Bongkar Kebiasaan 6 Bocah SD yang Perkosa Bocah 8 Tahun, di Teras Rumah
Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 01 Mar 2018
Foto via merdeka.com, foto hanya ilustrasi
Miris, Pemicunya ternyata ulah seorang duda
6 siswa SD memperkosa bocah 8 tahun, kejadian ini mengejutkan netizen sebagai orangtua, melihat hal yang begitu membuat bulu kuduk merinding khawatir akan terjadi pada anak sendiri.
6 bocah ini dikenal sopan dan tak terlalu bandel, namun ada seorang duda yang memasukkan keburukan pada otak bocah SD yang masih polos ini.
Warga Kabupaten Bogor digemparkan oleh kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh enam yang masih berstatus murid sekolah dasar.
Warganet masih terkejut dengan berita 6 bocah SD yang memperkosa teman sebayanya, DM (8). Kini satu fakta terungkap dari kasus tersebut.
Baca juga : Bun, Jangan Dilarang Sepenuhnya Anak Pegang HP dan Tau Internet, Kerena Anak Bisa Jadi Gaptek
Peristiwa yang membuat heboh itu terjadi di Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, sepekan lalu, atau tepatnya Minggu (18/2/2018).
Kasus ini baru dilaporkan oleh keluarga korban sepekan kemudian yaitu Selasa (27/2/2018).
Seorang tetangga dekat dari keenam bocah itu menceritakan keseharian mereka. Enam bocah berinisial RH (11), RJ (9), VL (8), VI (6), WI (10), dan GA (6) dikenal sebagai anak-anak yang sopan. Mereka juga kerap terlihat bermain bersama di sektitar rumahnya.
Perilaku mereka pun dirasa wajar untuk anak-anak seusia mereka.
"Iya namanya anak-anak, sopan, bandel juga paling ya begitu, masih dalam batas wajar," ujar wanita yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Menurut tetangga ini, ada sosok pria yang merupakan seorang duda di balik kejadian ini. Pria duda itulah yang kabarnya menuntun anak-anak tersebut untuk berbuat hal tak terpuji.
"Informasinya anak-anak itu suka dibawa kerumah yang duda itu terus nonton video atau lihat foto pðrnó gitu," jelasnya.
Kasus itu berawal saat DM bermain dengan dua orang temannya.
Tiba-tiba datang dua pelaku, RH dan RJ yang langsung menarik tangan DM ke pinggir rumah VL.
Di lokasi ini, diduga terjadi tindak pidana perkosaan terhadap DM oleh RH, RJ, VL dan tiga orang bocah lainnya.
Setelah kejadian tersebut, DM baru menceritakan kejadian yang dialaminya sepekan kemudian kepada ke dua orangtuanya.
Baca juga : Cegah Anak Tonton Video yang Sedang Viral, Begini Cara Filter Video YouTube
Tak terima dengan hal itu, mereka kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Rumpin.
Polisi yang mendapat laporan kemudian melakukan pengecekan ke lokasi kejadian dan membawa korban ke Puskesmas Rumpin untuk dilakukan visum.
Dari proses penyidikan polisi, kasus itu ternyata dipicu oleh seorang duda berinisial MN.
Dikatakannya bahwa duda tersebut telah diamankan pihak kepolisian pada Selasa (27/2/2018) kemarin.
"Iya kemarin dibawa sama polisi, kalau anak-anaknya mah semalem kayanya masih ada," terangnya.
Polisi sementara ini telah memeriksa orang tua korban dan pelaku. Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi diantaranya DM dan 6 bocah yang diduga pelaku pemerkosaan.
Dikabarkan sebelumnya, kronologi kejadian berawal ketika DM bermain dengan dua orang temannya. Tiba-tiba datang dua pelaku, RH dan RJ yang menarik tangan DM ke pinggir rumah VL.
Di sanalah diduga kejadian tidak senonoh tersebut dilakukan bersama pelaku yang lain.
Belajar dari kasus diatas, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan orangtua :
Saat anak-anak mulai masuk ke usia remaja pasti anak membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu kemampuan anak itu sendiri.
Penyebab Pergaulan Bebas
Sebenarnya pergaulan bebas yang dilakoni para remaja ini merupakan sebuah persoalan yang kompleks dan tidak dapat dilihat secara sekilas saja. Beberapa penyebab yang menjadi latar belakang pergaulan bebas tersebut antara lain:
- Kurangnya Pengawasan Keluarga – Kurangnya kontrol sosial dari lingkungan terutama keluarga membuat seorang remaja merasa bebas untuk melakukan apa yang dia anggap benar dan tidak mendapatkan bimbingan tentang hal yang benar dan salah. Kekurangan perhatian di rumah sering membuat anak melakukan cara membahagiakan diri sendiri yang salah.
- Lingkungan yang Kurang Baik – Apabila seseorang tidak mendapatkan contoh yang baik dalam kesehariannya atau tumbuh dalam lingkungan yang bebas, maka ia tidak akan tahu bagaimana caranya bergaul sesuai dengan norma yang telah ditetapkan dalam masyarakat.
- Salah Memilih Teman – Teman yang dimiliki dapat memberikan pengaruh positif dan juga negatif, bahkan bisa mempengaruhi seseorang untuk melakukan pergaulan bebas. Apabila seseorang tidak memilih teman yang dapat memberikan pengaruh positif, maka ia dapat terjerumus kepada pergaulan bebas.
- Akses Informasi – Kemudahan mendapatkan beragam informasi juga turut mendorong terjadinya pergaulan bebas. Anak kecil sekalipun dapat mengakses informasi yang tidak sesuai dengan norma dan adat ketimuran atau keagamaan, misalnya informasi yang memuat konten mengenai hal – hal berbau sėksùal yang mudah ditiru.