Tata Cara Sholat Ashar Lengkap Beserta Niat, Bacaan dan Gambarnya
Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 23 Mar 2018Foto via wajibbaca.com
Coba cek sudah benar dan tepat kah sholat Ashar anda?
Sholat tidak hanya sekedar kewajiban sebagai umat muslim, dan bukan hanya tentang doa atau hanya membunyikan surah saja.
Akan tetapi dengan mengerti, meyakini, berkomunikasi memohon penuh dengan kekhusyukan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sudahkan seperti ini?
Shalat bukan hanya sekedar kewajiban, yang apabila tidak dilaksanakan akan berdosa dan masuk neraka, melainkan juga merupakan kebutuhan secara ruhani maupun jasmani.
“Shalat” merupakan salah satu sarana yang paling utama dalam hubungan antara “manusia” dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, hubungan yang sangat dibutuhkan oleh jiwanya.”
Berikut ini adalah Tutorial Cara melakukan Sholat :
Pastikan selama sholat pandangan mata menantap tempat Sujud, dan melakukan sholat secara urut sesuai dengan ajaran Nabi
Baca Juga : Tata Cara Sholat Subuh yang Benar [Lengkap Beserta Niat, Bacaan dan Gambar]
Niat Sholat
Menurut jumhur ulama Imam Ahmad, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah adalah tidak ada lafadz khusus dalam niat sholat.
Niat berasal langsung dari hati, tanpa mengatakan pun sudah memiliki makna dikhususkan sesuai dengan hendak apa yang akan dilakukannya.
Tidak ada hadits mengatakan jika akan melaksanakan sholat harus membaca niat atau Tidak Ada Hadits tentang Lafadz Niat Sholat yang banyak digunakan sekarang ini. Dan lafadz Ushalli juga tidak ada dalam Hadits.
Berikut ini adalah Niat Sholat yang sering digunakan masyarakan khususnya Indonesia saat hendak melaksanakan Sholat :
Bacaan niat sholat ashar sendirian
Ushallii fardhal ‘Ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
"Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Ashar sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala."
Bacaan niat menjadi imam di sholat Ashar
Ushallii fardhal ‘Ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati imaaman lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
"Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Ashar sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Ta’ala."
Bacaan niat menjadi makmum di sholat Ashar
Ushallii fardhal ‘Ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati makmuuman lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
"Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Ashar sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta’ala."
Baca Juga : Tata Cara Sholat Dzuhur Lengkap Beserta Niat, Bacaan, dan Gambar
Rakaat 1 (Pertama)
1. Takbiratul ihram
Takbiratul IhramMelakukan takbiratul ihram, yaitu semua jari-jari dirapatkan dihadapkan kedepan dan mengangkat kedua tangan.
Ujung jarinya sejajar dengan Pundak atau Telinga (Kuping) tetapi jangan terlalu dekat (Beri Jarak atau Dimajukan Sedikit) sampai ruas-ruas tulang tertarik , seraya mengucapkan “Allaahu Akbar”.
Pandangan mata melihat kearah tempat sujud.
Menyedekapkan kedua tangan saat sholat Menyedekapkan kedua tangan dengan posisi tangan kanan diatas tangan kiri seraya mengembangkan jari-jari tangan kanan dengan cara menggenggam tulang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan.
Setelah tangan berada pada posisi itu secara sempurna yaitu di Ulu Hati (Dada Awal), hendaklah dibaca Doa Iftitah berikut ini :
2. Doa iftitah
Terdapat banyak hadits mengenai doa Iftitah. Untuk lebih jelas mengenai Doa Iftitah anda bisa langsung menyakan kepada ahli Fiqih agama dan yang sering digunakan masyarakan Indonesia adalah sebagai berikut:
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
Artinya :
"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim)."
3. Membaca surat al-fatihah
Kemudian membaca surat al-Fatihah :
Bismillahir-rahmanir-rahim. Al-hamdu lillahi rabbil-alamin. Ar-rahmanir-rahim. Maliki yaumid-din. Iyyaka na’budu wa iyaka nasta’in. Ihdinas-siratal-mustaqim. Siratal lazina an’amta ‘alaihim gairil-magdubi ‘alaihim wa lad-dallin.
