Niat Puasa Muharram Beserta Macam macam Puasa Sunnah Lainnya
Penulis Khoilul Nur Fadilah | Ditayangkan 20 Apr 2018ilustrasi via vebma.com
Bulan Muharram diyakini sebagai bulan mulia dan menjadi waktu yang sangat baik untuk meningkatkan amal kebaikan.
Salah satunya berpuasa Yuk kita puasa Muharram, banyak sekali manfaatnya loh..
Berikut niatnya beserta keutamaan puasa Muharram.
Bulan Muharram adalah bulan yang disunnahkan memperbanyak puasa, boleh di awalnya, pertengahnnya, atau akhirnya..
Niat merupakan salah satu rukun puasa dan ibadah lain pada umumnya. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa segala sesuatu itu bergantung pada niat.
Saat niat di dalam hati seseorang menyatakan maksudnya, dalam hal ini berpuasa (qashad).
Menjadi sesuatu yang umum di lakukan sebagian besar mayoritas umat islam ketika datang bulan mulia selalu disambut dengan sangat gembira.
Sebab berkeyakinan bahwa pada saat tersebut merupakan waktu yang sangat baik ituk di jadikan sebagai saat meningkatkan amal kebaikan.
Serta semua kebajikan yang di kerjakan memilik pahala yang berlipat ganda salah satu contoh seperti ketika datangnya bulan muharram.
Niat Puasa Muharram
Salah satu hadits puasa Tasu’a yang diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiallahu an beliau berkata:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ» قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ، حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya :
“Ketika Rasulullah SAW melakukan puasa Asyura dan memerintahkan setiap sahabatnya supaya melakukan Puasa, para sahabat pun berkata, ” wahai Rasulullah hari tersebut merupakan hari yang sangat diagungkan untuk kaum Nasrani dan Yahudi,”
Lafal niat puasa muharram atau asyura
نويت الصوم في يوم عاشوراء سنة لله تعالي
Nawaitu As-Shauma fi Yaumi Asyura Sunnatan Lillahi Ta’ala
Artinya :
“Saya berniat untuk puasa Asyura, sunnah karena Allah ta’ala,”
Lafal niat puasa tasu’a
نويت الصوم في يوم تاسوعاء سنة لله تعالي
Nawaitu As Shauma fi Yaumi Taasu’a Sunnatan Lillahi Ta’ala
Artinya :
“Saya berniat puasa Tasu’a, sunnah karena Allah ta’ala,”
Keutamaan Puasa Muharram
Tanda bersyukurnya kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena sudah menyelamatkan semua hamba-nya iman dari perbuatan jahat.
Seperti yang dilakukan kepada Nabi Harun dan Musa AS dari kejaran Raja Firaun dan tentaranya.
Sikap meneladani Nabi Harun dan Nabi Musa Alaihissalam juga Nabi Muhammad SAW yang sudah melakukan puasa di hari Asyura.
Menjadi latihan untuk kita semua menjadi sosok yang lebih baik salah satunya menahan godaan dan menahan hawa nafsu.
Bisa menghapus semua dosa kecil 1 Tahun Lamanya, selain dosa besar dan Syirik kepada Allah.
Sesuai dengan salah satu keterangan yang diriwayatkan Abu qotadah Al Anshori RA:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ؟ فَقَالَ: «يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ–
“Puasa Muharam dapat menghapuskan semua dosa kecil selama setahun yang telah lalu.” (HR. Muslim, NO 1162)
Tingkatan Dalam Puasa Muharram
- Dianjurkan berpuasa di hari Asyura walaupun satu hari.
- Dianjurkan puasa 2 hari tepatnya pada hari asyuro dan hari tasu’a.
- Dianjurkan puasa selama tiga hari sebelum puasa Asyura dan tak suka atau setelahnya yaitu 11 Muharam.
Dari keterangan di atas maka sudah sangat jelas apabila puasa muharram hukumnya adalah sunnah.
Akan tetapi sangat dianjurkan untuk kita melakukannya hal ini sebagai rasa cinta kita kepada Rasulullah dan pengabdian kita sebagai hambanya Allah SWT.
