Anak Anda Sudah 15 Bulan Belum Bisa Berjalan? Tak Usah Terapi, Pakai 12 Cara Mudah ini
Penulis Unknown | Ditayangkan 20 Mar 2018foto via 1health.id
Melihat anak bisa berjalan sendiri tentu akan membuat semua ibu dan ayah merasa sangat gembira.
Pada umumnya anak akan mulai bisa berjalan saat berusia 12 sampai 15 bulan.
Tapi banyak orang tua takut karena sampai 15 bulan anaknya masih belum bisa berjalan, sebenarnya ada cara mudah dan orangtua tak perlu bingung lagi...
Namun beberapa anak bisa berjalan lebih cepat sebelum usia 12 bulan.
Sementara tentu ada beberapa anak yang membutuhkan banyak waktu untuk belajar berjalan.
Beberapa orang tua juga cukup khawatir dengan masalah seperti penyebab anak terlambat jalan atau penyebab anak terlambat bicara.
Nah, agar bunda tak kerepotan ini cara agar anak bisa cepat berjalan tanpa harus terapi sebagaimana dikutip hamil.co.id
1. Belajar berjalan tanpa kaus kaki, sandal atau sepatu
Pada dasarnya ketika anak mulai belajar berjalan dan tertarik untuk belajar sendiri maka jangan memakaikan sepatu, kaus kaki atau sandal.
Bagian telapak kaki yang terkena permukaan lantai akan membuat anak merasa seperti mencengkram kuat pada lantai.
Hal ini bisa membantu anak lebih berani untuk belajar melangkah.
Baca Juga: 9 Penyebab Janin Cacat Sejak dalam Kandungan dan Cara Pencegahannya
2. Jangan memberikan sepatu atau sandal berbunyi
Memberikan sepatu atau sandal yang bisa berbunyi kepada anak justru sangat tidak disarankan.
Anak biasanya akan lebih tertarik kepada bunyi tersebut daripada belajar untuk melangkah.
Masalahnya adalah ketika anak belajar berjalan maka mereka harus fokus pada langkah, sinkronisasi, dan cara agar tidak jatuh.
3. Melatih otot punggung anak
Banyak orang yang berpikir jika untuk berjalan hanya membutuhkan kekuatan otot kaki.
Namun ternyata hal ini tidak benar, karena sebenarnya otot punggung menjadi tumpuan utama agar anak bisa berjalan sendiri.
Latihan otot punggung akan membangun kekuatan penting dan utama dari bagian kepala hingga kaki.
Anak dengan otot punggung yang lemah akan sulit untuk bisa berjalan cepat meskipun sudah sering berlatih berjalan.
Berikut ini cara untuk melatih otot punggung anak:
Baca Juga: Penjelasan Medis, Kenapa Sangat Bahaya Bila Bayi Diberikan Air Putih
Buat gerakan yang bisa memicu anak melatih gerakan otot leher dan kepala.
Buat anak tengkurap sempurna lalu letakkan mainan atau benda yang menarik anak agak jauh dari posisi anak.
Ketika anak tertarik mereka akan mendongakkan kepala dan memancing otot leher bekerja dengan baik.
Dalam posisi tengkurap juga akan menstimulasi otot punggung dan kaki anak secara bersamaan.
Cobalah beberapa cara melakukan pijat bayi yang benar dan melakukan spa bayi untuk mendapatkan manfaat spa bayi.
4. Ajak anak bermain bersama
Mengajak anak untuk bisa bermain bersama bisa dilakukan sejak anak masih bayi.
Bahkan mengajak bayi bermain sejak bisa merangkak akan membantu anak agar cepat berjalan secara mandiri.
Kuncinya adalah dengan mengajak anak mengambil sebuah mainan atau benda menarik.
5. Belajar keseimbangan tubuh sejak bayi
Keseimbangan menjadi fokus utama ketika seorang anak bisa berjalan.
Ketika anak baru belajar berjalan maka anak-anak akan sering jatuh karena kurang seimbang.
