Halo Dariku, Kenangan yang Menjadi Tempat Penyimpan Hidupmu

Penulis Unknown | Ditayangkan 10 Apr 2017
Halo Dariku, Kenangan yang Menjadi Tempat Penyimpan Hidupmu

Ketika seseorang mengetahui perihal apa saja yang ia ingin dan tidak lakukan di dunia, maka ada kalanya sesuatu itu muncul. Merangkai cerita satu demi satu untuk menjadikan seseorang tersebut bisa kembali ke masa lalu, atau dengan pilihannya sendiri untuk maju dan menggapai masa depan.

Baca juga : Hilang Keperawanan, Ternyata Istri Pernah Berzina, Apa yang Suami Harus Lakukan?

Tahukah kamu apa itu? Perkenalkan, namanya adalah kenangan. Ia lahir beberapa saat setelah kita lahir. Terkadang kita bermain dengan rinai hujan yang kita pandangi dari sudut jendela. Terkadang lagi, kita tertawa melihatnya bersenandung dengan lembayung.

Kenangan bagaikan api, ia bisa menghangatkan, atau membakar. Ia sering kali hadir saat kita berusaha melupakan, lalu hilang saat kita berusaha mengingat. Tapi kita tidak bisa mempungkiri bahwa kita dibentuk dari kenangan, bahkan apa yang kita rasakan hari ini pun akan jadi kenangan beberapa detik dari sekarang.

Kenangan mencintai kita tak selalu saja berjalan di depannya. Ia tidak berharap kita selalu menengok ke arahnya. Katanya, nanti kita lupa melihat apa yang ada di depan. Namun, ia tidak mau kita sama sekali melupakannya. Dari mana kita akan belajar jika tidak mau lagi melihat barang sejenak?

Tuhan mengirimkan dua wajah untuk kenangan, memang kodratnya seperti itu. wajah cantiknya untuk membantu kita menghargai apa yang pernah kita punya, dan wajah buruknya membantu kita menghargai kehidupan.

Halo Dariku, Kenangan yang Menjadi Tempat Penyimpan Hidupmu

Baca juga : Mau Rezeki Tapi Masih Suka Begini? Ternyata, Ini Penghalang Semua Rezekimu!

Membenci atau mencemburui kenangan adalah hal yang melelahkan dan tidak berguna. Sebab, tempatnya selalu di belakang, sebagai kawan dan juga guru. Kita takan pernah bisa mengubah kenangan, kita hanya bisa belajar darinya. Itulah, namanya adalah kenangan. Oleh karena itu, jangan berdiri dan melihat dunia berputar melewati kita.

Teruslah berjalan dan berharap pada yang Kuasa, kalau kenangan itu bisa membuat kita lebih berati lagi nantinya.
SHARE ARTIKEL