Semoga kita terus bisa meneladani dan terus mengikuti sunnah Nabi kita Muhammad SAW
Macam Macam Puasa Sunnah dalam Agama Islam
Jika ditinjau dari hukumnya, puasa dalam ajaran islam diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu puasa wajib, puasa sunnah, puasa makruh, serta puasa haram.
Nah kali ini kita akan membahas tentang puasa sunnah, khususnya tentang macam-macam puasa sunnah.
1. Puasa arafah
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Dalam sebuah hadist Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalah telah bersabda yang artinya:
“Tiada amal yang soleh yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih disukai daripada hari-hari ini (sepuluh hari pertama dalam bln Dzulhijjah).” (Hadist Riwayat al-Bukhari).
Dan dalam Taudhih Al-Ahkam, Asy-Syaikh Abdullah Al-Bassam berkata:
“Puasa hari arafah adalah puasa sunnah yang paling utama berdasarkan ijma’ para ulama.”
Adapun niat dalam melakukan puasa arafah adalah
“Nawaitu ashoumul arafah lilyaumil ghoddi lillahi Ta’ala.” artinya “Saya niat puasa Arafah , sunnah karena Allah ta’ala”.
2. Puasa di sembilan hari pertama bulan dzulhijjah
Di sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan seperti berdzikir, istigfar, berdo’a, bersedekah.
Serta yang paling ditekankan adalah melakukan puasa. Mengapa?
Karena Keutamaan Bulan Dzulhijjah di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah sama seperti kita berpuasa selama setahun penuh.
Serta seperti kita mengerjakan sholat setiap malam yang sebanding dengan sholat pada malam Lailatul Qodar.
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda, yang artinya:
”Tiada sebarang hari pun yang lebih disukai Allah dimana seorang hamba beribadat di dalam hari-hari itu daripada ibadat yang dilakukannya di dalam 10 hari Zulhijah. Puasa sehari di dalam hari itu menyamai puasa setahun dan qiamulail (menghidupkan malam) di dalam hari itu seumpama qiamulail setahun.”.
Dalam Hadist yang diriwatkan oleh Hunaidah bin Khalid, dari isterinya, dari beberapa istri Nabi SAW:
“Sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan puasa sembilan hari di awal bulan Zulhijjah, di Hari Asyura dan tiga hari di setiap bulan iaitu hari Isnin yang pertama dan dua hari Khamis yang berikutnya.” (Hadith Riwayat Imam Ahmad dan an-Nasa’ie).
3. Puasa syawal
Puasa syawal merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada enam hari di bulan syawal yang merupakan sunnah Nabi Muhammad Sholallahu alaihi Wassalam.
Adapun untuk pelaksanaannya bisa dilakukan secara berurutan maupun secara terpisah.
Akan tetapi menurut fatawa Ibni Utsaimin dalam kitab “Ad-Da’wah“, 1:52–53 menyatakan bahwa
“Boleh melaksanakan puasa sunnah secara berurutan atau terpisah-pisah. Namun, mengerjakannya dengan berurutan, itu lebih utama karena menunjukkan sikap bersegera dalam melaksanakan kebaikan, dan tidak menunda-nunda amal yang bisa menyebabkan tidak jadi beramal.”.
Keutamaan Puasa di Bulan Syawal di enam hari pada bulan syawal adalah sesuai dengan hadist nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam yang artinya:
“Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka itulah puasa satu tahun.” (HR. Ahmad dan Muslim).
Untuk menjalankannya ibadah puasa sunnah syawal, niatnya adalah
“Nawaitu sauma ghodin an sittatin min syawalin sunattan lillahi taala.”
4. Puasa senin-kamis
Puasa Senin Kamis merupakan puasa sunnah yang paling sering dikerjakan oleh Rasulullah sholallahu Alaihi Wassalam.
Dari Abu Harrairah Radiallahu Anhu pernah berkata:
“Bahwasanya Rasulullah SAW adalah orang yang paling banyak berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” Dan ketika Rasulullah ditanya tentang alasnnya, Beliau bersabda “Sesungguhnya segala amal perbuatan dipersembahkan pada hari Senin dan Kamis, maka Allah akan mengampuni dosa setiap orang muslim atau setiap orang mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan.” Maka Allah pun berfirman “Tangguhkan keduanya.” (HR. Ahmad).
