"Jangan Menggendong Anak di Pundak" Apakah Hal ini Ada Larangan dalam Islam?

foto via konsultasisyariah.com

Mitos or fakta?...

"nak, jangan gendong anakmu dipundak. karena kalau nanti sudah besar bisa jadi anak durhaka"

Apakah anda pernah mendengar hal seperti ini atau mengalaminya sendiri. Kata orangtua seperti ini memang membuat khawatir.

Tapi sebenarnya bagaimana islam memandang hal ini dan bagaimana hukumnya? untuk lebih jelasnya, berikut islam menanggapi hal ini sebagaimana dikutip konsultasisyariah.com

Biasanya para orangtua jaman dulu Agar sebuah tradisi bisa lestari di masyarakat, terkadang mereka menggunakan cara dengan memberikan ancaman atau dorongan.. seperti;

• Kalau nyapu tidak bersih, suaminya brewokan. 

• Duduk di atas bantal nanti jadi bisulan. 

• Anak gadis yang duduk di depan pintu dipercaya sulit dapat jodoh 

• Kalau makan harus habis, jika tidak, ayamnya akan mati. 

• Menyapu diarahkan keluar, menjauhkan rezeki.

Baca Juga : Masih Banyak yang Kliru, Cara Gendong Bayi Dengan Selendang Jarik yang Benar Itu Seperti ini

Meskipun kita mengakui, sebagian dari adab itu diajarkan untuk keteraturan. Hanya saja yang menjadi masalah, terkadang dikaitkan dengan ancaman takdir buruk, padahal bisa jadi sama sekali tidak ada hubungannya.

Karena itu, kita perlu memisahkan antara tradisi, hukum, dan takdir. Adab bisa saja mengacu kepada urf (kebiasaan) yang berlaku di masyarakat. Sementara untuk hukum, mengacu kepada penjelasan sumber syariat (al-Quran dan Sunah), sedangkan takdir, itu rahasia Allah.. hanya Allah yang tahu. Selama tidak ada keterangan dari dalil tentang masalah takdir, tidak selayaknya pelanggaran adab kita kaitkan dengan takdir.

Termasuk dilarang menggendong anak di atas pundak, karena anak bisa menjadi berani atau durhaka kepada kedua orang tua.

Larangan menggendong anak di pundak, ini tradisi. Anak menjadi berani kepada orang tua, ini takdir. Dan belum tentu tradisi ini memberi efek samping ke hal yang buruk, sebagaimana pula, belum tentu tradisi ini secara hukum  terlarang.

Baca Juga : Stop, Jangan Lakukan 3 Hal ini Saat Bayi Terjatuh. Berbahaya Bun

Ada sebuah riwayat yang bisa kita jadikan acuan, bolehnya menggendong anak di atas pundak.

Dari Uqbah bin al-Harits Radhiyallahu ‘anhu, beliau bercerita,

خَرَجْتُ مَعَ أَبِي بَكْرٍ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ بَعْدَ وَفَاةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِلَيَالٍ وَعَلِيٌّ يَمْشِي إِلَى جَنْبِهِ فَمَرَّ بِحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ، يَلْعَبُ مَعَ غِلْمَانٍ فَاحْتَمَلَهُ عَلَى رَقَبَتِهِ وَهُوَ يَقُولُ

Aku ikut shalat jamaah asar diimami Abu Bakr – beberapa hari setelah wafatnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam – ketika itu Ali berjalan di samping beliau. Lalu Abu Bakr ketemu Hasan bin Ali yang sedang bermain bersama anak-anak. Abu Bakr langsung menggendongnya di atas pundaknya, sambil mengatakan,

Baca Juga : Akibat Kecerobohan Orangtua, Kaki Bayi ini Putus Karena Masuk Rantai Motor

وَأَبِي شِبْهُ النَّبِيِّ لَيْسَ شَبِيهًا بِعَلِيٍّ

“Sungguh, dia lebih mirip dengan Nabi dan tidak mirip dengan Ali.”

Dan Ali tertawa melihat itu. (HR. Bukhari 3542 & Ahmad 40)

Karena itu, tidak jadi masalah menggendong anak kecil di atas pundak.

Nah, jadi jangan takut dan khawatir jika menggendong anak dipundak. Karena islam tak melarang dan tak ada hadist atau ayat untuk menguatkannya.