Artinya :
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.".
4. Membaca surat atau ayat-ayat dari al-qur’an
Kemudian membaca surat atau ayat-ayat tertentu dari al-Qur’an setelah selesai membaca surat al-Fatihah.
Pada kali ini kami contohkan adalah surat al-Ikhlas.
Bismillahir-rahmanir-rahim. Qul huwallahu ahad. Allahus-samad. Lam yalid wa lam yulad. Wa lam yakul lahu kufuwan ahad.
Artinya :
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”".
5. Ruku
Setelah selesai membaca Surat atau Ayat dalam Al-Quran Kemudian melakukan ruku’.
Yakni dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar”,
Tata Cara Ruku Dalam Sholat Yang BenarLalu badan membungkuk, kedua tangan menggengam lutut, mata memandang tempat sujud, punggung dan kepala rata, kemudian membaca doa:
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdih 3x
Artinya :
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x"
6. I’tidal
Kemudian melakukan i’tidal, yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :
Sami’allaahu liman hamidah
Artinya :
"Allah mendengar orang yang memuji-Nya."
Saat i’tidal, Mata memandang tempat sujud dan membaca doa i’tidal
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in ba’du.
Artinya :
“Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”.
7. Sujud
Tata Cara Sujud Yang BenarKemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan sujud seraya membaca “Allahu Akbar” dengan kedua lutut terlebih dulu.
Yakni meletakkan Dahi dan Hidung, Kedua Telapak Tangan, kedua lutut dan Kedua Kaki menempel di lantai (Tempat Sholat), seraya membaca doa :
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x"
8. Iftirasy (Duduk Diantara Dua Sujud)
Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian melakukan duduk di antara dua sujud.
Pada saat sudah duduk dengan sempurna [menduduki kaki kiri, dengan telapak kaki kanan berdiri dan jarinya terletak di alas (lantai/tanah) menghadap kiblat]
Hendaklah dibaca doa berikut ini :
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya :
"Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku."
9. Sujud
Tata Cara Sujud Yang BenarDari posisi duduk lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali seraya mengucapkan “Allahuakbar”.
Yakni meletakkan Dahi, Hidung, Kedua Telapak Tangan dan Kedua Kaki menempel di lantai (Tempat Sholat), seraya membaca doa :
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x"
Dianjurkan untuk duduk terlebih dulu Iftirasy tenang
[HR. Bukhari 798, Abu Dawud 844]
dan boleh mengepalkan tangan atau membuka tangan dengan jari menghadap arah kiblat dan menekan lantai
[HR. Bukhari]/ Dipaha[HR. Abu Dawud]
untuk mendorong tubuh berdiri tegak (bangkit dari sujud).
Baca Juga : Tata Cara Sholat Maghrib Lengkap Beserta Niat, Bacaan, dan Gambar yang Mudah Dipraktekkan
Rakaat 2 (Kedua)
Lakukan sebagaimana gerakan dan bacaan di Rokaat Pertama (1) tetapi dilakukan tanpa Doa Iftitah.
Tasyahhud Awal
Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Awal dengan cara duduk posisi Iftirasy (Duduk Diantara Dua Sujud/Duduk di atas kaki kiri, sementara kaki kanan dalam posisi tegak) Jari sejajar dengan ujung paha.
Tata cara tasyahhud awal yang benar hendaklah tangan kiri diletakkan di atas paha kiri dengan posisi jari-jari tangan yang terkembang.
Dan banyak muslim di Indonesia yang menegakkan jari telunjuk ketika saat mulai membaca bagian kalimat asyhadu an laa ilaaha illallah.
Terdapat pendapat lain yang menerangkan menegakkan jari telunjuk dimulai dari awal tasyahhud (Atahiyat).
Dengan membaca bacaan Atahiyat Awal (Pertama) yaitu :
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin.
Artinya :
"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad.".