Mengapa Puasa Sunnah senin kamis sangat dianjurkan oleh Baginda Rasul?
Keutamaan Puasa Senin Kamis ada di dalam sebuah Hadist yang disampaikan Abu Hurrairah,, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda, yang artinya:
“Segala amal perbuatan manusia pada hari Senin dan Kamis akan diperiksa oleh malaikat, karena itu aku senang ketika amal perbuatanku diperiksa aku dalam kondisi berpuasa.” (HR. Tirmidzi).
Selain itu, dalam sebuah hadist, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam juga bersabda:
“Hari itu adalah hari di mana aku dilahirkan, dan di mana aku dijadikan Rasul dan diturunkannya padaku wahyu”. (H.R. Muslim).
Niat puasa senin-kamis
“Nawaitu sauma yaumal itsnaii sunnatan lillahi tana’ala”
Artinya :
“Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.”
“Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi taa’ala”
Artinya :
“Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.”
5. Puasa daud
Puasa daud adalah puasa sunnah yang dilakukan secara selang-seling, yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka (tidak berpuasa).
Dari Abdullah bin Amru radhialahu ‘anhu, Rasulullah holallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:
“Maka berpuasalah engkau sehari dan berbuka sehari, inilah (yang dinamakan) puasa Daud ‘alaihissalam dan ini adalah puasa yang paling afdhal. Lalu aku berkata, sesungguhnya aku mampu untuk puasa lebih dari itu, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Tidak ada puasa yang lebih afdhal dari itu.” (HR. Bukhari No : 1840).
Dalam hadist lain, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam juga bersabda:
“Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari.” (HR. Bukhari Muslim).
Adapun niat dalam menjalankan puasa sunnah Daud adalah
Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi ta’aala.
Artinya :
“Saya niat puasa Daud, sunnah karena Allah ta’ala.”
6. Puasa Sya’ban
Jenis puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam yang lainnya adalah puasa di bulan Sya’ban.
Dari Saidatina aisyah Radiallahu Anhu beliau berkata:
“Adalah Rasulullah saw berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Dari Usamah bin Zaid ra, dia berkata:
“Saya berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam suatu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan Sya’ban.” Maka beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin. Dan saya menyukai amal saya diangkat, sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.” (HR. Nasa’i).
Adapun niat puasa sunnah sya’ban adalah
“Nawaitu sauma syahri syahban lillahi ta’ala”
Artinya :
“Saya niat puasa bulan sya’ban , sunnah karena Allah ta’ala.”
7. Puasa 3 hari pada pertengahan bulan
Puasa ini dikenal dengan sebutan puasa Ayyamul Bidh, dimana pelaksanaanya adalah di 3 hari setiap pertengahan bulan, yaitu tanggal 13,14, dan 15.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad, an-Nasai, dan at-Tirmidzi, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda:
“Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah.”.
Abu Hurrairah radhiyallahu ‘anhu pernah berkata:
“Kekasihku yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati yaitu berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan shalat Dhuha, dan mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178).
Adapun niat puasa sunnah ini adalah
“Nawaitu shauma ghodiin an ada’i sunnatun ayyamil Biidh lilahi ta’ala.”
Artinya :
“Saya niat berpuasa sunah hari putih karena Allah Ta’ala.”
8. Puasa di bulan-bulan haram (Asyhurul Hurum)
Ini merupakan puasa sunnah yang dilakukan di bulan-bulan haram, yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rajab.
Mengapa demikian? karena bulan bulan tersebut dimaksudkan untuk melepas sesuatu yang haram (meninggalkan sesuatu perbuatan yang haram) dan mengamalkan puasa dan ibadah-ibadah lain pada bulan-bulan tersebut.(Baca : Keutamaan Puasa Rajab).
Dari Abi Bakrah RA bahwa Nabi SAW bersabda:
“Setahun ada dua belas bulan, empat darinya adalah bulan suci. Tiga darinya berturut-turut; Zulqa’dah, Zul-Hijjah, Muharam dan Rajab”. (HR. Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad).
