Beredar Permen Susu Mengandung Narkoba, ini Faktanya yang Dijelaskan Kapolres Banyumas

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 19 Dec 2017
Beredar Permen Susu Mengandung Narkoba, ini Faktanya yang Dijelaskan Kapolres Banyumas
Foto: kumparan.com, beredar permen susu mengandung narkoba

Usut permen susu narkoba

Seorang anak mengalami "ngefly" dan tak mau makan, berhari-hari sehabis makan permen susu. Setelah diselidiki kapolres banyumas dan BPOM ditemukan fakta-fakta yang sebenarnya terjadi. 

Di media sosial, beredar kabar adanya permen susu yang mengandung narkoba jenis benzodiazepin di Banyumas. Disebutkan bahwa seorang anak mengkonsumsi permen tersebut lalu enggan makan selama tiga hari dan mengalami efek ngefly.

Sebagaimana mengutip dari kumparan.com, Kapolres Banyumas untuk mengkonfirmasi kabar tersebut. Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara, mengatakan bahwa kandungan benzodiazepin bukan berasal dari permen melainkan urine anak tersebut.

"Yang positif benzodiazepin itu urine anaknya bukan permennya," ujar Bambang.

Baca juga : Detik-detik Menegangkan, Mobil Hanyut di Sungai Brantas Mojokerto ini Berlangsung Dramatis

Menurut Bambang, ketika mengkonsumsi permen susu tersebut, anak itu sedang dalam kondisi tidak sehat dan sehabis diberikan obat.

"Jadi kondisi si anak memang lagi tidak sehat jadi sebelumnya dikasih obat," tambah Bambang.

Kandungan benzodiazepin memang terdapat di sejumlah obat yang diresepkan oleh dokter. Zat ini mempunyai efek sedatif atau menenangkan.

Menanggapi hal tersebut, saat dikonfirmasi, Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung, Abdul Rahim menegaskan, bahwa informasi tersebut tidaklah benar atau masih diragukan keabsahannya.

Dia menjelaskan dalam postingan di media sosial disebutkan bahwa kandungan permen tersebut telah dilakukan test lab ke Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan hasil positif mengandung narkoba Benzodiazepine.

Berikut ini postingan yang mengunggah jika permen susu mengandung narkoba:



"Teman-teman BPOM sudah menghubungi ke Lab BNN. Mereka tidak menerima sampel dimaksud. Jadi masih diragukan (infonya)," katanya saat dikonfirmasi Galamedia, Senin (18/12/2017).

Terkait sebaran informasi tersebut, dijelaskan Abdul Rahim, pihaknya masih menelusuri, tapi belum dapat contoh sampel permen tersebut.

Dia menyarankan jiga ada yang mempunyai sampel silakan dikirim ke BPOM Bandung untuk dilakukan uji coba. "Kalau punya sampel boleh kirim ke kami untuk kita uji," ujarnya.

Perlu diketahui benzodiazepin adalah jenis obat yang memiliki efek sedatif atau menenangkan.

Benzodiazepin biasanya diresepkan bagi mereka yang cemas atau tertekan dan dapat digunakan dalam pengobatan jangka pendek pada beberapa masalah tidur tertentu.

Baca juga : UU Menikah Dengan Teman Sekantor Disahkan, ini 4 Hal Merugikan yang Bisa Terjadi

Benzodiazepin diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek pada ansietas berat tetapi penggunaan jangka panjang sebaiknya dihindari.

Kandungan Benzodiazepine ini disinyalir ada di permen berwarna biru bertuliskan "Pindy Susu".

Abdul Rahim pun menghimbau, terkait info tersebut bagi masyarakat tetap harus waspada namun jangan mudah percaya kepada isu-isu di medsos sebelum diyakini benar.

Permen itu bukan makanan pokok yang harus dikonsumsi sehari-hari.

"Tetapi jika ada isu sepeerti itu (mengandung narkoba) untuk kehati-hatian bolehlah melarang anak kita mengkonsumsinya dulu. Kalau memang ada yang makan permen langsung fly laporkan ke Polisi, BNN atau Ke BPOM untuk kami tindaklanjuti, (menelusuri sumber pembelian, membeli untuk diuji di lab kami)," pungkasnya.
SHARE ARTIKEL