"Wahai Masalah, Aku Tak Lemah! Ini 2 Cara Mudahku untuk Menghancurkanmu!"

Penulis Unknown | Ditayangkan 04 Apr 2017

Setiap orang pasti ingin jika semua permasalahan mereka berakhir dan berganti dengan bahagia. Mana mungkin ada orang yang mau terjebak dalam sebuah lubang kelam berlarut-larut, meskipun banyak bantuan yang datang. Memang sangatlah mustahil, bagi setiap orang untuk tidak terhindar dari permasalahan.

Baca juga : "Pendamlah Rasa Sedih, Apakah Dirimu Dapat Menjamin Masih Hidup Bulan Ini?"

Namun, jika memang tengah terjebak dalam masalah, ada dua pernyataan yang mampu membuat masalah lebih ringan dari yang dia alami. Seperti pada sebuah kisah berikut ini, dimana masalah bukanlah penghalang untuk meraih kebahagiaan.

"Hai masalah besar, aku punya Tuhan yang Maha Besar untuk menolak dan memukulmu mundur dari kehidupanku".

Hari itu, seorang laki-laki bergegas menemui Sayyidina Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu. Laki-laki ini mengisahkan perjalanan hidup yang dia hadapi. Semuanya dipenuhi masalah. Rumit. Tidak bertepi. Tanpa ujung.

Dadanya terasa amat sempit karena tumpukan persoalan. Semakin mencari solusi, dia justru mendapati masalah-masalah baru yang tidak pernah terpikirkan. Laki-laki ini berada pada kondisi galau akut yang benar-benar membuatnya merasa tidak kuat untuk melanjutkan hidup.

Usai mendengarkan keluhan si laki-laki, menantu sekaligus sahabat terbaik Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam ini meminta izin, “Wahai Fulan, bolehkah aku menyampaikan dua pertanyaan kepadamu?

Tentu saja. Silakan. Sampaikan pertanyaannmu,” jawab si laki-laki.

Apakah engkau lahir ke dunia ini dengan membawa masalah-masalah tersebut?” Tanya suami dari Sayyidatina Fathimah binti Muhammad.

Tentu tidak!” Jawab si laki-laki. Lugas.

Apakah kelak jika mati, persoalan-persoalan hidup itu akan mengikutimu?” Ujar anak Abu Thalib kedua kali.

Tentu tidak!” Ujar si laki-laki.

Jika demikian, mengapa engkau bersedih atas sesuatu yang tidak engkau bawa saat datang (hidup di dunia) dan tidak mengikutimu ketika pergi (hidup di alam akhirat)? Bersabarlah atas urusan dunia,” tegas Sayyidina Ali.


Baca juga : Meski Proses Mudah dan Cepat, Hutang di Bank Bisa Datangkan Ancaman Tak Main-main Ini!

Dalam kelanjutan riwayat ini, sepupu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam ini menyampaikan nasihat agar si Fulan (dan kaum Muslimin pada umumnya) meluaskan pandangan ke arah depan, alam akhirat. Jangan sibuk dengan urusan bumi (dunia). Sebab jika seseorang mengutamakan akhirat dan tidak fokus dengan dunia, maka ia akan mendapatkan apa yang dikehendaki.

Lagi pula, dunia dan seluruh persoalannya amat tak layak untuk diprioritaskan hingga seseorang galau karenanya. Sebab dunia dan seluruh isinya berada dalam Kekuasaan Allah Ta’ala. Dia telah membagi jatah rezeki dengan sangat sempurna dan mengatur seluruh persoalan hidup makhluk-Nya.

Ingatlah, hidup hanya berada dalam dua kondisi; lapang/mudah/bahagia atau sempit/sukar/sedih. Semuanya dipergilirkan. Sehingga hidup pun cukup dengan dua kiat nan sangat sederhana; sabar saat ditimpa duka, ujian, dan kesempitan atau bersyukur ketika mendapatkan kelapangan, kemudahan dan kebahagiaan.
SHARE ARTIKEL