9. Puasa bagi pemuda yang belum menikah
Ini merupakan puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap pemuda yang belum menikah sebagai pengingat diri.
Terutama bagi pemuda yang memiliki syahwat tinggi. Puasa ini bisa dilakukan kapan saja kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa.
Adapun faedah yang bisa didapatkan dengan menjalankan puasa ini adalah dapat menjadi perisai bagi mereka yang belum menikah dari godaan syahwat yang sangat kuat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai sekalian pemuda, barangsiapa diantara kalian yang telah memiliki kemampuan untuk menikah, maka hendaklah segera menikah, karena menikah akan lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah shaum karena shaum akan menjadi perisai baginya.” ( HR. Bukhari dan Muslim).
Itulah macam-macam puasa sunnah dalam agama Islam, semoga kita sebagai umat muslim tidak hanya menjalankan puasa wajib saja.
Tetapi juga menjalankan puasa sunnah yang sering menjadi kebiasaan Nabi Muhammad SAW.
Manfaat Puasa Daud
Dari hasil studi yang dilakukan oleh para pakar ditemukan bahwa banyak sekali manfaat puasa daud terhadap kesehatan tubuh.
Berdasarkan pendekatan beberapa penelitian dan juga para ahli, manfaat puasa daud diantaranya :
1. Meningkatkan sistem Imune
Menurut Riyad Albiby dan Ahmed Ekadi, berpuasa mempunyai faedah dalam meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit karena fungsi sel limfa menunjukkan peningkatan dalam produksi sel limmfosit T.
2. Memunculkan daya tarik seseorang
Kemudian menurut Alvenia M. Fultorn, manfaat dari berpuasa adalah mampu menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat seseorang.
Puasa disini mampu mempercantik wanita secara alami karena mampu menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk tubuh menjadi lebih indah.
3. Lebih awet muda
Menurut Dr. Yuri Nikolayev, aktivitas puasa disini mempunyai khasiat akan membuat seseorang menjadi awet muda secara fisik, mental dan spiritualnya.
4. Kesehatan mental
Selain itu, menurut Allan Cott, puasa disini memiliki khasiat / manfaat terhadap pengaruh fisik,dan mental menjadi lebih baik. Membersihkan badan, menurunkan tekanan darah dan kadar lemak.
Mengendorkan ketegangan jiwa, Menajamkan fungsi indrawi, dan memperlambat proses penuaan dini.
5. Mencegah resiko penyakit jantung
Dan Yang terakhir berdasarkan pendapat Jalal Saour, dimana ketika berpuasa dikarenakan berkurang cairan dalam tubuh, akan mampu menurunkan kerja jantung, dan disini mencegah penggumpalan darah sebagai salah satu penyebab penyakit jantung.
6. Detoksifikasi alami
Rutinitas puasa, apalagi puasa Daud disini mempunyai fungsi sebagai detoksifikasi (mengeluarkan kotoran , racun dari dalam tubuh) , meremajakan sel-sel yang mati, dan mengganti sel-sel yang rusak dengan sel-sel yang baru.
7. Untuk kecantikan kulit
Puasa bisa berguna untuk menjadikan kulit lebih terlihat segar, sehat, lembut dan berseri alami.
Hal ini dikarenakan, ketika berpuasa tubuh akan mengalami metabolisme yang tinggi, dan ketika ini terjadi setiap organ dalam tubuh akan mempunyai cadangan energi.
Ketika berpuasa tentunya energi tersebut akan dikeluarkan sehingga mampu menciptakan rasa lega pada organ-organ penyimpanan tersebut.
8. Meningkatkan Ketaqwaan
Disini, tidak lain dan tidak bukan, secara tujuan dari puasa adalah meningkakan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Dengan mendekatkan diri kepada –Nya melalui puasa, maka Kita pun akan lebih terjaga dari api neraka.
9. Mempertajam perasaan
Selain itu, ketika kita menjalankan puasa Daud, dengan asumsi secara jangka waktu dan proses puasa Daud yang seperti itu, akan mempengaruhu perasaan kita.
