13 Tahun Jalani Profesi Mulia, Pemandi Jenazah Ini Beberkan Fakta Mengejutkan

Penulis Unknown | Ditayangkan 26 Jul 2017

Memandikan jenazah merupakan sebuah profesi yang mulia. Tapi sayangnya banyak dipandang sebelah mata. Meski begitu, ibu 48 tahun ini masih tetap menjalani pekerjaannya itu selama 13 tahun.

13 Tahun Jalani Profesi Mulia, Pemandi Jenazah Ini Beberkan Fakta Mengejutkan

BACA JUGA: Berniat Pasang BEHEL? Yakin Masih Mau, Jika Tahu Dosanya Sebesar Ini

Dikutip dari tribunnews, Malah tak jarang keluarga dari korban yang pingsan dan histeris bisa redam setelah diberi jampe-jampe oleh Siti Yunengsih. Ibu yang tinggal di kampung Babakan, Desa Banjarwaru, Ciawi, Kabupaten Bogor ini berujar bahwa dirinya menjalani profesi tersebut dengan niat ibadah.

"Belum, saya belum pernah, kalo abis mandiian ada ririwa (gentayangan) itu belum pernah, ya niatnya ibadah. Kadang ada orang pingsan, keluarganya, saya kasih jampe-jampe," katanya.

Ibu 4 anak itu bercerita jika kerjanya itu berawal saat diajak oleh ibunya, Iyong Sopiah, yang juga tokoh masyarakat di Ciawi dan dikenal sebagai pemandi jenazah.

Sebelum sang ibu wafat, Enen pun sudah disuruh untuk mencoba memandikan mayat saat itu ketika bibinya meninggal

Sejak saat itulah Enen mulai menjadi penerus memandikan jenazah sejak sang ibu wafat ketika berumur 87 tahun.

"Awalnya, dulu pas bibi meninggal, silahkan belajar mandiin, kata emak. Ada lagi yang meninggal, terus lagi," ungkapnya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (21/7/2017).

Sampai saat ini wanita yang akrab disapa Enen itu bertugas di rumah sakit. Bahkan ia sudah tak asing lagi jika dihadapkan dengan jenazah yang bentuknya sudah tidak utuh.

"Awalnya takut, kalo (mandikan jenazah) di rumah sakit, kan ada jenazah yang tubuhnya udah hancur, gitu, tapi udah sekali, selanjutnya udah biasa," ungkap Enen kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (21/7/2017).
SHARE ARTIKEL