Sungguh Tragis, Kisah Wanita Cantik yang Terpaksa Tinggal dengan 32 Pria di Pulau Terpencil

Penulis Unknown | Ditayangkan 07 Jul 2017
Sungguh Tragis, Kisah Wanita Cantik yang Terpaksa Tinggal dengan 32 Pria di Pulau Terpencil

Seorang wanita sendirian di pulau terpencil dengan 32 orang pria? Bisa dibayangkan hal apa yang akan terjadi?

Membacanya saja pastilah sudah membuat heran, apalagi wanita yang juga akan merasa takut apabila membayangkannya. Dikelilingi oleh banyak pria dan hanya ada satu-satunya wanita di sana. Pikiran buruk pun bisa saja menyergap satu persatu pria di sana.

Artikel pilihan : Dibagikan Hingga 20 Ribu Kali, Kisah Saudara Masuk Sumur Ini Bikin Orang Tertegun dan Menangis!

Lantas, mengapa dia hanya wanita di daerah tersebut, dan apa yang sebenarnya terjadi?

Kisah tragis yang memilukan ini pernah menimpa seorang wanita asal Jepang bernama Kazuko Higa. Dia pun terpaksa harus tinggal bersama dengan 32 pria di sebuah pulau terpencil. Dia sama sekali tidak mengenal para pria tersebut. Dan, keberadaannya sebagai wanita satu-satunya di pulau tersebut pun menjadi awal mula bencana.

Cerita tragis ini bermula di tahun 1939. Saat itu, Higa yang sebelumnya menetap di Okinawa memutuskan untuk beralih ke Pulau Saiban. Hal ini dilakukannya agar bisa bertemu dengan kakaknya yang ada di Kota Nanyang. Selepas dari Pulau Saiban, Higa kembali pindah ke Pulau Barkandan.

Di pulau ini, Higa berkenalan dengan pria dan kemudian menikah. Usianya pun masih sangat muda saat itu, hanya 18 tahun. Suami Higa saat ini dikenal sebagai supervisor yang bekerja di Nanyang. Di tahun 1944, suami Higa ternyata dipindah tugaskan ke pulau terpencil bernama Pulau Antahan. Selain itu, ada pula bos suami Higa yang juga turut dipindah tugaskan ke sana.

Saat berada di Pulau Antahan, tiba-tiba terjadi serangan oleh pasukan musuh. Mengingat, saat itu memang memasuki era Perang Dunia II. Suami Higa pun hilang tak berbekas. Tidak ada kabar berita yang diterimanya. Setelah kehilangan kabar suaminya, Higa pun akhirnya memutuskan menikah kembali dengan bos suaminya.

Tak lama, tepatnya pada tanggal 12 Juni 1944, terjadi pertempuran di perairan tak jauh dari Pulau Antahan. Akibat pertempuran tersebut, terdapat 31 orang yang kemudian berenang untuk sampai ke Pulau Antahan. Alhasil, Higa bersama suaminya pun harus tinggal bersama dengan 31 pria lainnya. Saat itu, tentara Amerika menjadi penguasa dari pulau ini.

Pada tanggal 15 Agustus 1945, prajurit Amerika memberi tahu kalau para penduduk di Pulau Antahan telah bebas. Berbondong-bondong, masyarakat di sana pun memilih untuk keluar dari pulau. Namun, lain halnya dengan 32 pria beserta dengan Higa. Mereka memilih untuk menetap di pulau tersebut. Mereka curiga dengan pemberitahuan dari prajurit Amerika dan takut kalau itu tipuan belaka.

Mereka pun memilih untuk tinggal dan melakukan aktivitas perburuan sebagai sarana untuk mencari makan. Di tengah-tengah kejadian, para lelaki di Pulau Antahan ini menemukan empat pucuk pistol dan bom peninggalan prajurit Amerika. Dari empat pistol, dua di antaranya bisa digunakan. Tragedi memilukan pun mulai terjadi.

Para pria di pulau itu berebut menjadi pemegang pistol. Hukum rimba pun berlaku. Siapa pun yang memegang pistol adalah orang yang berkuasa. Dia pun akan menjadi orang yang memiliki Higa. Tentu saja hal ini sangat menarik, apalagi sebagai seorang manusia, kebutuhan seksual menjadi hal yang penting. Dan, Higa merupakan satu-satunya wanita di pulau itu.

Sungguh Tragis, Kisah Wanita Cantik yang Terpaksa Tinggal dengan 32 Pria di Pulau Terpencil

Artikel pilihan : Karoshi, Kisah Nyata Kaum Muda Jepang yang Bekerja Keras Hingga Akhirnya Tewas

Higa pun histeris, dan melakukan berbagai upaya untuk keluar dari pulau. Satu bulan setelah itu, akhirnya dia pun meminta pertolongan seorang prajurit Amerika untuk membawanya keluar pulau. Dia pun kembali ke Jepang dan kembali berkumpul bersama keluarganya.

Satu tahun setelah kepulangan Higa, tepatnya pada tanggal 6 Desember 1951, pria terakhir yang bertahan di Pulau Antahan akhirnya menyerah. Pria tersebut akhirnya mengikuti langkah Higa dan pulang ke tanah Jepang.

Kisah ini pun kemudian sangat terkenal di negeri Jepang. Bahkan, ada film berjudul Tokyo-jima yang dibuat berdasarkan kisah Higa di Pulau Antahan.

Sungguh tragis bukan? Mungkin itulah seulas dari sejarah masa lalu yang kelam, dan kini pun menjadi sebuah cerita yang meskipun nampak kalut, akan tetapi itulah bagian dari sebuah hidup. Orang-orang yang tega membunuh satu sama lain hanya demi kepuasaan dan kekuasaan. Sebuah cerita yang telah tersimpan dan menjadi sebuah gambaran betapa muramnya akibat dari peperangan yang terjadi.

Bagaimana menurutmu?
SHARE ARTIKEL