Percaya atau tidak dengan menjalankan puasa Daud, perasaan kita akan semakin tajam, selalu mawas diri dan terlindung dari segala kejahatan.
10. Menambah pengetahuan
Yang terkahir adalah aspek pengetahuan , Janji Allah akan memberikan pengetahuan yang tidak diduga-duga kepada orang yang melaksanakan puasa Daud.
Seluruh pengetahuan berasal dari Allah, dan beruntunglah bagi mereka yang melaksanakan puasa Daud, karena Allah akan menganugerahkan ilmu yang istimewa kepadanya.
Hal ini dikarenakan asumsinya dalam proses menjalankan Puasa Daud, secara waktu luang tidak akan tersia-sia.
Dimana kita nantinya akan berusaha mengisi waktu luang, seperti membaca buku, bermain game atau selainnya yang lebih bermanfaat.
11. Terpelihara dari Maksiat
Orang yang senantiasa menjalankan, dengan niat ikhlas karena Allah niscaya akan terpelihara dari berbuat maksiat.
Karena puasa menjauhkan diri kita dari perbuatan-perbuatan yang dikendalikan oleh hawa nafsu.
12. Menerima pemberian Allah dengan lapang hati
Orang yang menjalankan ibadah Puasa Dauh niscaya akan dikaruniai oleh Allah akan rasa lapang dada, menerima terhadap apa saja pemberian Allah.
13. Mampu mengendalikan emosi
Seseorang yang istiqomah menjalankan puasa Daud, akan dimudahkan oleh Allah agar manusia senantiasa menahan emosi / rasa amarah.
14. Menentramkan jiwa
Manfaat puasa daud lainnya yang tidak kalah penting bagi kesehatan adalah mengenai ketentraman jiwa.
Ketika seseorang yang rela menjalankan puasa Daud, ia akan merasa dilindungi. Dan Ketentraman akan lebih dekat kepadanya.
15. Menjadi hamba yang bersyukur
Dengan berpuasa Daud, kita akan menjadi hamba Yang lebih bersyukur dalam hal ini menjaga rezeki kita, menjaga pemberian Allah SWT ,serta mampu menjadi hamba yang amanah terhadap apa yang sudah dimiliki.
Berbagai manfaat yang di buktikan oleh penelitian dan pendekatan beberapa pendapat diatas, sebenarnya menunjukkan bahwa Puasa Daud cukup bermanfaat bagi tubuh kita.
Memang secara prinsip awal, puasa mempunyai banyak hikmah dan manfaat bagi kesehatan tubuh dan jiwa.
Serta kecantikan kulit dan wajah. Ketika menjalani puasa, seluruh organ di dalam tubuh akan berisitirahat dan sel-sel memanfaatkan untuk menghimpu diri agar bisa bertahan hidup.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya bagi kita untuk mulai menjadikan puasa daud sebagai salah satu ibadah yang rutin dilaksanakan.
Hadits Tentang Puasa
Dari Abu Hurairah ra., bahwa Nabi SAW. bersabda:
Artinya :
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau misk atau kasturi. Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira dengan bukanya dan ketika bertemu Allah mereka bergembira karena puasanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat. Puasa akan berkata, ‘Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya’. Dan Al-Qur’an pula berkata, ‘Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya’. Beliau bersabda: ‘Maka syafaat keduanya diperkenankan’.” (HR. Ahmad, Hakim dan At- Thabrani).
Artinya :
“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadan dengan keimanan dan niat yang baik, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)
Artinya :
“Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berhari rayalah karena melihatnya, jika hilal hilang dari penglihatanmu maka sempurnakan bilangan Sya’ban sampai tiga puluh hari.” (HR. Bukhari)
Artinya :
“Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan oleh-Nya.”
Artinya :
“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil dan do’a orang yang dizholimi.” (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
Artinya :
“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan pun dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya :
“Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.”
Artinya :
“Puasa adalah perisai. Maka janganlah dia berkata-kata kotor dan berbuat bodoh. Apabila ada orang lain yang memerangi atau mencacinya, hendaklah dia katakan: ‘Aku sedang puasa’ (dua kali).“ (HR. Bukhari)
Artinya :
“Bagi orang berpuasa ada dua kebahagiaan: yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan ketika berjumpa Rabbnya, bahagia karena puasanya.” (HR. Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Hibban).
