Sesuai Anjuran Agama, ini Tips "Menjinakkan" Mertua yang Cerewet dan Suka Sensi
Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 06 Feb 2018
Foto via ruangmuslimah.com
Mertua anda suka ngomel-ngomel?
Pekerjaan dapur ada yang salah langsung diomel-omelin, lantai kotor sedikit ngomongnya udah kayak kereta ekspres cepet banget. Ada juga yang lebih parah dari itu, di satu sisi hati jadi sebel dan panas, disisi lain orangtuanya suami, bagaimana diriini harus menyikapinya?
Ketika kita telah memutuskan menikah dengan seseorang, berarti kita juga telah memutuskan dan siap untuk menerima dua keluarga yang berbeda menyatu.
Nah, untuk seorang muslimah pasti sudah menjadi kewajiban untuk taat kepada suami. Dan sebagai suami, tentu kita juga tahu bahwa kewajibannya taat adalah kepada ibunya yang paling utama.
Baca juga : Kurangnya Ilmu Agama Pada Orangtua, Hingga Suka Menyumpahi Anak, Bagaimana Meyikapinya?
Untuk anda yang telah menikah, apakah ibu mertua anda menyebalkan? Sering memandang pekerjaan anda tidak benar? Atau sering marah marah? Iri mungkin? Atau sering sensi?
Satu sisi dia bertingkah menyebalkan dan kadang membuat hati anda menjadi panas, sisi lain beliau adalah ibu dari suami sendiri.
Bagaimana cara menghadapinya? Tenang semua itu memang butuh proses, suatu saat pasti anda akan merasakan jadi mertua juga.
Cara menghadapi mertua yang cerewet tidak boleh dibalas dengan cara yang buruk pula, tapi harus dengan cara yang baik dan sesuai anjuran agama. Saat semua terasa buntu maka Allah lah tempat untuk meminta petunjuk.
Di bawah ini ada beberapa cara yang bisa kita minimalisir agar tekanan-tekanan seperti di atas menjadi berkurang.
1. Memisahkan diri dari dirinya
Seorang mertua adalah ibu juga dan dia adalah ratu di rumahnya, yaa di rumah suaminya yang juga mertua anda dia menjadi ratu. Sisi lain anda adalah ratu juga di kerajaan suami anda. Dua ratu tidak bisa ada di tempat yang sama ya.
Alangkah baiknya kalau anda memiliki rumah sendiri dengan suami anda, tidak perlu rumah yang baru bisa kosan atau bisa juga sewa rumah. Dengan begitu anda akan membebaskan diri anda dari jerat mertua yang cerewet.
Tindakan ini bukan berarti memisahkan suami anda dengan orang tuanya tapi cara ini paling efektif untuk membuat rumah tangga dengan suami anda menjadi aman. Jika anda sudah berkorban untuk meninggalkan orang tua anda maka hendaknya suami juga turut mengerti kondisi anda saat ini.
Tentu dengan cara ini juga, anda akan merasa lebih leluasa bercanda dan bermanja bersama suami, dengan begitu pernikahan anda akan semakin romantis dan harmonis.
Baca juga : Pesan Terakhir Bocah SMP yang Dituduh Mencuri Hp "Guruku adalah neraka bagiku"
2. Berbicara dengan mertua
Sering berbicara dan mengajak komunikasi mertua bisa menjadi cara menghadapi mertua cerewet.
Berbicara tidak perlu dengan tema yang berat yaa cukup bicarakan hal hal yang ringan, seperti menu makan, makanan favorit, hewan peliharaan, dan lainnya.
Berbicara dengan nada yang rendah memposisikan diri sebagai anak yang sedang berbicara pada ibunya. Pembicaraan ringan dan sering mendekati mertua bisa anda coba untuk menyelesaikan masalah anda.
Memang sihh tidak semua menantu mau melakukannya karena merasa dia yang tersakiti dari sikap mertuanya. Yaa ini lah rumah tangga banyak lika likunya.
3. Melihat situasi selalu dari dua arah
Ketika ada masalah yang terjadi jangan langsung menyalahkan satu sisi saja, misal orang tua yang salah terus.
