Bukannya Segera Dimakamkan, Korban Patokan King Kobra Dipersulit dengan Ritual Aneh ini
Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 13 Jul 2018 Gambar dilansir dari detiknews.com
Miris, Benar-benar Miris..... Bukannya segera dimakamkan sesuai syariat...
Jenazah korban gigitan king kobra kok malah dianiaya dengan ritual aneh ini...
Keluarga menganggap korban hanya mati suri dan malah jenazah diombang-ambing seperti ini...
Sebelumnya Korban King Cobra dinyatakan meninggal oleh RSUD Doris Sylvanus Senin (9/7) sekitar pukul 08.30 WIB.
Hingga kini jenazah belum juga dimakamkan keluarga, keluarga masih menjalani ritual karena yakin korban mati suri.
"Sampai sekarang memang korban belum dimakamkan dan masih ada di luar rumah," kata Kapolsek Pahandut Palangka Raya AKP Roni Wijaya seperti dilansir dari detikcom, Selasa (10/7/2018).
Jenazah ditempatkan keluarga di luar rumah di dalam kelambu, di dalamnya juga dimasukkan ular king cobra yang mematuk korban. Keluarga meyakini korban bisa bangkit dari mati suri jika ular itu mematuk tubuh korban.
Saat membicarakan mati suri, biasanya sulit untuk lepas dari nuansa mistis dan spiritual.
Meski begitu, kondisi yang sering disebut dengan istilah Near Death Experience ini juga bisa dijelaskan secara ilmiah dengan ilmu kedokteran.
"Secara medis kita belum jelas betul seperti apa prosesnya dan apa yang terjadi masih belum tahu," ujar dr Manfaluthy Hakim, SpS dari departemen neurologi FKUI saat seperti dilansir dari detikHealth.com
dr Manfaluthy menuturkan untuk menentukan kematian perlu menilai dari denyut jantung dan pembuluh darah serta fungsi otak. Secara fisik tidak adanya reaksi pupil terhadap sinar, karena kalau sudah mengalami mati otak maka reaksi pupilnya negatif, pupil akan melebar dan saat diberi sinar tidak bereaksi.
"Pada orang mati suri kemungkinan belum mati otak, tapi henti jantung. Peredaran darah berhenti tapi otaknya masih berfungsi. Nah, kenapa masih berfungsi saya tidak tahu," ujar dokter yang berpraktik di RSCM dan RS Medistra.
BACA JUGA: Jangan Remehkan Amalan Sekecil Apapun, Bahkan Lalat Saja Bisa Membantu Masuk Surga
dr Manfaluthy menjelaskan seharusnya jika otak kekurangan oksigen 3 menit saja maka bisa terjadi kerusakan permanen di otak. Namun nyatanya pada orang dengan mati suri kondisi ini bisa kembali lagi ke normal, denyut jantung ada lagi dan tidak mengalami kerusakan otak.
Dalam Hadits Qudsi, kematian didefinisikan sebagai pintu yang menghubungkan antara dunia dan akhirat. Setiap orang pasti mati dan setiap orang pasti melewati pintu kematian tersebut. Sedangkan kehidupan adalah bergabungnya antara roh dan tubuh atau jasad.
"Ketika ada orang yang mendekati pintu kematian, maka pintu akan terbuka sehingga bisa kelihatan alam transisi, yang disebut alam barzakh atau alam kubur," jelas DR. H. Asep Usman Ismail, MA, Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta.
Menurut Asep, orang yang mengalami mati suti tidaklah mati karena ia tidak melewati pintu tersebut, melainkan hanya mendekati pintu kematian yang terbuka sehingga bisa melihat aura dari alam kubur.
Prinsipnya, mati suri hampir sama dengan tidur, yaitu ketika satu ujung tali roh masih terikat di tubuh atau jasad.
Asep menjelaskan, dalam konsep Islam roh diibaratkan seperti tali yang memiliki dua ujung dan terikat pada tubuh. Dalam kondisi sadar, berarti kedua ujung tali roh sedang terikat pada tubuh.
BACA JUGA: Heboh AI Google Bisa Prediksi Kapan Seseorang Meninggal Akurat 95%, Hati-hati Syirik
Namun pada saat tidur, salah satu ujung tali roh terlepas dari tubuh sehingga memungkinkannya melayang-layang atau sering disebut dengan mimpi.
"Pada saat mati suri, di dalam Al Qur'an dijelaskan bahwa salah satu ujung tali roh terlepas tapi dia masih hidup karena ujung yang lain masih terikat dan itu yang membuatnya bisa kembali hidup lagi. Hampir sama dengan orang tidur," lanjut Asep, yang juga menjabat sebagai Dewan Pakar Pusat Studi Al Qur'an.
Karena ikatan roh dan tubuh terlepas sebagian, maka orang yang mati suri bisa merasakan pengalaman seperti berada di dunia lain, terbang bebas, melihat terowongan, yang tidak lain adalah mendekati pintu kematian.
"Roh tidak terikat materi jadi bisa berpindah kemana saja. Roh bersifat fleksibel, metafisik. Kalau kedua ikatan roh terlepas dari tubuh, maka orang tersebut baru dinyatakan meninggal. Ini semua bisa dijelaskan secara ma'qul (rasional)," tutup Asep.
Miris, Benar-benar Miris..... Bukannya segera dimakamkan sesuai syariat...
