Sering Melihat Pasangan Hidup Terlihat Tidak Bahagia? Mungkin Kamu Melewatkan Hal Hal Ini

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 03 Apr 2017

Sering Melihat Pasangan Hidup Terlihat Tidak Bahagia? Mungkin Kamu Melewatkan Hal Hal Ini

Sahabat, pernikahan dan membina rumah tangga tak selamanya berjalan mulus seperti di film atau sinetron, ada kalanya diri kita dan pasangan hidup terlihat tidak bahagia menjalani hari-hari berumah tangga, lalu apa yang perlu kita lakukan untuk memperbaiki keadaan?


Semoga beberapa kiat berikut ini bisa membantu membangun kembali pernikahan dan rumah tangga yang bahagia, sakinah, mawadah warahmah:

1. Ajak pasangan bicara dari hati ke hati

Memang tidak mudah bicara dari hati ke hati, akan tetapi hal ini perlu dilakukan jika ingin memperbaiki keadaan. Pembicaraan dari hati ke hati ini meliputi perasaan yang dirasakan selama pernikahan, dan apa yang diharapkan ada di masa depan. Komunikasi merupakan kunci penting dari hubungan suami istri.

Kedua belah pihak perlu terbuka terhadap keberatan yang dimiliki, dan saling menerima terlebih dahulu tanpa sanggahan. Setelah masing-masing pihak mengeluarkan uneg-uneg yang dirasakan, barulah bisa membahas tiap poin yang disampaikan, dan mencari jalan tengah yang disetujui kedua belah pihak.

Misalkan, suami merasa tidak bahagia karena istri tidak bisa memasak dan membuatkan suami bekal makanan untuk di kantor, di lain pihak… istri tidak bisa memasak karena trauma dengan kompor, carilah jalan tengah yang bisa memfasilitasi keinginan dan kemampuan kedua belah pihak. Contoh: Istri membuatkan bento sebagai bekal makanan suami ke kantor, karena bento tidak memerlukan kompor untuk membuatnya.

BACA JUGA : Muslimah, Suamimu Over Protektif Sampai Membuat Stres, Segera Lakukan Hal Hal Berikut Ini !!

Bicarakan juga apa yang diharapkan di masa depan dalam rumah tangga ini. Bagaimana pun, sebuah perusahaan saja memerlukan visi misi, apalagi rumah tangga… yang dapat menyampaikan seluruh penghuninya ke surga. Perlu sekali memiliki visi yang jelas.

2. Buat kesepakatan untuk memperbaiki keadaan

Buatlah kesepakatan berdua sebagai tanda iktikad baik bahwa kedua belah pihak menginginkan perubahan yang lebih baik dalam rumah tangga yang dijalani. Misalkan, kesepakatan bahwa tiap bulan harus jalan traveling berdua saja, dan kesepakatan lainnya yang bisa menambah gairah dan motivasi suami ataupun istri dalam pernikahan.

3. Sadari bahwa merasa bahagia bukanlah tanggungjawab pasangan, melainkan tanggungjawab pribadi!

Ini penting untuk ditegaskan, bahwa kebahagiaan dalam rumah tangga bukanlah tanggungjawab pasangan hidup kita. Kita perlu untuk menyandarkan segala niat hanya untuk Allah, sehingga tidak memaksa kehendak pada pasangan hidup.

Ketika pernikahan kita dilandasi niat sebagai ibadah, wasilah mendekatkan diri pada Allah, maka kebahagiaan bukanlah berasal dari pasangan hidup kita, melainkan dari kemampuan kita member yang terbaik untuk pernikahan ini.

Sahabat, pikirkan kembali bahwa hidup begitu singkat, jangan sampai kita menghabiskan waktu hidup kita hanya untuk menyesali apa yang terjadi, dan tidak berbahagia menjalani hari, lakukanlah segala sesuatu untuk membuat diri sendiri bahagia dan bangga pada kehidupan dan pernikahan yang telah Allah anugerahkan untuk kita.

SHARE ARTIKEL