Untuk melatih keseimbangan maka diperlukan usaha sejak lama, yaitu sejak masih bayi.
Ketika bayi sudah bisa duduk sendiri maka berarti otot punggung, kaki dan tangan sudah bisa berkoordinasi dengan baik.
Orang tua bisa mengajak bayi untuk bermain tangkap bola yang didorong melewati lantai.
Hal ini membuat bayi berusaha untuk menjaga agar seimbang sehingga tidak jatuh ke depan atau ke belakang.
Baca Juga: Waspada! Bayi Anda Bisa Terserang Gagal Ginjal Jika Pernah Mengalami Gejala ini
6. Melatih kontrol gerakan dan rasa takut anak
Ketika anak mulai belajar berjalan maka biasanya setelah berdiri, melangkah kecil lalu jatuh.
Beberapa anak memiliki rasa takut yang besar karena akan sering jatuh.
Untuk itu Anda harus memberikan bantuan dan anak menjadi nyaman untuk belajar berjalan.
Berikut ini beberapa cara untuk melatih kontrol gerakan dan rasa takut anak.
Tempatkan beberapa bantuan seperti kursi ringan di sekitar tempat anak berlatih berjalan.
Anak akan belajar berjalan untuk mencapai kursi tersebut sehingga tidak jatuh.
Selalu mendampingi anak ketika belajar berjalan, jika akan jatuh maka Anda bisa membantu menangkap tangan atau badan anak.
Mencoba untuk memberi rasa percaya pada anak bahwa jatuh itu tidak apa-apa.
Anda bisa melapisi lantai dengan bahan yang lembut dan anti licin. Ketika anak jatuh maka mereka tidak luka atau sakit.
7. Memancing ambisi anak
Salah satu hal yang menarik ketika anak belajar berjalan adalah keinginan anak untuk mendapatkan sesuatu.
Seperti ketika anak bisa mencapai posisi Anda, maka Anda bisa memberikan pelukan, ciuman atau hadiah.
Triknya adalah dengan meletakkan mainan kesukaan anak di tempat yang agak jauh sehingga anak berusaha untuk menjangkaunya.
Baca Juga: Kenali dan Cegah Bronkopneumonia, Infeksi ini Mengancam Nyawa Bayi Baru Lahir
8. Latihan mendorong kursi
Ketika anak sudah bisa berdiri dan mulai untuk belajar berjalan, maka sebenarnya mereka sudah merasa sangat percaya diri.
Anda bisa membantu anak agar tetap merasa seperti ini dan anak bisa belajar berjalan secara mandiri.
9. Latihan menarik mainan
Anak-anak umumnya memiliki daya imajinasi yang sangat tinggi.
Ketika anak memiliki sebuah mainan yang menarik maka mereka selalu ingin mengajaknya kemana saja.
Anda bisa mencoba untuk melatih anak berjalan sendiri dengan membiarkan anak menarik mainan.
10. Bantu kaki anak ketika belajar berjalan
Orang tua memiliki tugas yang penting ketika anak sudah mulai belajar berjalan.
Caranya adalah memastikan bahwa keseimbangan dan koordinasi otot anak bekerja dengan baik.
Ketika anak baru saja belajar berdiri maka bantu anak mendukung pada bagian tulang rusuknya.
Kemudian ketika anak sudah belajar melangkah maka biarkan tulang rusuk bekerja sendiri dan Anda bisa menopang dari kedua tangan anak.
Jika anak sudah berani berjalan sendiri maka pastikan Anda melindungi bagian pinggul bayi agar tetap aman dan nyaman.
Baca Juga: Jangan Sembarangan Cium Bayi Orang, Baca 7 Bahaya ini
11. Jangan pernah memaksa
Pada dasarnya bayi memiliki naluri yang kuat untuk belajar banyak hal karena sering melihat hal itu dari lingkungan.
Salah satunya ketika bayi melihat orang dewasa berjalan dengan baik.