Jenazah korban gigitan king kobra kok malah dianiaya dengan ritual aneh ini...
Keluarga menganggap korban hanya mati suri dan malah jenazah diombang-ambing seperti ini...
Sebelumnya Korban King Cobra dinyatakan meninggal oleh RSUD Doris Sylvanus Senin (9/7) sekitar pukul 08.30 WIB.
Hingga kini jenazah belum juga dimakamkan keluarga, keluarga masih menjalani ritual karena yakin korban mati suri.
"Sampai sekarang memang korban belum dimakamkan dan masih ada di luar rumah," kata Kapolsek Pahandut Palangka Raya AKP Roni Wijaya seperti dilansir dari detikcom, Selasa (10/7/2018).
Jenazah ditempatkan keluarga di luar rumah di dalam kelambu, di dalamnya juga dimasukkan ular king cobra yang mematuk korban. Keluarga meyakini korban bisa bangkit dari mati suri jika ular itu mematuk tubuh korban.
Mati suri dilihat dari sisi Medis dan Spiritual.
Sampai saat ini pengalaman mati suri masih menjadi misteri bagi beberapa orang, karena terkadang sulit diterima oleh akal sehat.Saat membicarakan mati suri, biasanya sulit untuk lepas dari nuansa mistis dan spiritual.
Meski begitu, kondisi yang sering disebut dengan istilah Near Death Experience ini juga bisa dijelaskan secara ilmiah dengan ilmu kedokteran.
"Secara medis kita belum jelas betul seperti apa prosesnya dan apa yang terjadi masih belum tahu," ujar dr Manfaluthy Hakim, SpS dari departemen neurologi FKUI saat seperti dilansir dari detikHealth.com
dr Manfaluthy menuturkan untuk menentukan kematian perlu menilai dari denyut jantung dan pembuluh darah serta fungsi otak. Secara fisik tidak adanya reaksi pupil terhadap sinar, karena kalau sudah mengalami mati otak maka reaksi pupilnya negatif, pupil akan melebar dan saat diberi sinar tidak bereaksi.
"Pada orang mati suri kemungkinan belum mati otak, tapi henti jantung. Peredaran darah berhenti tapi otaknya masih berfungsi. Nah, kenapa masih berfungsi saya tidak tahu," ujar dokter yang berpraktik di RSCM dan RS Medistra.
BACA JUGA: Jangan Remehkan Amalan Sekecil Apapun, Bahkan Lalat Saja Bisa Membantu Masuk Surga
dr Manfaluthy menjelaskan seharusnya jika otak kekurangan oksigen 3 menit saja maka bisa terjadi kerusakan permanen di otak. Namun nyatanya pada orang dengan mati suri kondisi ini bisa kembali lagi ke normal, denyut jantung ada lagi dan tidak mengalami kerusakan otak.
Dalam agama Islam, fenomena mati suri dapat dijelaskan secara rasional.
Untuk memahami makna mati suri, terlebih dahulu perlu dipahami makna kematian dan kehidupan dalam konsep Islam.Dalam Hadits Qudsi, kematian didefinisikan sebagai pintu yang menghubungkan antara dunia dan akhirat. Setiap orang pasti mati dan setiap orang pasti melewati pintu kematian tersebut. Sedangkan kehidupan adalah bergabungnya antara roh dan tubuh atau jasad.
"Ketika ada orang yang mendekati pintu kematian, maka pintu akan terbuka sehingga bisa kelihatan alam transisi, yang disebut alam barzakh atau alam kubur," jelas DR. H. Asep Usman Ismail, MA, Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta.
Menurut Asep, orang yang mengalami mati suti tidaklah mati karena ia tidak melewati pintu tersebut, melainkan hanya mendekati pintu kematian yang terbuka sehingga bisa melihat aura dari alam kubur.
Prinsipnya, mati suri hampir sama dengan tidur, yaitu ketika satu ujung tali roh masih terikat di tubuh atau jasad.
Asep menjelaskan, dalam konsep Islam roh diibaratkan seperti tali yang memiliki dua ujung dan terikat pada tubuh. Dalam kondisi sadar, berarti kedua ujung tali roh sedang terikat pada tubuh.
BACA JUGA: Heboh AI Google Bisa Prediksi Kapan Seseorang Meninggal Akurat 95%, Hati-hati Syirik
Namun pada saat tidur, salah satu ujung tali roh terlepas dari tubuh sehingga memungkinkannya melayang-layang atau sering disebut dengan mimpi.
"Pada saat mati suri, di dalam Al Qur'an dijelaskan bahwa salah satu ujung tali roh terlepas tapi dia masih hidup karena ujung yang lain masih terikat dan itu yang membuatnya bisa kembali hidup lagi. Hampir sama dengan orang tidur," lanjut Asep, yang juga menjabat sebagai Dewan Pakar Pusat Studi Al Qur'an.
Karena ikatan roh dan tubuh terlepas sebagian, maka orang yang mati suri bisa merasakan pengalaman seperti berada di dunia lain, terbang bebas, melihat terowongan, yang tidak lain adalah mendekati pintu kematian.
"Roh tidak terikat materi jadi bisa berpindah kemana saja. Roh bersifat fleksibel, metafisik. Kalau kedua ikatan roh terlepas dari tubuh, maka orang tersebut baru dinyatakan meninggal. Ini semua bisa dijelaskan secara ma'qul (rasional)," tutup Asep.