Agar Rumah Tangga Menjadi Tentram, Pasutri Wajib Memiliki Sifat Ini !!
Penulis Cang Karna | Ditayangkan 03 Apr 2017
Meminta maaf dan memaafkan, ya, sifat inilah yang harus dimiliki oleh pasangan suami istri, saling memaafkan antara dua orang pasangan, bisakah meminta maaf jika memiliki salah? Dan bisakah memaafkan jika pasangan hidup melakukan kesalahan? Jika jawabannya ya, Sahabat Ummi telah memiliki karakter yang dibutuhkan untuk membangun rumah tangga harmonis.
Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199)
Dalam ayat lain Allah berfirman: "...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22)
Mengapa kemampuan meminta maaf dan memaafkan begitu penting untuk mewujudkan rumah tangga harmonis? Tentu saja karena setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan bisa melakukan kekhilafan!
Bayangkan jika pasutri tidak memiliki kedua sifat ini, maka rumah tangga akan dipenuhi pertengkaran karena tidak ada yang mau meminta maaf terlebih dulu, dan kesalahan kecil pun sulit untuk dimaafkan.
Misalnya, istri tidak bisa memaafkan suami yang melupakan hari ulangtahunnya, atau karena suami terlambat menjemputnya saja istri sudah mengomel panjang lebar seolah berkata “tiada maaf bagimu!”
BACA JUGA : Seperti Apakah Rumah Tangga Yang Harmonis Ala Rosululloh SAW?? Seperti Inilah Gambarannya
Atau jika berbuat salah, istri tidak punya nyali untuk mengakui dan meminta maaf pada suami, malahan membela diri. “Aku kan begini gara-gara kamu! Bukan aku yang salah doong!” Terbayang betapa menyebalkannya karakter istri yang tidak mau meminta maaf dan memaafkan.
Sebaliknya, suami yang tidak bisa memaafkan istrinya pun akan mengancam keharmonisan rumah tangga. “Kamu jadi istri kok tidak bisa melayani suami, masak nggak becus, nyuci baju nggak bersih, nyapu-ngepel nggak bisa!”
Padahal istri bukanlah pembantu, maafkanlah jika ia memiliki kekurangan dalam hal mengurus pekerjaan rumah tangga, bisa jadi istri memiliki latar belakang keluarga mampu yang terbiasa dilayani, bukan melayani. Maka daripada menyalahkan istri, lebih baik memaafkan sambil mengajarkannya, atau justru mengupah orang untuk membantu istri melakukan tugas rumah tangga.
Demikian juga jika suami punya salah, jangan segan untuk meminta maaf segera pada istri. Percayalah, meminta maaf tidak akan membuat Anda tampak rendah, justru kemampuan meminta maaf dapat memperlihatkan sifat gentlemen dan ketinggian akhlak Anda sebagai suami.
“Dek, maafkan… Mas lupa jemput kamu tadi, karena Mas kehujanan di tengah jalan.”
Dalam bukunya, Forgive for Good [Maafkanlah demi Kebaikan], Dr. Frederic Luskin menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres.
Sahabat, membangun rumah tangga harmonis bak surga di dunia sungguh bukanlah pekerjaan yang mudah, tapi percayalah ia juga bukan pekerjaan yang terlampau sulit. Setiap pasutri berkesempatan memiliki rumah tangga harmonis yang memberi ketenangan jiwa, cobalah dengan memupuk karakter bisa meminta maaf dan memaafkan.