Bisa jadi ada salah paham antara anda dan mertua. Saat menyampaikan suatu informasi atau berita bisa dengan perlahan biar tidak ada salah paham ini.
Memang biasanya perselisihan antara mertua dan menantu adalah terletak pada komunikasi yang tidak baik. Saat ada masalah mertua langsung menyalahkan menantu yang kurang perhatian. Atau menantu yang selalu menyalahkan orang tua.
Memandang permasalahan yang terjadi itu dari berbagai arah jadi anda memiliki pandangan yang luas untuk bersikap. Inilah yang disebut dengan kedewasaan berfikir. Tenang dulu cari pokok permasalahannya.
4. Menunjukan kasih sayang pada mertua
Memberikan kasih sayang pada mertua seperti memberi kasih sayang pada orang tua sendiri. Perlakukan dengan sama karena pada dasarnya mertua adalah orang tua anda sendiri yang harus anda beri kasih sayang.
Batu itu sangat keras tapi kalau setiap hari diberi tetesan air maka lama kelamaan batu akan pecah oleh air.
Tidak ada yang tidak mungkin yang penting tugas anda adalah memberinya kasih sayang untuk masalah dibalas atau diterima kasih sayang tersebut itu sudah urusan mertua.
Sebagai menantu anda akan menilai sikap mana yang lebih baik diterapkan untuk menghadapi mertua. Berbagai cara menghadapi orang tua yang jahat hanya anda yang tau cara mana yang tepat untuk dilakukan.
Baca juga : Gara-gara Terpeleset di Dapur, Perut Ibu Hamil ini Tertusuk Pisau
5. Berusaha menjadi orang yang lebih baik
Mertua ikut campur dalam Islam sebenarnya tidak diperkenankan jika sudah tahap mencampuri segalanya yaa. Rumah tangga yang anda bangun dengan suami adalah bahtera yang sedang anda kayuh bersama jadi tidak pas jika mertua mencampurinya.
Berusaha menjadi orang baik tidak akan membuat anda rugi yaa jadi lakukan saja, jadilah menantu yang baik, mengabdi pada suami, merawat anak anak dengan sepenuh hati. Bersabarlah, coba baca kisah suami yang sabar menghadapi istri dan anaknya yang mungkin bisa menjadi inspirasi buat anda.
Jangan terlalu memikirkan sikap mertua pada anda walaupun sebenarnya memang menyakitkan tapi kalau selalu dipikir akan membuat anda menjadi manusia yang menyedihkan.
6. Mencoba merasakan berada di posisi mertua
Coba anda rasakan ketika ada perselisihan antara anda dan mertua membayangkan anda di posisi mertua dan membayangkan anda memiliki menantu yang bersikap seperti anda. Apa yang akan anda lakukan?
Nahh mencoba untuk memikirkan hal tersebut akan membuat anda mengerti kenapa mertua anda sering sebal. Ini berbeda kasus yaa kalau-kalau anda sudah berbuat baik ternyata emang mertua yang tidak mau menerima anda.
Sebenarnya ini bisa diantisipasi sejak memilih calon suami, jangan pernah membuat PR untuk diri anda. Misalnya anda sudah tau kalau orang tua calon suami tidak suka dengan anda lebih baik anda segera mundur.
Jangan berencana “nanti juga luluh kalau aku udah jadi mantunya“ yaa kalau luluh, kalau enggak kan malah anda sendiri yang sakit nantinya.
7. Peran penting dari suami
Ini yang paling penting yaa, suami memiliki peran besar untuk mengantisipasi perselisihan antara istrinya dengan orang tua.
Suami bisa menjadi moderator yang paling baik dan menyampaikan dengan benar kepada kedua belah pihak.
Anda bisa menyampaikan kepada suami tentang perasaan anda yang sebenarnya, anda juga bisa menyampaikan solusi yang anda miliki untuk menyelesaikan permasalahan dengan mertua.
Sebagai suami seharusnya juga tanggap dengan masalah yang dihadapi keluarganya. Karena memang sudah sering terjadi permasalahan antara mertua dan menantu.
Nah setelah membaca ini, mudah-mudahan dapat membantu ya. Jangan lupa untuk senantiasa berdoa kepada Allah, agar Allah selalu menjaga dan memberkahi keluarga kita.