Artinya :
“…Beritahukanlah kepadaku puasa yang diwajibkan Allah kepadaku. Beliau (Rasulullah) menjawab: puasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).
Artinya :
“Fitnah atau dosa pada diri seseorang karena keluarga, harta, atau tetangganya akan terhapus dengan sholat, puasa dan sedekah.” (HR. Bukhari).
Artinya :
“Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pintu yang bernama ar-Royyan. Orang-orang yang berpuasa akan memasukinya pada hari kiamat. Tidak ada seorangpun yang memasukinya selain mereka. Akan ada yang berseru: ‘Manakah orang-orang yang berpuasa?’. Maka bangkitlah mereka. Dan tidak akan memasukinya selain mereka. Apabila mereka telah masuk, maka pintu itu akan ditutup sehingga tidak akan ada lagi yang masuk melewatinya seorang pun.” (HR. Bukhari).
Artinya :
“Apabila bulan Ramadhan telah masuk dibukakanlah pintu-pintu langit dan dikunci pintu-pintu Jahannam, dan syaitan-syaitan pun dirantai.” (HR. Bukhari).
Artinya :
“Barang siapa lupa sedangkan ia dalam keadaan puasa. kemudian ia makan atau minum, maka hendaklah puasanya disempurnakan, karena sesungguhnya Allah-lah yang memberinya makan dan minum.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Puasa Nabi Daud
Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara selang seling, Yakni sehari berpuasa dan sehari lagi berbuka.
Apabila hari ini berpuasa maka esok tidak berpuasa dan lusa berpuasa dan begitu seterusnya.
Hukum menunaikan ibadah puasa Daud adalah sunnah. Jadi barangsiapa yang mengerjakannya niscaya mendapat pahala dan bagi yang meninggalkannya tidak ada masalah.
Cara Mengerjakan Puasa Daud yang Benar dan Sah
Puasa Daud dilaksanakan dengan cara selang-seling, sehari puasa sehari tidak dan dapat dilaksanakan sepanjang tahun.
Selama tidak dilaksanakan pada hari-hari yang dilarang untuk berpuasa.
Hari-hari yang dilarang untuk berpuasa diantaranya adalah 2 hari raya (Idul Firi dan Idul Adha) dan hari Tasrik.
Sedang untuk hari jum’at, tidak terdapat halangan, selama puasa pada dari ini termasuk bagian dalam puasa Daud.
Jadi bukan puasa khusus pada hari Jum’at saja.
Sedangkan jika puasa hanya pada hari Jum’at saja, maka hal ini tidak diperbolehkan.
Puasa Daud sebaiknya dilaksanakan apabila kita sudah terbiasa berpuasa hari Senin-Kamis.
Sehingga tidak ada kesulitan bagi kita untuk melaksanakannya.
Rasulullah Muhammad saw bersabda:
فَصُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمًا فَذَلِكَ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام وَهُوَ أَفْضَلُ الصِّيَامِ فَقُلْتُ إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ فَقَالَ النَّبِيُّ لَا أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ
“Maka berpuasalah engkau sehari dan berbuka sehari, inilah (yang dinamakan) puasa Daud ‘alaihissalam dan ini adalah puasa yang paling afdhal. Lalu aku (Abdullah bin Amru radhialahu ‘anhu} berkata sesungguhnya aku mampu untuk puasa lebih dari itu, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Tidak ada puasa yang lebih afdhal dari itu. ” (HR. Bukhari No : 1840)
Lafadz niat puasa Nabi Daud yang umumnya dibaca adalah sebagai berikut :
نويت صوم داود سنة لله تعالى
Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillaahi ta’aala
Artinya :
"Saya niat puasa Daud, sunnah karena Allah ta’ala"
Kalaupun niat puasa hanya dengan bahasa Indonesia atau bahasa Anda sendiri, tidak pakai bahasa Arab, tidak masalah dan tetap niat puasanya sah, karena niat yang terpenting ada di dalam hati.