Jadi intinya orang tua jangan pernah memaksa anak untuk berjalan sendiri karena bisa menyebabkan rasa takut dan trauma.
12. Hindari menggunakan baby walker
Menggunakan alat bantu berjalan seperti baby walker memang sering dianggap memudahkan orang tua.
Ibu bisa mengasuh bayi dengan meletakkan di baby walker sementara ibu melakukan pekerjaan lain.
Ini adalah cara yang salah dan bisa menyebabkan berbagai resiko bahaya baby walker untuk-anak bayi.
Sebuah studi di Amerika menyatakan jika penggunaan baby walker bisa menyebabkan cedera otot kaki dan punggung anak.
Masalah Khas Sering Ditemui Saat Anak Belajar Berjalan
foto via motherandbaby.co.id
Baca Juga: Tak Main-main, ini Bahaya Mendengarkan Musik Dengan Volume Tinggi Pakai 'Earphone'
Jalan lalu jatuh
Anak saat belajar berjalan tentu akan membutuhkan waktu lama agar bisa berjalan dengan sempurna.
Anda tidak perlu merasa khawatir, sebab anak-anak menganggap hal ini sangat normal.
Mereka bahkan tidak putus asa untuk mencoba berjalan lagi setelah jatuh.
Jika Anda takut anak akan luka maka buat lingkungan rumah lebih nyaman.
Pindahkan semua perabot rumah yang runcing atau bisa melukai anak dan semua benda yang bisa masuk mulut anak.
Jangan khawatir kaki anak yang terlihat datar
Setelah anak belajar untuk berjalan maka biasanya bentuk kaki akan terlihat aneh.
Biasanya anak akan terlihat dengan kaki yang sangat datar. Pada dasarnya ini kondisi yang sangat normal.
Semakin besar anak maka bentuk kakinya akan sempurna seperti lekukan pada mata kaki dan bagian yang lain.
Ini hanya tahap perkembangan fisik anak.
Telapak kaki yang aneh
Ketika anak baru belajar berjalan maka biasanya telapak kaki anak akan terlihat kurang menarik atau aneh.
Beberapa anak sering mengerutkan telapak kaki karena merasa membutuhkan pegangan yang kuat pada lantai.
Ini kondisi yang sangat normal dan ibu tidak perlu merasa khawatir. Setelah anak berjalan selama lima sampai tujuh bulan maka kebiasaan ini akan hilang sendiri.
Berjalan tapi berjinjit
Beberapa anak akan mencoba untuk menemukan gaya berjalan yang paling nyaman.
Salah satunya adalah berjalan dengan berjinjit.
Cara ini memang bisa mencegah anak jatuh dan anak merasa nyaman dengan posisi ini saat berjalan.
Ini menjadi ciri khas ketika anak berjalan, dan biasanya akan hilang sendiri saat anak berusia 3 tahun.
Jika lebih dari tiga tahun dan kebiasaan ini masih ada maka segera konsultasikan ke dokter terdekat.
Baca Juga: Tanyakan 5 Hal ini untuk Pastikan Vaksin yang Diberikan Pada Anak Anda Aman dan Halal
Posisi kaki membungkuk ketika berjalan
Beberapa anak juga akan mulai belajar berjalan dengan posisi kaki membungkuk.
Namun kebiasaan ini biasanya akan hilang setelah anak berusia 18 bulan.
Prosesnya sangat alami sesuai dengan tahapan anak berjalan. Jika lebih dari usia 24 bulan kaki anak masih membungkuk, maka segera konsultasikan ke dokter anak.
Berjalan menjadi proses yang sangat alami. Anak-anak akan belajar dengan baik dan sesuai dengan naluri anak.
Beberapa ibu akan merasa tercengang ketika anak menciptakan cara-cara sendiri untuk belajar berjalan.
Jadi kewajiban ibu adalah untuk mendampingi dan membantu anak, tanpa harus memaksa anak agar cepat berjalan.