Ini Alasan Kuat Kenapa Suami Harus Dahulukan Istri dan Anak Daripada Lainnya

Penulis Penulis | Ditayangkan 28 Jun 2018
Ini Alasan Kuat Kenapa Suami Harus Dahulukan Istri dan Anak Daripada Lainnya
Sumber gambar beritajaman.blogspot.com

Pernahkah kita berada pada dilema antara mendahulukan kebutuhan istri dan anak atau permintaan tolong dari teman atau bahkan orang tua kita sendiri?

Permasalahan seperti ini sering kali membuat suami yang menjadi pemimpin di dalam rumah seringkali menjadi salah satu faktor pemicu pertengkaran dengan istri...

Para Suami Dahulukan Istrimu dan Anak-anak, Karena Orang Lain Hanya Ambil Kesempatan Diatas Kesenangan yang Kamu Miliki

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

“Ayah-ayah kamu dan anak-anak kamu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka itu yang lebih dekat manfaatnya buat kamu. (Yang demikian itu) adalah satu ketentuan dari Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.” (an-Nisa’: 11)

Sementara itu, Allah juga telah mengingatkan bahwa hanya Allah yang boleh menjadikan posisi orang tua menjadi prioritas kedua bagi seorang anak. Tidak boleh ada hal lain yang membuat seseorang menggeser prioritas orang tuanya, kecuali Allah.

Doa Seorang Istri Dimakbulkan Oleh Allah

Dalam hal ini salah sau hal yang dapat kita temukan dari hubungan tersebut adalah adanya sebuah kedahsyatan dari doa seorang istri kepada suaminya, khususnya bagi doa-doa istri sholehah.

Istri-istri yang sholehah memang merupakan salah satu perhiasan yang sangat indah yang bahkan mampu melebihi dari tumpukan harta dan emas sekalipun.

Karena ia akan nampak mulia baik dihadapan manusia dan juga dihadapan Allah. Dan istri yang sholehah merupakan salah satu penyempurna untuk para suami.

Baca Juga : Bukti Kasih Sayang Allah Tersembunyi Dibalik Maksiat dan Dosa yang Kita Lakukan

Jagalah Istri dan Anakmu Sebaik Mungkin Karena Mereka yang Membawa Rezeki

Terkadang kita tidak menyadari, ternyata rezeki Allah SWT yang diberikan kepada kita di antaranya karena kita menjaga istri dan anak-anak kita.

Sebagaimana Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka, karena kebodohan lagi tidak mengetahui dan mereka mengharamkan apa yang Allah telah rezeki-kan pada mereka dengan semata-mata mengada-adakan terhadap Allah. Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka mendapat petunjuk,” (QS. Al-An’am: 140).

Jangan Melebihkan Orang Lain Daripada Keluarga Sendiri

Orang yang selalu terikat dengan pikiran. perasaan dan angan-angan seseorang adalah anak dan istrinya, bagi orang yang tidak punya anak. maka istrinyalah yang paling dekat dan selalu memenuhi hatinya.

Maka logis jika suami harus lebih mengutamakan  kepentingan keluarga daripada orang lain.

Bagaimana dengan Kepentingan Orangtua ?

Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam menceritakan kisah tiga orang yang terperangkap di dalam gua hingga mereka bertawassul dengan amal-amal shalih agar Allah menolong mereka.

Salah satu diantaranya berkata :

اللَّهُمَّ كَانَ لِى أَبَوَانِ شَيْخَانِ كَبِيرَانِ ، وَكُنْتُ لاَ أَغْبِقُ قَبْلَهُمَا أَهْلاً وَلاَ مَالاً ، فَنَأَى بِى فِى طَلَبِ شَىْءٍ يَوْمًا ، فَلَمْ أُرِحْ عَلَيْهِمَا حَتَّى نَامَا ، فَحَلَبْتُ لَهُمَا غَبُوقَهُمَا فَوَجَدْتُهُمَا نَائِمَيْنِ وَكَرِهْتُ أَنْ أَغْبِقَ قَبْلَهُمَا أَهْلاً أَوْ مَالاً ، فَلَبِثْتُ وَالْقَدَحُ عَلَى يَدَىَّ أَنْتَظِرُ اسْتِيقَاظَهُمَا حَتَّى بَرَقَ الْفَجْرُ ، فَاسْتَيْقَظَا فَشَرِبَا غَبُوقَهُمَا ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَفَرِّجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيهِ مِنْ هَذِهِ الصَّخْرَةِ ، فَانْفَرَجَتْ شَيْئًا لاَ يَسْتَطِيعُونَ الْخُرُوجَ

“Ya Allah, aku mempunyai dua orang tua yang sudah sangat tua.

Dan aku tidak pernah memberi minum susu (di malam hari) kepada siapa pun sebelum memberi minum kepada keduanya.

Aku lebih mendahulukan mereka berdua daripada keluarga dan budakku, kemudian pada suatu hari, aku mencari sesuatu di tempat yang jauh, ketika aku pulang ternyata mereka berdua telah terlelap tidur. Aku pun memerah susu dan aku dapati mereka sudah tertidur pulas.

Aku pun tidak mau memberikan minuman tersebut kepada keluarga atau pun budakku, lantas aku menunggu hingga mereka bangun dan ternyata mereka barulah bangun ketika Shubuh, dan gelas minuman itu masih terus di tanganku, selanjutnya setelah keduanya bangun lalu mereka meminum minuman tersebut.

Ya Allah, jikalau aku mengerjakan sedemikian itu dengan niat benar-benar  mengharapkan wajah-Mu, maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami ini.”

Batu besar itu tiba-tiba terbuka sedikit, namun mereka masih belum dapat keluar dari goa.(HR Bukhari 2272’ Muslim 2743)

Hikmah

Jadilah suami yang baik bagi mereka untuk orangtua dan keluarga, dengan dibarengi usaha dan terus berdoa. Jadilah pemimpin yang bisa mengarahkan mereka pada jalan kebenaran agar mereka pun membantu Anda berusaha dengan cara mendekati allah, semoga bermanfaat.
SHARE ARTIKEL