnasional.com

Terdapat istilah di balap liar khususnya motor, apa saja istilahnya? Ini dia beberapa istilah unik di balap liar yang pastinya pada nggak nyangka.

Satu tiang/satu pal : Tanda jarak yang berpatokan pada tiang listrik atau tiang lampu yang ada di jalan, di mana persatu tiang dihitung 50 meter yang dibuat patokan panjang trek.

Digantung : Posisi menang sambil mainin gass di depan lawan yang ketinggalan saat balapan.

Setengah sok : Bahasa ini biasanya digunakan jika pada saat finish hanya selisih jarak sedikit.

Ngemel : Nyogok pihak yang berkepentingan atau yang memiliki lahan jalan biar main dengan aman.

Stut : Mendorong motor dengan motor lain yang hanya menggunakan perantara kaki.

Kondangan : Kalah taruhan digambarkan sepeti orang yang pergi kondangan atau hanya antar uang.

Terima panjar/porskotan : Siap menerima tantangan.

Pinggiran : Orang lain yang taruhan di luar kesepakatan kedua bengkel, biasanya dilakukan saat di garis finish.

Main/tarungan : Pertandingan sudah mau berlangsung.

Kalah panjar/kalah porskot : Pertarungan yang batal main, umumnya akibat trouble pada mesin dan dari pihak yang sudah ngasih uang panjar kepada lawannya sehingga uang tidak bisa di kembalikan.

Ngampar atau ampar-amparan/kapal-kapalan : Menandakan jarak menang motor cukup jauh dengan motor antara yang ada di depan dan yang di belakang.

Satu, dua atau tiga motor : Menandakan selisih jarak finis motor yang menang dan yang kalah. Dengan berpatokan pada ukuran panjang motor.

Kecot/geger : Rusuh, debat, berseteru akibat salah satu pihak yang tidak terima atas hasil balapan.

Nyeting : Seting mesin motor supaya pas saat balapan, biasanya joki yang nyeting didampingi mekaniknya.

Superman : Posisi balapan sambil tiduran, biasanya dilakukan oleh joki balap liar saat posisi top speed.

Joki : Pelaku balap atau rider balap liar.

Colong start : Lawan melesat duluan sebelum bendera berkibar.

Geberan : Start yang tidak ada hitungan atau aba-aba terlebih dahulu, hanya pakai feeling joki.

Sistem gandeng : Setang motor menempel dengan lawan, biasanya ini banyak djumpai di daerah Boyolali, Solo, Jogja, Sragen, Ngawi, dan sekitarnya.

Baca Juga : Apa Ketok Magic Memang Menggunakan Ilmu Magic? Kenapa Tidak Boleh Dilihat?

Kenapa balap liar dilarang?

Dilansir dari motorplus.gridoto.com, menurut Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi ide untuk melegalkan balap liar bukanlah hal yang positif. Hal ini dapat dikatakan sebagai bentuk kegagalan dan kepanikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya dalam melakukan penegakan hukum. Jika balap liar di legalkan, jalanan Jakarta akan semakin sumpek.

Aktivitas balap liar memang bukan kegiatan yang patut dicontoh, apalagi memacu motor dengan kecepatan tinggi tanpa mengenakan riding gear memadai.

Risiko kecelakaan di balap liar saat motor melaju kencang bisa fatal. Apalagi tanpa mengenakan perangkat helm dan juga baju balap yang memadai. Tidak sedikit kecelakaan di balap liar yang menimbulkan banyak korban jiwa.

Kenapa balap liar sulit diatasi? Kemungkinan para balap liar kurang takut atau ancaman dari pemerintah itu tidak menakutkan bagi mereka. Bahkan sebagian dari mereka menganggap bahwa balap liar bagian dari hidupnya (hobby).

Bagaimana solusi tepat mengatasi balap liar?

Fakta Penyebab Balap Liar Susah Diatasi yang Aksinya Seringkali Meresahkan Masyarakat
ilustrasi solusi balap liar via polreskedirikota.com

Pelanggaran balap liar semakin hari semakin sering terjadi, yang mana balapan liar tersebut sangat mengganggu aktivitas berkendara di jalanan umum. Lantas, bagaimana solusi tepat mengatasi balap liar? 

1 Penindakan oleh aparat berwenang ( kepolisian ) secara lebih tegas
Petugas harus melakukan penjagaan yang ketat di jalan-jalan yang sering digunakan untuk kebut-kebutan. Bila mendapati pengebut yang tidak memakai helm dan tidak membawa surat-surat kendaraan dan SIM, dia harus ditindak dengan tegas agar pelaku menjadi jera.

2 Pembinaan, dengan tujuan untuk mengadarkan para pelaku kebut-kebutan 
Pembinaan ini bertujuan agar pelaku balap liar sadar bahwa kebut–kebutan itu merugikan semua pihak. Pembinaan bisa dilakukan oleh aparat kepolisian secara rutin di masyarakat atau oleh guru-guru di sekolah-sekolah.

3 Orang tua dan masyarakat harus ikut mengawasi dan mencegah tindakan kebut–kebutan
Orang tua dan masyarakat dapat melaporkan pada pihak berwajib bila melihat tindakan balap liar. Orang tua harus selalu mengingatkan anak-anaknya agar hati-hati di jalan dan melakukan kebut-kebuatan.

Baca Juga : Wanita Ini Divonis 18 Bulan Penjara Karena Protes Volume Azan, Begini Kronologi Kejadian

Demikian informasi tentang balap liar yang dapat kami sampaikan. Semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Mohon maaf jika ada kekurangan ataupun kesalahan.
SHARE ARTIKEL