Kemudian berdiri tegap dan membaca “Allahuakbar” sambil dilanjutkan dengan bersedekap.
Rakaat 3 (Ketiga)
Lakukan sebagaimana gerakan dan bacaan di Rokaat Pertama (1) tetapi dilakukan Tanpa Doa Iftitah dan langsung Menuju gerakan Ruku’ setelah mebaca Al-Fatihah.
Rakaat 4 (Keempat)
Lakukan sebagaimana gerakan dan bacaan di Rokaat Pertama (1) tetapi dilakukan Tanpa Doa Iftitah dan langsung Menuju gerakan Ruku’ setelah mebaca Al-Fatihah.
Tasyahhud akhir
Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Akhir dengan cara duduk tasyahhud (tahiyat) akhir.
Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini hendaknya orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri yang keluar dari bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi tegak.
Tata cara duduk tasyahhud akhir yang benar hendaklah tangan kiri diletakkan di atas paha kiri dengan posisi jari-jari tangan yang terkembang.
Dan banyak muslim di Indonesia yang menegakkan jari telunjuk ketika saat mulai membaca bagian kalimat asyhadu an laa ilaaha illallah.
Terdapat pendapat lain yang menerangkan menegakkan jari telunjuk dimulai dari awal tasyahhud.
Dengan membaca bacaan Atahiyat Akhir (Tasyahhud Kedua) yaitu :
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatu lillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin.
Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun.
Artinya :
"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad.
Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung (Mulia)."
Salam
Kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan salam (assalaamu’alaikum wa rahmatullaah), yang diikuti dengan menengokkan wajah ke kanan pada saat mengucapkan salam yang pertama dan menengokkan wajah ke kiri pada saat mengucapkan salam yang kedua.
Alahmdulillah, dengan berbagai langkah tersebut kita sudah selesai menyelesaikan shalat fardhu shalat’
Kesimpulan :
Menghafal bacaan sholat sangat mudah, bagi anda yang sedang belajar sholat, anda bisa belajar dengan cara Sholat sambil membaca tulisan bacaan tersebut hingga hafal atau anda juga bisa mendengarkan bacaan sholat yang anda rekam di Handphone kemusian anda putar sambil sholat.
Terdapat sedikit perbedaan dalam tata cara menjalankan ibadah sholat, meskipun hukumnya sama sama wajib.
Semua orang Islam sepakat bahwa orang yang menentang kewajiban sholat wajib lima waktu atau meragukannya, ia telah menyimpang dari ajaran Islam.
Untuk ilmu fiqih seperti Sholat yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah Mazhab Imam Syafi’i.
Sekalilipun terdapat peredaan tata cara yang paling penting dalam Sholat adalah Khusyu.
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya :
”Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’”. (QS. Al Baqoroh : 45).
Allah ta’ala berfirman, menceritakan tentang keadaan orang-orang yang beriman:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (١) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ (٢)
“Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu, orang-orang yang khusyu’ dalam sholat mereka” (Al Mu’minun : 1-2)
Sholat Sunnah Rawatib
Yaitu sholat sunnah yang mengiringi (sesudah / sebelum) sholat fardhu.
Niat :
- Qobliyah duhur Usholli sunnatad duhri rok’ataini kobliyatal lillahi ta’ala
- Ba’diyah duhur Usholli sunnatad duhri rok’ataini ba’diyatal lillahi ta’ala
- Qobliyah ashar Usholli sunnatal ashri rok’ataini kobliyatal lillahi ta’ala
- Qobliyah maghrib Usholli sunnatal maghribi rok’ataini kobliyatal lillahi ta’ala
- Ba’diyah maghrib Usholli sunnatal maghribi rok’ataini ba’diyatal lillahi ta’ala
- Qobliyah isya’ Usholli sunnatal isya’i rok’ataini kobliyatal lillahi ta’ala
- Ba’diyah isya’ Usholli sunnatal isya’i rok’ataini ba’diyatal lillahi ta’ala
- Qobliyah subuh Usholli sunnatas subhi rok’ataini kobliyatal lillahi ta’ala