Pengen Tenang Jangan Dugem! Plesiran Juga Mahal Kan? Lakukan Hal Ini Saja
Penulis Unknown | Ditayangkan 10 Apr 2017Dewasa kini, banyak sekali orang-orang yang sangat sulit untuk mencari ketenangan hidup dikarenakan hal tersebut tak semudah membalikkan kedua tangan. Benar, ketenangan diri dan batin sangatlah langka dialami oleh setiap pribadi karena masalah yang dilalui pun juga berbeda-beda. Oleh karena itu penyelesaian yang diambil juga bermacam-macam, seperti misalnya pergi ke bar, mendengarkan musik, berolahraga, atau plesiran.
Lantas, tahukah bahwa Islam mempunyai cara yang cukup mudah dan murah untuk hal tersebut?
Artikel pilihan : Hilang Keperawanan, Ternyata Istri Pernah Berzina, Apa yang Suami Harus Lakukan?
Siapapun orangnya pasti ingin hidup tenang. Meski tidak dipungkiri, masalah tentu akan datang silih berganti. Karena meraih ketenangan itu bukan berarti tidak memiliki masalah. Namun, bagaimana caranya ketenangan itu diraih seorang muslim meskipun sedang dilanda masalah.
Lantas, bagaimana meraih ketenangan itu? Yakni dengan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan berdzikir seseorang bisa meraih ketenangan itu. Karena ketika berdzikir seseorang akan mengingat dan merasa bersama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Inilah sumber ketenangan bagi seorang Muslim.
Kecemasan atau kegelisahan seseorang juga bisa dirasakan karena berbuat maksiat atau melanggar larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasa cemas dan gelisah akan menjauhi orang yang selalu berdzikir karena merasakan Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu dekat dengan-Nya.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram,” (QS. 13 :28).
Tafsir Jalalain menyebutkan, yaitu orang-orang yang beriman dan yang merasa tenang, tenteram (hati mereka dengan mengingat Allah) mengingat janji-Nya. (Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram) yakni hati orang-orang yang beriman.
Sementara itu, Ibnu Katsir menjelaskan, “Maksudnya, hati akan menjadi baik dan menjadi senang ketika menuju ke sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hati menjadi tenang ketika mengingat Allah, dan hati merasa puas ketika merasa bahwa Allah adalah Pelindung dan Penolongnya.”
Artikel pilihan : Halo Dariku, Kenangan yang Menjadi Tempat Penyimpan Hidupmu
Dzikrullah (mengingat Allah) akan membawa ketenangan batin karena ingat kepada Allah berarti ingat akan ke-Mahakuasa-Nya. Masalah seberat dan sebesar apa pun, sangat kecil dalam pandangan Allah. Sebaliknya, jika hati berpaling dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengabaikan perintah dan larangan-Nya, maka kehidupan akan gelisah dan jauh dari ketenangan.
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghidupkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Dia berkata, “Ya Rabbi, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta? Padahal aku dahulunya adalah seorang yang dapat melihat?.Allah berfirman ‘Demikianlah, telah dating kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu pula pada hari ini kamupun dilupakan’,” (QS. Thaha :124-126).