Pernah Mimpi Bertemu Mantan Padahal Anda Sudah Menikah? ini Maknanya

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 24 Jan 2018
Pernah Mimpi Bertemu Mantan Padahal Anda Sudah Menikah? ini Maknanya
Foto via ruangmuslimah.com

Makna jika bermimpi ketemu mantan

Tiba-tiba mimpi masa-masa indah dengan mantan, eh pas dimimpi kepeleset kaget jadi terbangun deh padahal lagi asik-asiknya, tapi kan anda dalam posisi sudah menikah dan jika sering bermimpi ketemu mantan, ternyata ini maknanya dan cara menyikapinya.

Anda sudah menikah, dan suatu kali Anda bermimpi bertemu dengan mantan di masa lalu? Apa maknanya itu?

Ketahuilah salah satu upaya setan untuk mengganggu manusia adalah mempermainkan mereka dalam mimpi.

Baca juga : Dosa Besar, Tanpa Sadar Menyebarkan Aib Pasangan Sama Dengan Mengumbar Aib Anda Sendiri

Karena itu, perlu kita yakini, sumber mimpi tidak selamanya datang dari Allah. Bisa juga karena bawaan perasaan atau permainan setan, sebagaimana dikutip dari ruangmuslimah.com

1. Arti Mimpi Bertemu Mantan Pacar
Apabila Anda mimpi bertemu dengan mantan pacar yang telah lama putus, bisa jadi mimpi tersebut merupakan pertanda bahwa mantan Anda sedang dalam masa penyesalan, karena telah putus dengan Anda.

Apabila ini terjadi dalam dunia nyata, sikap terbaik yang seharusnya Anda lakukan adalah dengan tetap berkomunikasi baik menjaga tali silaturahmi, sebagaimana yang diajarkan dalam surat An Nisa ayat 1 tentang pentingnya menjaga tali silaturahmi.

Disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairahradhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Mimpi baik (rukyah) itu datang dari Allah dan mimpi buruk (hilm) datang dari setan. Maka apabila salah seorang di antara kalian bermimpi yang tidak menyenangkan hendaklah dia meludah ke samping kiri sebanyak tiga kali dan memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatannya sehingga mimpi itu tidak akan membahayakannya.” (Shahih Muslim No.4195)

Diantara mimpi yang datang dari setan adalah mimpi buruk,

عَنْ جَابِرٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِىٌّ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ رَأَيْتُ فِى الْمَنَامِ كَأَنَّ رَأْسِى ضُرِبَ فَتَدَحْرَجَ فَاشْتَدَدْتُ عَلَى أَثَرِهِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِلأَعْرَابِىِّ « لاَ تُحَدِّثِ النَّاسَ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِكَ فِى مَنَامِكَ ». وَقَالَ سَمِعْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- بَعْدُ يَخْطُبُ فَقَالَ « لاَ يُحَدِّثَنَّ أَحَدُكُمْ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِهِ فِى مَنَامِهِ .

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, ada seorang Arab badui datang menemui Nabi kemudian bertanya, “Ya rasulullah, aku bermimpi kepalaku dipenggal lalu menggelinding kemudian aku berlari kencang mengejarnya”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada orang tersebut, “Jangan kau ceritakan kepada orang lain ulah setan yang mempermainkan dirimu di alam mimpi”. Setelah kejadian itu, aku mendengar Nabi menyampaikan dalam salah satu khutbahnya, “Janganlah kalian menceritakan ulah setan yang mempermainkan dirinya dalam alam mimpi” (HR. Muslim 2268)

Baca juga : Video Pertontonkan Tindakan Pria Bejat Pada Gadis Cilik, ini Peringatan untuk Orang tua

Demikian pula mimpi jorok, mimpi ini datang dari setan,

Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

الرُّؤْيَا مِنَ اللَّهِ، وَالحُلْمُ مِنَ الشَّيْطَانِ

“Mimpi baik itu dari Allah, dan mimpi buruk dan mimpi jorok itu dari setan.” (HR. Bukhari 5747 dan Muslim 2261)

Untuk itulah, mayoritas ulama berpendapat, para nabi tidak pernah mengalami mimpi jorok, karena mimpi jorok dari setan.

Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah dinyatakan,

والاحتلام من الشيطان ولذلك ذهب جمهور أهل العلم إلى عدم جواز احتلام النبي صلى الله عليه وسلم وغيره من الأنبياء لأن فيه تلاعباً من الشيطان

Ihtilam (mimpi jorok) dari setan. Karena itu, mayoritas ulama berpendapat, mimpi jorok tidak mungkin terjadi pada diri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para nabi lainnya. Karena mimpi ini dipermainkan setan. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 32576)

Keterangan mayoritas ulama ini dikuatkan dengan keterangan yang diriwayatkan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,

ما احتلم نبي قط، إنما الاحتلام من الشيطان

Para nabi tidak pernah mengalami mimpi jorok. Karena mimpi jorok dari setan. (HR. Thabrani dalam al-Kabir 11398, dan para ulama menilainya sebagai riwayat yang dhaif dalam dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Abdul karim bin Abi Tsabit dan dia disepakati lemahnya – keterangan al-Haitsami dalam Majma’ Zawaid, 1/332).

Mimpi Tidak Dihisab

Amalan apapun yang dilakukan orang ketika tidur, tidak akan ditulis sebagai pahala atau dosa. Orang yang tidur sama sekali tidak sadar, sehingga amalnya tidak dihitung.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رفع القلم عن ثلاثة عن المجنون المغلوب على عقله حتى يفيق وعن النائم حتى يستيقظ وعن الصبى حتى يحتلم

“Pena catatan amal itu diangkat (tidak dicatat amalnya, pen.), untuk tiga orang: orang gila sampai dia sadar, orang yang tidur sampai dia bangun, dan anak kecil sampai dia balig.” (HR. Nasai 3432, Abu Daud 4398, Turmudzi 1423, dan disahihkan Syuaib al-Arnauth)

Sehebat apapun maksiat yang dilakukan seseorang dalam mimpi, tidak akan dihisab sebagai amalan. Sekalipun bentuknya selingkuh.

Karena tidak dicatat sebagai dosa maupun pahala, kita tidak perlu resah atau merasa sedih dan berdosa. Lupakanlah, itu cara terbaik.

Baca juga : Sabda Rasulullah: "Disini Sudah Jelas Siapa Ahli Surga dan Neraka Karena 50.000 Tahun Lalu Sudah Ditetapkan"

Jangan Diceritakan

Bagian ini yang penting untuk diingat. Jangan sampai mimpi yang dialami sepasang suami istri menjadi sumber malapetaka keluarga.

Bisa jadi, sang istri yang bermimpi dengan mantan pacarnya merasa berdosa dengan mimpinya, lalu dia ceritakan kepada suaminya.

Sayangnya, suami pencemburu tidak paham hakekat mimpi menjadi naik pitam dan langsung mendzlimi istrinya. Sukses sudah apa yang menjadi tujuan setan terhadap mimpi itu.

Karena itu, apapun yang anda alami dalam mimpi, sebaiknya dilupakan dan jangan sampai diceritakan.

Tidak semua orang bisa memaklumi dan memahami dengan benar, mimpi yang anda alami. Karena itu, jangan membantu setan untuk mewujudkan cita-citanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

لا تكونوا عونا للشيطان على أخيكم

”Janganlah kalian menjadi pembantu setan untuk menjerumuskan saudara kalian.”(HR. Ahmad 4168 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).
SHARE ARTIKEL